"You love me?" Tanya Anthony lagi.
Ale mengangguk.
"Sejak kapan?" Tanya Anthony lagi.
"Entahlah! Mungkin sejak kau yang selalu menungguku di depan bar saat bar akan tutup, dan kau akan mengantarkan aku diam-diam hingga aku sampai apartement. Atau mungkin sejak aku tau kalau kau tidak seperti pria lain yang bisa dengan mudah berganti pasangan meski kau kaya raya!" Jawab Ale.
"Bagaimana kau tau aku mengantarkanmu pulang? Padahal aku yakin aku tidak terlihat!" Jawab Anthony sambil mengerenyitkan kening.
"I'm watching you, Mr. Harrison!" Balas Ale dengan senyum jailnya.
"Kau bilang tadi sebelumnya ada yang memberimu obat perangsang, kau tau orangnya?" Tanya Anthony.
Ale mengangguk.
"Siapa?".
"Tak perlu di bahas lagi. Nath sudah mengurus bajingan itu!" Jawab Ale lagi.
"Beberapa hari ini kalian berdua sukses membuatku terkejut dan tak bisa berkata-kata!" Dengus Anthony.
Ale terkikik.
"Yang ingin aku katakan, tak perlu merasa terbebani dengan perasaanku! Aku tidak akan memaksamu untuk mencintaiku!" Ucap Ale.
"Siapa bilang aku tidak mencintaimu?" Tanya Anthony mengerenyitkan kening.
"Aku sudah tertarik padamu sejak saat kau masih menjadi anak buahku, tau!" Lanjut Anthony sambil mencolek hidung Ale yang mancung.
"Selama itu?" Tanya Ale terkejut.
"Ya. Selama itu!" Tandas Anthony sambil kembali memeluk tubuh Ale dengan erat.
"Alessia, aku tidak bisa meninggalkan pekerjaanku terlalu lama, maukah kau ikut denganku ke Kanada? Kita akan kembali ke Los Angeles saat bajingan itu menikah dengan sahabatmu!" Ajak Anthony.
"Aku akan pergi kemanapun asal denganmu!" Jawab Ale.
Anthony tersenyum lebar.
"I really happy cause I've got the cold quenn's heart!" Ucap Anthony.
"Memang aku sedingin itu ya?" Tanya Ale.
"Menurutmu? Kau itu seolah dikelilingi dinding tebal yang tak tersentuh. Kami para pria memang terlalu bodoh berharap mendapat perhatianmu. Padahal sejak awal kau sudah memberi sinyal "jangan dekati aku"!" Terang Anthony.
"Artinya kau juga bodoh?" Gurau Ale.
"Yang terbodoh. Tapi tidak masalah. Asal aku mendapatkan dirimu, hatimu, tubuhmu, perhatianmu! Astaga, aku pria paling beruntung!" Kekeh Anthony.
"Tckkk...dasar mesum!" Decak Ale.
"Ngomong-ngomong soal mesum...ini sudah lewat beberapa menit!" Tatapan mesum Anthony kembali. Ale memutar matanya. Ia bangun dan memesan room service untuk Anthony.
"Kau tidak membawa koper atau pakaian apapun?" Tanya Ale.
Anthony menggeleng lalu memiringkan tubuhnya dan menyangga kepalanya dengan tangan kanannya.
"Lalu bagaimana dengan pakaian gantimu?" Tanya Ale lagi.
Anthony bangun untuk mengambil ponselnya mengabaikan ketelanjangannya. Bukan berarti Ale mengenakan pakaian lengkap, Ale pun bertelanjang dada membiarkan payudaranya yang indah terekspos.
Anthony menekan satu nomor di ponselnya lalu menelepon seseorang, ia memerintahkan orang itu untuk membawakannya beberapa pakaian dan boxer.
"Bagaimana bisa kau keluar negeri tak membawa koper?" Ale menggeleng-gelengkan kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KISS ME, NATH!
AcakWarning 21+ Yang anak kicik jangan weudeul... jangan bandel yakkk... belom umurnya adek-adekkuuu...!! soon lah ya sayang.. Di usia 25 tahun, menjadi Head Of Advertising di perusahaan underware ternama di Amerika bukan perkara mudah bagi Nathania. Be...