Part 11 : Bayangan

378 10 0
                                    

Nath membeku.
"Yang terjadi semalam?" Cicit Nath.
Nath berusaha mengingat namun malah sakit kepala yang ia dapatkan.
Chris kembali memejamkan mata. Bibirnya tersenyum misterius. Nath bergegas bangun dan menyadari kalau ia hanya menggunakan pakaian dalam.
"Shit! Kenapa aku tidak berpakaian? Dan kenapa anda tidak berpakaian juga?" Tanya Nath sambil menarik selimut menutupi tubuhnya.
"Kau membukanya sendiri semalam" Jawab Chris cuek.

Ia tetap memejamkan matanya karena rasa kantuk yang masih mendera.
Nath bangun dan bergegas ke kamar mandi dengan selimut yang membelit tubuhnya. Nath berkaca didalam kamar mandi sambil berusaha mengingat kejadian semalam. Ia hanya mengingat terakhir kali minum diujung meja. Bahkan Nath tidak ingat kapan bertemu Chris dan bagaimana bisa bos nya itu berada di ranjang yang sama dengannya.
"Apa aku melakukan hal itu dengannya semalam?" Gumam Nath.
Nath membuka selimut melihat dengan seksama sekujur tubuhnya namun tak menemukan tanda apapun.

Nath segera membersihkan diri. Setelah selesai Nath membuka pintu perlahan. Kepalanya menengok apa Chris masih berada di ranjangnya atau tidak. Dan ternyata Chris masih tidur disana. Nath mengigit bibir bawahnya menimang-nimang apakah ia akan keluar menggunakan handuk saja. Akhirnya Nath memutuskan keluar melihat Chris yang tertidur lelap. Ia bergegas mengambil pakaiannya dan sedikit berlari kembali ke kamar mandi khawatir Chris terbangun dan melihat penampilannya yang kurang pantas.
Setelah berpakaian dengan rapi, Nath membangunkan Chris lagi.
"Apa anda akan tidur disini terus? Anda harus pulang sekarang jika tak ingin terlambat bekerja" Ucap Nath.
"Bolehkah aku menumpang mandi? Kita akan berangkat ke kantor bersama. Sam akan membawakan pakaian untukku nanti" Ucap Chris.
Nath mengangguk. Ia berjalan ke lemari dan mengambil handuk baru lalu diberikannya kepada Chris.
Lalu Nath menuju dapur berniat membuat sarapan untuk mereka berdua.

Ia melihat kulkas, tak banyak bahan makanan tersisa. Bahkan rotinya pun sudah habis. Akhirnya Nath memutuskan memasak nasi goreng. Bahkan saat mandi, Chris dapat mencium aroma sedap. Ia bergegas mandi lalu berjalan kearah dapur. Chris menyender ke tembok melihat Nath yang tidak terlihat canggung saat memasak.
Setelah membagi makanan menjadi dua piring, nath berbalik dan melihat Chris sudah menunggunya.
"Maaf saya hanya bisa menyediakan ini. Saya belum berbelanja jadi tidak ada bahan makanan yang bisa dimasak".
"Ini lebih dari cukup. Aku sangat penasaran bagaimana rasanya karena bahkan saat aku mandi, aku bisa mencium aroma sedapnya"
Chris menyuap makanannya dan tersenyum gembira.
Nath yang memperhatikan ekspresi Chris ikut tersenyum.
"Maaf kalau boleh aku bertanya, bukankah kau mendapat fasilitas tempat tinggal dari kantor? Kenapa memilih tinggal disini? Bukan aku menghina tentu saja apartementmu sangat bersih dan rapi kok" Tanya Chris.
"Ini tempat tinggal sejak saya kuliah. Lagipula ini cukup karena saya tinggal sendiri. Tidak terlalu repot saat membersihkan" Jawab Nath lalu menyuap nasi gorengnya.
"Jadi kau tidak ingin pindah?" Tanya Chris lagi.
Nath menggeleng. Lalu Chris tidak bertanya lagi dan melanjutkan menghabiskan makanannya.
Setelah mencuci bekas peralatan makan mereka berdua, Nath mengambil tas kerjanya dan mereka berdua keluar dari Apartement itu bersama.
Didepan Apartement Nath, sudah menunggu supir Chris. Ia membuka pintu belakang mempersilahkan Nath dan Chris masuk.
"Anda benar-benar tak ingin memberitahuku tentang semalam?" Tanya Nath lagi.

Chris tertawa.
"Kau harus mengingatnya sendiri" Jawab Chris.
Saat mereka tiba di kantor. Nath berpamitan kepada Chris dan berbelok ke cafe tempat ia biasa membeli kopi.
Chris mengangguk lalu masuk kedalam kantor.
Suasana kantor masih sepi, ia bergegas pergi keruangannya menunggu Sam mengantarkan pakaiannya.
Sesampainya diruangannya, Chris melihat paper bag terletak diatas meja kerjanya. Didalamnya ada jas, kemeja dan celana. Chris masuk kedalam kamar mandi untuk berganti pakaian. Namun pikirannya menerawang ke kejadian semalam.

Flashback On

Chris melihat Nath yang membuka pakaiannya dan melemparnya sembarangan. Chris mengambilnya dan memasukkannya ketempat pakaian kotor yang berada di depan kamar mandi.
Chris merebahkan tubuhnya diatas sofa namun merasa tidak nyaman karena sofa tersebut tidak dapat menampung seluruh tubuhnya.
Chris memutuskan tidur diranjang. Ia melepas pakaiannya dan hanya menggunakan boxer karena ia tidak nyaman tidur menggunakan pakaian kerja. Ketika ia mulai memejamkan mata, Nath menyampirkan kakinya keatas paha Chris. Dengan tidak sengaja, lutut Nath mengenai kejantanannya. Chris terbangun sempurna. Ia menarik nafas mencoba mengendalikan gairahnya. Ia tidak mungkin meniduri Nath saat kondisinya mabuk dan tidur. Tangan Nath yang memeluk dada Chris, memainkan bulu halusnya dengan pelan membuat Chris menggertakkan giginya.
Chris tak tahan lagi. Ia bangun dan menindih tubuh Nath. Ia mengecup leher Nath. Lidahnya menjilat bibir bawah Nath yang penuh. Lalu tangannya dengan ahli membuka bra Nath. Tangannya dengan nakal mempermainkan payudara Nath yang terpampang indah didepannya. Ujungnya mengeras. Chris mendengar Nath mendesah namun Nath tidak membuka matanya.
Chris lalu membuka underware Nath dan melihat pemandangan yang belakangan ini berputar diotaknya. Dengan penuh nafsu ia mempermainkan puncak kewanitaan Nath, lalu Chris menunduk menghisap puncaknya membuat Nath mengerang keras. Bahkan dialam bawah sadarnya Nath menikmati perlakuan Chris ini.
Chris membuka satu-satunya pakaian yang melekat ditubuhnya dan menggesekkan kejantanannya kekewanitaan Nath. Chris menggeram. Ia menahan diri untuk tidak memasukkannya karena khawatir Nath akan terbangun. Alangkah kagetnya Chris, saat melihat Nath terbangun lalu duduk dihadapannya. Ia mengenggam kejantanan Chris, lalu memaju-mundurkan tangannya dengan tempo teratur. Chris kembali mengerang. Lalu tanpa aba-aba, Nath memasukkan kejantanan Chris kedalam mulutnya, menghisapnya tanpa ampun.
"Sialan!". Umpat Chris. Ia menengadahkan kepalanya merasakan kenikmatan yang berkumpul disatu titik.
"Hentikan! Aku ingin meledak". Ucap Chris dengan nafas yang terengah-engah.
Seolah tuli, Nath tetap menghisapnya tanpa ampun.
Dan setelah beberapa menit, Chris akhirnya berteriak saat mencapai klimaksnya. Nath menelan cairan Chris lalu kembali merebahkan tubuhnya. Chris kembali menggunakan boxernya lalu merebahkan tubuhnya disamping Nath mencoba tidur setelah mendapatkan kenikmatan dari mulut karyawannya.

Flashback End

Chris kembali menegang saat mengingat mulut nakal Nath menghisapnya penuh nafsu. Kenangan semalam berputar-putar di kepalanya. Chris frustasi ingin melampiaskan nafsunya kepada Nath secara sadar. Ia ingin membuat Nath mengerang seperti saat itu. Ia ingin membuat Nath mendesahkan namanya saat mencapai puncak. Chris menyentuh lalu menggenggam kejantanannya sambil melakukan gerakan maju mundur dengan tangan sambil membayangkan Nath yang bergerak-gerak dibawahnya. Ia membayangkan Nath yang mendesah lalu akan dibungkamnya dengan ciuman. Pinggulnya yang tidak berhenti mendorong merasakan kewanitaan Nath yang mencengkeram erat. Nath yang mendesahkan namanya dibawah tubuhnya. Chris menyentuh payudaranya yang indah menggodanya hingga Nath menjerit mencapai puncaknya.
Gerakan Chris semakin tidak terkendali hingga ia mempercepat gerakan tangannya. Dan Chris pun meledak.
Ia menyenderkan dahinya ke tembok kamar mandi. Memikirkan cara untuk mengatasi gairahnya yang tidak terkendali jika berdekatan dengan Nath.

KISS ME, NATH!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang