Part 29 : Truth Or Dare

255 9 0
                                    

Nath mendorong tubuh Chris ke dinding dan ia berjongkok melepas celana Chris beserta celana dalamnya sekalian hingga ke mata kaki. Chris menatap Nath penuh antusias. Jari Nath dengan perlahan menyentuh perut Chris yang berotot hingga ke bawah perut.
Nath menyentuh ereksi Chris yang sudah mengeras. Ia menelusuri dengan tangannya yang lembut. Chris mendongakkan kepala. Giginya bergemertak merasakan gairahnya yang semakin naik.
Nath kembali berdiri. Ia menyentuh kedua pundak Chris. Nath meraih tengkuk Chris, lalu memberikan ciuman yang keras. Nath memasukkan lidahnya, merasakan mulut Chris yang nikmat. Mereka berciuman penuh nafsu hingga akhirnya Nath melepaskan ciumannya. Nath berjinjit sedikit lalu menjilat telinga Chris, seolah tau itu titik sensitif Chris. Chris mencengkeram pinggul Nath. Ia menggeram merasakan rangsangan Nath yang menggila. Seolah belum puas, bibirnya menelusuri pipi, bibir, leher Chris hingga kedadanya. Tanpa ampun ia menghisap dada Chris. Chris kembali menggeram menerima rangsangan Nath yang memabukkan.
Tubuh Chris yang basah bercampur dengan aroma musky parfum Chris menyatu membuat Nath gila.
Sentuhan Nath tidak terlihat canggung. Justru sebaliknya, ia terlihat yakin kalau sentuhannya memberi kenikmatan pada Chris.
Nath kembali berjongkok.
"I'll give you special service". Ucap Nath serak.

Dengan tangannya yang lembut, ia menggoda ereksi Chris. Tangannya merasakan ereksi Chris yang semakin menegang. Ia memaju-mundurkan tangannya membuat Chris menggeram penuh kenikmatan. Lalu tanpa aba-aba, Nath memasukkan ereksi Chris kedalam mulutnya yang hangat.
"Sial!". Geram Chris.
Ia meremas rambut Nath. Kepala Nath bergerak nikmat dibawah sana. Ia bersender ke dinding merasakan kekasihnya yang nakal terus bergerak merangsang ereksinya hebat.
Lalu seolah menggoda Chris, Nath melepaskan kulumannya. Chris menunduk. Matanya memancarkan protes karena Nath memutus kenikmatan itu. Nath mendongak. Mata hijaunya yang indah tersenyum menggoda. Nath menjulurkan lidah di sepanjang ereksi Chris. Lidahnya menjilat hingga keujung ereksi Chris menggoda lubang kecil disana membuat Chris berteriak nikmat.
Lalu Nath kembali menghisap ereksi Chris dan menggerakkan kepalanya lebih cepat.

Kepala Chris mendongak saat kenikmatan menjalar ke seluruh tubuhnya. Hisapan Nath yang semakin cepat membuat Chris mengigit bibir. Urat-urat di lehernya terlihat menonjol menunjukkan betapa Chris menikmati rangsangan Nath. Chris mengumpat saat merasakan ereksinya yang semakin membengkak didalam mulut Nath. Sensasi ini membuat Chris menahan nafasnya. Ia memejamkan mata saat tempo kuluman Nath semakin cepat dan tak beraturan. Kepalanya bergerak menggila tak mengenal ampun. Chris merasa puncak kenikmatannya mendekat. Ia mencengkeram rambut Nath yang basah dengan satu tangan. Pinggulnya tanpa sadar bergerak menginginkan lebih. Merasa ereksi Chris yang semakin membengkak, Nath tahu kalau klimaks Chris sudah dekat. Nath mengempotkan pipinya untuk mencengkeram kejantanan Chris. Matanya mendongak melihat Chris yang terlihat tidak berdaya diatasnya.

Chris berteriak.
"Apa yang...Ugh...Nathania...bagaimana bisa...?". Erang Chris terputus-putus.
Lalu dengan gerakan dorongan terakhir, Nath memasukkan ereksi Chris semakin dalam membuat Chris meledak. Ia memancar didalam mulut Nath. Nath tidak berhenti menghisap. Ia semakin cepat menggerakkan kepalanya hingga membuat pinggul Chris bergerak gelisah. Chris menggeram karena Nath tak juga melepaskan mulutnya yang nikmat. Pinggulnya gemetaran merasakan klimaks yang menghantamnya. Nafas Chris terengah-engah penuh kelegaan. Nath bangun lalu mengusap bibirnya menggoda.
"It's tasty".
Nafas Chris naik turun masih merasakan kenikmatan yang merasuk ke saraf-sarafnya yang sensitif.
"Bagaimana kau melakukannya? Astaga itu tadi hebat sekali". Chris menarik tubuh Nath mendekat. Kedua tangannya mencengkeram pinggul Nath.
"Secret". Ucap Nath sambil mengedipkan matanya genit.
Terdengar ketukan di pintu.
"Nath, sorry apa kau melihat Chris?". Tanya Molly.
Mata Chris bersinar jail.
"Tidak Molly, kan aku sedang mandi. Bagaimana bisa aku melihatnya? Bukannya tadi terakhir kali ia sedang menggendong Tobby?". Tanya Nath pura-pura.
Chris mengangkat sebelah alisnya.
"Tidak lagi. Entah kemana dia sekarang. Baiklah Nath, lanjutkan mandimu. Aku pergi dulu!". Ucap Molly. Terdengar langkah kakinya menjauh.
Nath menepuk dada Chris.
"Sana keluar. Pasti Tobby mencarimu". Usir Nath.
"Kau pikir aku sudah puas?". Tanya Chris.
"Nanti, Sir. Kau bisa menguasai ku nanti malam!". Ucap Nath.
"Kau menjanjikan hal yang berbahaya, Miss Helene!". Jawab Chris. Mata birunya berkilat-kilat penuh minat.
Lalu Chris menggunakan celananya kembali dan keluar dari kamar mandi.
Nath menyenderkan tubuhnya membiarkan air membasuh kepala dan tubuhnya yang terasa berkeringat karena ulah Chris.
Setelah mandi dan berganti pakaian, Nath keluar dari kamar mandi dan berjalan ke arah keluarga Chris berada. Nath melihat Tobby yang berlari kearahnya.
"Pelan-pelan. Nanti kau terjatuh!". Seru Nath.

Tobby tidak menghiraukan, ia tetap berlari hingga memeluk kaki Nath. Nath berjongkok. Menyamakan tingginya dengan Tobby.
"Sepertinya pria kecil ini terpesona padamu!". Ucap Chris yang ternyata mengikuti Tobby di belakang.
Nath menggendong Tobby dan berjalan bersama Chris.
"Wow, seperti pemandangan keluarga bahagia. Anak di gendongan, suami digandengan". Goda Molly saat melihat mereka datang.
Nath menunduk malu.
Tobby mengeratkan pelukannya di leher Nath.
Kepalanya bersender di pundak Nath. Tobby menguap. Nath mengusap punggung Tobby lembut hingga ia tertidur di gendongan Nath. Chris yang melihat itu merasakan hatinya yang melembut. Chris tau bahwa Tobby tidak mudah akrab dengan orang asing. Namun melihat interaksi mereka berdua, Chris sependapat dengan Tobby. Nath memang mempesona. Daya tarik Nath membuatnya menghilangkan semua prinsipnya. Chris menempatkan tangannya di pinggang Nath posesif. Ia tau kalau sepupunya Luke mengincar Nath.
"Sorry bung, kau kalah!". Batin Chris penuh kebanggaan.
Makanan kembali berdatangan. Nath duduk dikursi santai masih dengan Tobby digendongan. Molly meminta Nath meletakkan Tobby namun saat Nath menidurkan tubuh Tobby, Tobby menolak. Ia mempererat tangannya di leher Nath.

Nath memakan kentang goreng untuk mengganjal perut.
"Ceritakan pada kami bagaimana kalian bertemu di kantor?". Tanya Molly penuh antusias.
Nath tersenyum lalu menceritakan sejak pertama kali bertemu Chris.
Yang dilewatkan Nath adalah saat dimalam Chris mengambil keperawanannya. Biarlah Chris yang tahu rahasia itu.
"Ayo kita main truth or dare!" Ajak Molly.
Molly mengambil botol kosong lalu menggerakkan botol di meja. Botol menghadap ke Nath. Membuat Nath yang pertama kali main.
"Truth or dare Nath?". Tanya Molly.
"Truth". Ucap Nath yakin.
"Kapan kau kehilangan keperawananmu?". Tanya Molly terang-terangan.
"Molly!". Tegur Nalisa.
"Tidak apa-apa Nalisa". Ucap Nath.
"Baru - baru ini sebenarnya. Saat itu setelah acara minum-minum bersama anak kantor, aku mabuk sekali dan merasa pusing lalu sekujur tubuhku tiba-tiba merasa panas. Aku ingat kalau masuk kedalam mobil yang kukira taxi. Esoknya aku sudah terbangun telanjang sendirian di hotel mewah dengan 3 buah k**dom dilantai".
"Bajingan itu meninggalkanmu?". Tanya Molly.
"Sepertinya begitu. Entahlah. Sepertinya aku tidak cukup baik malam itu!". Nath menghela nafas.
"Kalau kau tidak cukup baik, tidak mungkin ada 3 bekas k**dom disana". Ucap Molly.
Nath mengangkat bahu.

KISS ME, NATH!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang