Part 65 : Tumben

225 5 0
                                    

Benar saja kata Chris, dia menghabiskan semua makanan yang ia pesan.

Setelah makan, Nath memilih naik keatas melihat apa Chris memiliki koper lebih. Kalau tidak, ia harus pulang ke apartementnya untuk mengambil koper dan juga beberapa pakaiannya disana.

Ternyata dilemari hanya ada dua koper. Besar dan kecil. Nath mengambilnya dan mulai mengemas pakaian Chris. Chris tidak mengatakan akan berapa lama di Irlandia, tapi baiknya berjaga-jaga membawa beberapa pakaian dan perlengkapan lainnya.

Nath mengambil beberapa setelan kerja dan memasukkan ke dalam koper yang besar. Nath juga mengambil beberapa celana training, kaos, kemeja dan boxer Chris kedalam koper. Nath berjalan ke kamar mandi mengambil sabun wajah, sikat gigi dan juga perlengkapan toiletries lainnya dan memasukkannya kedalam pouch kecil. Ada 2 box jam tangan yang Nath masukkan kedalam koper. Setelah dirasa cukup, Nath menutup koper besar itu dan mendorongnya hingga ke dekat pintu. Nath melanjutkan membuka koper kecil memasukkan 1 sepatu formal dan 1 sepatu sport. Nath juga memasukkan 2 buah topi dan 2 kacamata kedalam sana. Setelah dirasa cukup, Nath menutup koper kecil itu dan meletakkannya berderet dengan koper besar.

Chris masuk kedalam kamar dan terkejut melihat koper-kopernya sudah rapi.

"Oh my God! You did it?" 

Nath mengangguk puas.

"Tapi coba cek lagi, mana tau ada yang kurang!" Ucap Nath sambil berjalan ke walk in closet untuk mengambil jaket dan mengenakannya.

"Mau kemana?" Tanya Chris.

"Ke apartement packing buat besok." Jawab Nath.

"Ikut!" Rajuk Chris.

"Kopermu bagaimana?" Tanya Nath.

"Biar saja! nanti aku bilang Sam. Biar dia yang cek ulang!" Ucap Chris lalu mengambil jaket kulitnya dan menggandeng tangan Nath menuruni tangga. Nath membawa tas kecil yang berisi dompetnya, dompet Chris, ponselnya dan ponsel Chris juga.

Nath memberikan kunci motornya pada Chris. Tak lupa Chris mengambil helm.

"Kau punya helm? Tapi kan kau gak punya motor, kenapa punya helm?" Tanya Nath.

"Aku membelinya sejak kita berkencan, untuk berjaga-jaga jika suatu saat kita berdua menaiki motor! Lagipula aku tidak ingin kita ditilang karena salah satu dari kita tidak memakai helm." Jawab Chris.

"That's so sweet!" Balas Nath lalu sedikit berjinjit untuk mengecup bibir Chris.

Chris tersenyum manis dan mulai menaiki motor Nath sambil menyalakannya.

Nath naik dibelakang Chris. Merapatkan tubuhnya dan memeluk pinggang Chris erat-erat. Chris mulai menjalankan motornya dengan tenang.

Saat lampu merah, Chris menyentuh lutut Nath mengusapnya pelan membuat Nath meletakkan dagunya di pundak Chris.

"Don't do that!" Ucap Nath pelan.

"Kenapa?" Tanya Chris.

"Just don't!" Jawab Nath ngotot.

"Horny?" Goda Chris.

"Chris!!" Tegur Nath sambil mencubit pelan pinggang Chris.

Chris menanggapi sambil tertawa pelan.

Sesampainya di apartement Nath, Nath segera masuk ke apartementnya dan berjalan cepat menuju kamarnya.

Nath membuka tas kecilnya untuk mengambil ponsel karena berniat menelepon Raline.

Didering ke tiga baru Raline mengangkatnya.

"Halo madam! Ada apa?"

"Kita berapa hari disana?" Tanya Nath.

KISS ME, NATH!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang