Nath bisa merasakan bagaimana buruknya hubungan Chris dan Luke. Mereka berdua benar-benar tidak menyembunyikan sikap bermusuhan mereka. Merasa tidak nyaman, Nath memutuskan mengajak Chris pulang.
"Luke, tolong antarkan Raline pulang ya terima kasih sebelumnya. Raline, aku pulang duluan ya!". Ucap Nath sambil berdiri.
Raline mengacungkan jempol.
"Have fun!".
Tangan Chris melingkar posesif di pinggang Nath. Luke menatap hal itu dengan pandangan tidak suka.
Mr. Smith dengan sigap berdiri dan membuka pintu mobil begitu melihat Nath dan Chris keluar.
Nath bersedekap dan bibirnya cemberut.
Chris menepuk pelan pundak Mr. Smith.
"Stefan, kau boleh memakai penutup telingamu". Ucap Chris.
"Baik, Mr. Evans!". Jawab Mr. Smith. Nath yang melihat Mr. Smith mulai menggunakan headset mengerutkan kening.
"Bicaralah. Dia tidak akan mendengar kita!". Ucap Chris.
Chris tau kalau Nath marah.
"Bukan aku ya harus bicara, tapi kau. Sekarang katakan padaku, ada apa dengan kalian? Kalian bersaudara tapi kenapa sikap kalian bermusuhan begitu?". Tanya Nath.
"Apa kau buta Nathania? Luke mengincarmu. Dia ingin mengambilmu dariku". Jawab Chris. Rahangnya mengeras.
"Chris...". Ucap Nath dengan nada memohon.
"Dia menyukaimu. Aku mengetahuinya sejak pertama aku melihat interaksi kalian dipantai. Aku tidak bisa mempercayainya ada didekatmu. Bajingan itu menginginkanmu!". Geram Chris.
Nath menghela nafas. Ia memutar tubuhnya menghadap Chris. Dengan lembut ia menangkup satu sisi wajah Chris.
"Kalau kau tidak mempercayainya, bisakah kau mempercayaiku? Aku mencintaimu Chris, aku tidak akan mengkhianati hubungan kita. Aku tidak ingin hubungan persaudaraan kalian rusak karena aku". Jawab Nath tulus.
"Kau mencintaiku?". Bisik Chris. Matanya yang biru terlihat terkejut mendengar penuturan Nath.
"Ya. Tentu saja aku mencintaimu. Jika tidak, kau pikir kenapa aku masih ingin mengambil resiko dengan menjalin hubungan denganmu?".
Chris menatap Nath bingung. Ia kehilangan kata-kata.
"Kau tidak perlu menjawab atau membalasnya. Aku mengatakan ini agar kau tau, bahkan jika ada ratusan Luke yang datang aku tetap akan mencintaimu Chris". Ucap Nath lagi.
Chris menangkup wajah Nath lalu menciumnya dalam. Ia menyesap bibir Nath frustasi. Perkataan Nath barusan seolah mendobrak dinding hati Chris yang dengan susah payah Chris bangun.
Saat Chris melepas ciumannya. Nath kembali menangkup wajah Chris.
"Aku tahu ada sesuatu yang sedang mengganggu pikiranmu, aku tidak akan memaksamu mengatakan padaku, aku hanya ingin mengatakan kalau kau bisa berbagi apapun denganku. Aku tidak ingin menjadi kekasih yang hanya berbagi ranjang denganmu. Aku ingin kau berbagi cerita denganku. Setidaknya walaupun aku tidak bisa memberi jalan keluar, tapi kau bisa sedikit lega karena beban dipikiranmu berkurang setelah berbagi denganku". Jelas Nath panjang lebar.
Chris kembali terkejut mendengar penuturan Nath.
"Kenapa kau berbeda? Ini berbahaya untukku. Aku akan bergantung padamu!". Gumam Chris pelan.
"Maka bergantunglah padaku!". Ucap Nath lalu memeluk Chris.
"Aku tadi melihat kau membawa paper bag, sebelum makan apa kalian bertiga berbelanja dulu?". Tanya Chris.
Nath menggeleng. Wajahnya sedikit merona. Ia sebenarnya tidak ingin memberitahu Chris namun karena Chris bertanya dan ia juga berhak tau maka Nath memberitahu Chris.
"Itu adalah pakaian yang harus aku kenakan untuk pemotretan besok. Aku diminta membawa pulang untuk mencobanya dirumah". Ucap Nath malu-malu.
"Kalau begitu, aku harus ada. Aku yang akan menjadi jurinya!". Mata Chris berkilat-kilat.
Akhirnya mereka sampai dirumah Chris. Nath mengangguk ramah kearah Mr. Smith. Chris menggandeng tangan Nath lalu mengajaknya masuk kedalam rumah.
Saat dikamar Chris, alangkah terkejutnya Nath melihat ada beberapa makeup dan skincare yang biasa ia gunakan dirumah ada di walk in closet milik Chris. Bahkan ada satu lemari full pakaian wanita disana.
Chris memeluk pinggang Nath dari belakang.
"Aku meminta Mr. Smith membeli seluruh makeup dan skincare persis dengan milikmu yang ada dirumah".
"Lalu pakaian ini?". Tanya Nath.
"Well aku membelinya karena kau pindah kesini. Tidak perlu membawa pakaianmu diapartement. Biarkan saja disana. Kau bisa menggunakan pakaian yang ada disini". Ucap Chris.
Nath membalikkan badan. Ia mengalungkan tangannya keleher Chris yang kokoh.
"Bagaimana bisa kau semanis ini?". Tanya Nath terharu.
Chris menunduk lalu mengecup bibir Nath.
"Ayo coba pakaian yang kau bawa. Aku akan menunggu!". Bisik Chris ditelinga Nath. Nath tau kalau Chris terdengar antusias.
Chris keluar dari walk in closet itu meninggalkan Nath sendirian.
"Aku akan mengambil minuman untuk kita berdua!". Teriak Chris dari balik pintu.
"Ok!". Jawab Nath.
Setelah mendengar pintu tertutup, Nath melepas pakaian kerjanya lalu masuk kekamar mandi untuk membersihkan tubuh. Setelah selesai, ia bergegas mengenakan make up tipis dan mengambil salah satu pakaian didalam paper bag. Satu bikini one piece berwarna hijau yang sangat sexy, bikini ini mengexpose bagian tengah tubuh Nath dan punggungnya yang mulus. Jika tali yang diikat dileher dilepaskan, makan dengan mudah bikini ini membuat tubuh Nath telanjang bulat.
Nath agak sedikit gugup. Ia menggerai rambutnya yang panjang sepinggang lalu keluar dari ruangan itu. Nath berdiri didepan ruangan menghadap ke arah Chris yang sedang berbaring di ranjang. Chris menatap Nath tak berkedip.
"Aku menyukainya, tapi tidak untuk menjadi konsumsi publik". Ucap Chris serak.
Nath memutar tubuhnya.
"Shit!". Umpat Chris.
Gairahnya melesat melihat Nath dalam balutan bikini itu.
Nath kembali masuk dan berganti pakaian lagi. Ia agak sedikit berkeringat melihat respons Chris barusan.
Nath melepaskan bikini itu lalu mengambil lagi kedalam paper bag.
Sebuah satu set pakaian dalam yang amat sangat sexy berwarna merah.
Bra-nya menerawang tidak menutupi apapun. Begitupun dengan celana dalam model thong yang amat sangat tipis. Set ini bisa digunakan dengan galter belt dan stocking. Nath menggunakannya dengan berdebar. Pasti Chris tidak akan menyetujui Nath menggunakan ini. Bukan berarti Nath juga mau menggunakan ini lalu dipotret dan bisa dilihat oleh jutaan orang diluar sana. Ia hanya ingin menggoda Chris.
Setelah selesai, Nath keluar. Bola mata Chris membulat melihat penampilan Nath.
"Kau pasti bercanda! Mana mungkin aku mengizinkan kau menggunakan ini!". Ucap Chris.
Nath membalikkan tubuhnya membungkuk untuk mengambil tali rambutnya yang jatuh membuat Nath mengexpose tubuh bagian belakangnya kepada Chris. Chris bangkit dari ranjang, berjalan cepat kearah Nath. Ia mengurung tubuh Nath kedinding.
"Aku merasa ini seperti undangan". Ucap Chris serak.
Nath memundurkan tubuhnya hingga pantatnya bersentuhan dengan inti Chris yang sudah mengeras. Nath tersenyum.
"Siapa bilang?" Ucap Nath.
Satu tangan Chris membelai pinggang Nath yang telanjang.
"Pakaian ini sangat berbahaya". Gumam Chris ditelinga Nath. Ia mengendus aroma Nath yang wangi.
Lalu dengan tidak sabar, Chris membalikkan tubuh Nath menghadapnya. Nath mengalungkan tangannya dileher Chris. Chris menunduk dan mencium Nath dengan membabi buta
KAMU SEDANG MEMBACA
KISS ME, NATH!
AléatoireWarning 21+ Yang anak kicik jangan weudeul... jangan bandel yakkk... belom umurnya adek-adekkuuu...!! soon lah ya sayang.. Di usia 25 tahun, menjadi Head Of Advertising di perusahaan underware ternama di Amerika bukan perkara mudah bagi Nathania. Be...