Mau tidak mau Nath yang tengah berpose menoleh ke sumber suara. Matanya membulat melihat Chris yang datang. Roland memberi kode kepada Nath agar kembali fokus.
Chris menggertakkan gigi melihat Nath yang berpose sexy menggunakan bikini sialan itu.
Setelah beberapa kali jepretan Roland meminta Nath untuk mengganti pakaiannya. Dengan sigap, Melisa memberikan Nath bathrobe.
"Kita harus bicara!" Perintah Chris pelan kepada Nath sebelum masuk ke ruang ganti.
Mereka berdua menyisih ke ujung ruangan untuk berbicara.
"Maaf sir, kita harus tetap melanjutkan pemotretan ini. Kita tidak bisa menunggu karena deadline Mr. Anderson besok".
"Jadi kau rela berpose sedemikian vulgar demi proyek sialan itu?". Chris menggeram.
"Vulgar? Saya rasa tidak. Walaupun saya bukan model profesional tapi menurut saya pose saya tadi tidak berlebihan". Protes Nath.
"Nathania, didalam sini ada belasan pria yang menatap lapar tubuhmu. Kau bahkan tidak ingin tahu apa yang ada dipikiran mereka saat ini". Cerca Chris.
"Tapi sir, ini...". Nath ingin kembali membantah namun Chris langsung menyelanya.
"Sudahlah. Segera selesaikan pemotretan sialan itu". Ucap Chris lalu beranjak meninggalkan Nath yang terbengong mendengar omelan Chris.
Nath berusaha mengabaikannya dan segera berganti pakaian.Kali ini Nath menggunakan lingerie merah. Lingerie ini lebih tertutup saat kimononya digunakan. Lalu ketika Roland meminta Nath membuka kimononya, Nath terdiam. Bukan tanpa sebab, karena ketika kimono dibuka maka sebagian besar kulit Nath yang mulus terekspos. Lingerie ini hanya menutup bagian privat dari tubuh wanita.
Nath menghela nafas lalu membukanya. Roland menatap Nath tak berkedip. Nath malu dan ingin sembunyi, namun dia sudah terlanjur melakukan hal ini jadi sekalian saja pikirnya. Nath berpose menyamping memperlihatkan tubuh bagian sampingnya yang hanya tertutup tali yang menyilang tipis. Bagian belakang pun tak kalah terbukanya, dari pundak hingga ke pinggang hanya ada tali yang menyilang sehingga punggung Nath yang mulus tanpa cela terlihat jelas. Chris mencengkeram erat pinggiran kursi melihat lingerie sialan itu.
"Sialan lingerie itu. Sialan proyek ini. Sialan Mr. Anderson" Chris mengumpat dalam hati.
Akhirnya pemotretan itu berakhir. Nath yang telah berganti pakaian menggunakan pakaian kerjanya tadi berjalan kearah Roland yang sedang berkemas lalu segera menyalami Roland, berterima kasih atas kerja kerasnya.Roland berjanji akan segera mengirimkan hasil pemotretan hari ini nanti sore. Nath tersenyum tulus.
Nath kembali ke ruangannya untuk menyelesaikan pekerjaannya. Baru saja ia duduk, teleponnya berdering.
Nath menengok line dari ruangan bos barunya yang menelepon.
"Ke ruanganku sekarang!" Ucap Chris lalu menutup telepon.
Nath mendengus mendengar nada ketus Chris tadi.
Di meja receptionist hanya ada Adeline karena yang lain sedang istirahat makan siang. Nath tersenyum menyapa lalu dengan sopan Adeline mengetuk pintu ruangan Chris memberitahukan bahwa Nath datang.
Chris mempersilahkan masuk dan dengan langkah pelan Nath berjalan menuju kursi didepan meja Chris.
"Langsung saja Miss Helene. Aku ingin bertanya, apa Mr. Anderson tidak akan keberatan?"
"Jujur saja saya tidak tahu, Sir. Maka dari itu ada beberapa foto yang tidak menunjukkan wajah saya. Kita bisa berharap Mr. Anderson tidak mengetahuinya bahwa bukan Nicole di foto yang lain. Beberapa orang berkata kalau tubuh saya dengan Nicole kurang lebih sama. Jadi mereka meminta saya menggantikannya" Jelas Nath.
"Tubuh kalian berdua berbeda. Sangat berbeda" Batin Chris.
"Apa semua yang Nicole kenakan dan kau kenakan tadi pilihanmu?". Tanya Chris.
"Ya sir. Saya yang memilihnya. Apa ada masalah dengan itu, sir?" Tanya Nath.
"Tidak. Tentu saja tidak" Jawab Chris.
"Apa ada lagi yang kau butuhkan sir?". Tanya Nath.
Kau. Aku membutuhkanmu.
Chris membatin berusaha mengendalikan gairahnya.Bayangan Nath yang memakai bikini dan lingerie tadi berputar-putar dibenaknya.
"Tidak. Kau boleh kembali ke ruanganmu" Jawab Chris.
Nath beranjak dari ruangan itu berjalan anggun meninggalkan Chris yang diliputi gairah.
Setelah Nath keluar, Sam masuk dan langsung membombardir Chris dengan beberapa pertanyaan.
"Wanita itu keluar dari sini? Apa yang dilakukannya disini?"
"Tentu saja bekerja Sam, apa lagi?".
Sam mengangkat bahunya.
Melihat mood Chris yang kurang bagus, Sam tidak ingin membuat masalah.
"Oh ya besok aku akan membawakan kau sekertaris baru. Karena mulai besok aku tidak bisa mengawasi mu jadi aku memintanya menggantikan aku mengawasimu". Ucap Sam.
"Memangnya aku bayi" Gerutu Chris pelan.
Waktu sudah menunjukkan pukul 20.00 malam saat Nath keluar dari ruangannya. Dia menaiki motornya seperti biasa dan menyetir motornya menuju bar. Ia ingin minum malam ini.
"Hai stranger. Lama tidak kelihatan si workaholic ini". Ejek Ale saat melihat Nath datang.
"Shut up! Pekerjaanku banyak sekali tau!". Gumam Nath.
Ale membuatkan minuman untuk Nath agar ia bisa cepat mabuk dan tidur.
Setelah 2 gelas cocktail, Nath mulai mengantuk. Pintu bar terbuka, Chris, Anthony dan Sam memasuki bar yang cukup ramai.
Mereka bertiga cukup menjadi pusat perhatian, namun mereka tak peduli. Mereka berjalan kearah bartender, dan memesan minuman.
"Wow kejutan apa ini melihat Mr. Anthony datang". Ucap Ale dengan nada mengejek.
Chris melihat Nath yang agak mabuk duduk sendirian diujung meja. Ketika ada seorang pria mendekat, Ale langsung melotot kearah pria itu sehingga ia tidak jadi mendekati Nath.
"Aku ingin minuman seperti dia". Ucap Chris menunjuk kearah gelas Nath.
"Itu agak berat, Sir. Biasanya saya akan membuat minuman itu agar si peminum cepat tidur". Jawab Ale.
"Well, aku memang ingin cepat tidur. Pekerjaan dikantor membuatku muak". Jawab Chris.
"Baiklah. Kau yang minta". Ucap Ale lagi lalu membuatkan pesanan Chris.
Chris duduk disebelah Nath, ia memperhatikan wajah Nath yang terkena cahaya temaram. Bisa-bisanya dia tertidur disaat bar sedang dipenuhi musik yang memekakkan telinga.
Chris menyesap minumannya. Ia melihat Sam pun mulai teler karena berlebihan saat minum. Well, Anthony sangat jago minum jadi diantara mereka bertiga dia yang paling sadar saat ini. Dia menyukai pemandangan didepannya dan tak berniat memalingkan mata sedetikpun.
"Aku akan mengantarkannya pulang". Ucap Chris kepada Ale dengan sedikit berteriak.
"Tidak perlu. Sebentar lagi aku yang akan mengantarkannya". Jawab Ale.
"Kau akan meninggalkan bar disaat orang disini penuh sesak? Tenang saja, aku tidak akan berbuat macam-macam lagipula aku juga perlu menjaga harga diriku. Aku hanya mengantarnya karena dia karyawanku".
Ale pun mau tidak mau mengiyakan tawaran Chris lalu memberitahu alamat tempat tinggal Nath.
Chris menggendong tubuh Nath menuju ke mobilnya. Dia mengarahkan sopirnya ke alamat yang diberikan Ale tadi. Nath sedikit bergerak dalam tidurnya. Rambut halusnya menutupi wajahnya.
Chris agak terpana ketika mereka sampai ditujuan. Well dia tahu persis gaji Nath berapa dan tunjangan apa saja yang diberikan perusahaan kepadanya. Chris tidak habis pikir kenapa Nath tinggal diapartement sederhana begini.
Chris menggendong Nath kekamarnya dan meletakkan tubuh Nath dikasur lalu menyelimutinya.
Well, kamar yang bersih menurut Chris. Ia berkeliling melihat keseluruhan apartment. Chris juga tersenyum melihat foto foto Nath yang terpajang rapi.
Nath terbangun karena merasa kegerahan, namun terlalu berat untuk membuka mata. Ia melepaskan jaket dan blousenya. Ia pun melepaskan celananya dan hanya menyisakan pakaian dalamnya saja.
Chris terpaku melihat hal itu.
Nath kembali tidur membiarkan Chris memandangnya. Chris berjalan pelan kekasur. Jarinya dengan lembut menyentuh wajah Nath yang tertidur nyenyak. Ibu jarinya mengusap bibir bawah Nath.
Keesokan harinya, Nath terbangun dengan Chris disisinya. Awalnya ia tidak menyadari sampai tangan Chris memeluk pinggangnya dengan posesif. Nath menoleh kesamping dan melihat Chris yang tidur disampingnya. Nath kembali memejamkan mata berharap ini mimpi.
"Kau sudah bangun?". Tanya Chris dengan suara seraknya.
"Oh my God! Apa yang anda lakukan dikamarku?". Nath bangun dan terduduk menatap Chris penuh tanda tanya.
"Kau lupa kejadian semalam?". Tanya Chris mengangkat sebelah alisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KISS ME, NATH!
De TodoWarning 21+ Yang anak kicik jangan weudeul... jangan bandel yakkk... belom umurnya adek-adekkuuu...!! soon lah ya sayang.. Di usia 25 tahun, menjadi Head Of Advertising di perusahaan underware ternama di Amerika bukan perkara mudah bagi Nathania. Be...