Part 41 : Rahasia

196 3 0
                                    

Baru saja Nath duduk dikursi kebesarannya. Sebuah notifikasi tanda pesan masuk kedalam ponselnya.

"Aku tahu rahasia kelam kekasihmu".

Nath hanya mengerenyitkan kening melihat nomor asing yang mengirim pesan. Nath tidak menghiraukannya dan mulai menenggelamkan pikirannya terhadap tumpukan pekerjaan yang menunggu.

Orang asing itu kembali mengirim pesan.

"Akan kuberitahu betapa menjijikkannya masa lalu kekasihmu!". 

Lagi-lagi Nath tidak menghiraukan spam tersebut.

Ponselnya berdering, Roland yang menelepon Nath.

"Halo Miss Helene, kapan kita bisa mulai pemotretannya?". Tanya Roland.

"Nath saja please! Besok juga bisa kalau kau mau!". Jawab Nath.

"Ok besok aku akan kesana. Persiapkan saja set nya ya?".

"Baiklah Roland. See you tomorrow!". Jawab Nath lalu menutup panggilan.

Hari itu berjalan cukup lambat. Nath harus beberapa kali mendatangi meeting. Kembali mencheck persiapan untuk besok. Nath tidak lupa mengatakan pada Raline tentang yang Roland katakan tadi. Nath bahkan melewatkan makan siang. Ia tidak memperhatikan ponsel sama sekali. Hingga sekitar jam 15.00, saat Nath merebahkan tubuhnya ke belakang, mata Nath terpejam. Ia mengistirahatkan tubuh dan otaknya karena ia agak memforsirnya hari ini.

Sebuah tepukan pelan dipipi membangunkan Nath. Ternyata Chris berada didepannya menatapnya dengan tatapan khawatir.

Nath mengerjap lalu membuka mata. Chris menatapnya tajam.

"Kau melewatkan makan siang lalu bekerja seolah tak ada hari esok. Apa Maumu sebenarnya Nathania?". Geram Chris.

"Maafkan aku! Aku hanya menyelesaikan pekerjaanku'. Gumanku pelan.

Chris tidak memperdulikan jawabanku dan lebih memilih keluar dari ruangan sambil mengepalkan tangannya menahan kesal. Saat kulihat pukul 16.30 aku berdiri dan mempersiapkan diri untuk pulang.

Nath juga memiliki rahasia yang tidak bisa ungkapkan kepada Chris. Itulah kenapa Nath tidak pernah memaksakan Chris untuk bicara karena ia tahu kalau mengatakan yang sebenarnya itu tidak mudah.

Nath tersenyum melihat Raline yang melongok.

"Ayo pulang!". Ajak Raline. Nath mengangguk.

"Aku pulang duluan ya?" Kirim Nath namun nihil Chris tak ada membalas. Nath mencoba menelepon keruangan Chris juga tak ada jawaban. Nath mencoba lagi menelepon ponsel Chris pun tidak diangkat. Nath mengangkat bahu, mungkin Chris sedang sibuk.

Nath tersenyum lalu bangkit dari kursi kebanggaannya dan berjalan keluar kantor bersama Raline.

Saat Nath keluar kantor, Nath melihat Luke yang sedang bersedekap dan menyender di mobilnya. Ia melambaikan tangan ke arah Nath. Raline menyenggol tangan Nath.

"Siapa pria tampan yang melambaikan tangan kearahmu, madam?".

"Sepupu Chris". Jawab Nath singkat.

"Wow. Klan Evans benar-benar enak dipandang mata". Raline menatap Luke dengan tatapan terpesona.

"Ayo aku antar pulang!". Tawar Luke begitu Nath berada didepannya.

"Tidak perlu. Aku ada acara dengan temanku". Jawab Nath sambil melirik kearah Raline.

"Kalau begitu aku ikut acara kalian berdua". Luke memaksa.

Raline menatap Nath dengan pandangan memohon.

KISS ME, NATH!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang