.
.
.
.
.
Jion menatap khawatir pada Hoshi yang masih meringkuk di kasurnya, padahal biasanya jam segini sang adik itu sudah bangun.Jion mendekati Hoshi setelah memperhatikan sekeliling kamar sang adik, pintu balkon sudah di buka, itu tandanya jika sang adik sebenarnya sudah bangun.
"Dek?" Jion mencoba memanggil Hoshi.
"Ayo bangun, udah di tungguin mama buat sarapan tuh." Hoshi hanya menggeleng.
"Gak mau makan." Jion tersenyum.
"Kenapa?" Hoshi akhirnya membuka matanya dan menatap Jion.
"Aku males jalan kebawah." Jion yang mendengar itu langsung tertawa.
"Oh jadi ceritanya sengaja nungguin abang buat gendong ke bawah gitu?" Hoshi mengangguk kecil dan tersenyum polos, namun hal itu tidak membuat Jion sebal.
"Abang, Riku mana?" Jion yang melihat Hoshi sudah bangkit dari kasurnya hanya tersenyum.
"Ada dibawah, lagi nungguin kamu buat sarapan." Hoshi menatap Jion lekat, dan hal itu membuat Jion bingung.
"Kenapa? Ada yang salah sama abang?" Hoshi menggeleng dan tersenyum.
"Abang ada kuliah hari ini?" Jion mengangguk.
"Kenapa? Mau ikut ke kampus?" Hoshi menggeleng dan merentangkan tangannya pada Jion.
"Gak mau, aku males ketemu medusa."
Grep
Hoshi menyandarkan kepalanya pada pundak Jion saat Jion menggendong nya di punggung.
"Abang, aku juga mau kuliah, papa masih ada di rumah atau udah berangkat ke kantor?"
"Papa udah berangkat." Hoshi merengut saat mendengar itu.
"Ih, papa sekarang kalau berangkat gak pernah pamit ke aku, papa juga belum nemuin aku lagi sejak kemarin itu." Jion mengernyit saat mendengar nada sendu Hoshi.
"Kemarin gak ketemu papa?" Hoshi menggeleng kecil.
"Gak, waktu papa sama abang berangkat ke kantor kan papa udah di mobil, katanya buru-buru." Jion terdiam mendengar hal itu, apa sang papa menghindari Hoshi?
"Loh tumben di gendong abang? Adek lagi gak enak badan?" Hoshi langsung menggeleng dan tersenyum pada Hana.
"Gak ma, cuma lagi males jalan, tapi sama abang di suruh sarapan." Hana tertawa.
"Ya udah sini sarapan dulu, kamu juga Jion." Jion dan Hoshi mengangguk bersamaan.
"Riku mana? Kata abang dia udah di bawah?" Hana tersenyum dan mengelus kepala Hoshi.
"Riku udah berangkat ke kampus dek, ada kuliah pagi katanya." Hoshi menghela nafas panjang.
"Kenapa sih sekarang suka gak pamit sama Hoshi? Gak Riku gak papa, ngeselin!"
*****
"Dek, mama harus ke butik buat ketemu klien, kamu mau ikut?" Hoshi menggeleng.
"Gak deh ma, Hoshi mau di rumah aja, mau nungguin Riku." Hana tersenyum tipis.
"Ya udah, jangan keluar sendirian loh ya, kamu belum hafal daerah sini dek, jadi kalau mau keluar tungguin Riku ya?" Hoshi mengangguk pelan.
"Mama nanti pulang jam berapa?" Hana tersenyum dan mendekati Hoshi.
"Mama gak tau sayang, tapi mama usahain supaya mama bisa pulang cepet ya?" Hoshi akhirnya mengangguk.
"Iya ma."

KAMU SEDANG MEMBACA
Little Hoshi
FanfictionKavi Aland Daran, seorang pemuda berusia dua puluh tiga tahun harus meregang nyawa karena kecelakaan saat sedang melakukan balap liar. Namun bukannya beristirahat dengan tenang, Kavi justru terbangun di tubuh seorang remaja berusia tujuh belas tahun...