Part 61 : Validasi

139 2 0
                                    

Merasa Chris yang sudah tertidur lelap, Nath bangkit dari ranjang dan menyelimuti Chris. Ia turun kebawah mengambil minuman dan es cream di kulkas. Nath menyalakan laptopnya setelah menerima pesan dari Raline untuk membuka emailnya perihal kerjasama dengan Hera. Nath memang memutuskan menggaet Raline untuk menjadi managernya mengurusi kerjasama brand. Diluar jam kerja tentunya. Karena Nath hari ini membolos, maka Nath bisa membuka pekerjaan lainnya.

Ponsel Nath berdering, Roland kembali meneleponnya. Akhir-akhir ini fotographer yang pendiam itu jadi lebih banyak bicara.

"Halo?" Jawab Nath.

"Hai, aku akan mengirimkan semua foto-fotonya. Jika ada yang kurang kau bisa katakan padaku." Balas Roland.

"Baiklah," Jawab Nath.

Nath pun mengakhiri panggilan.

"Hanya mengirimkan foto kan? Kenapa harus meneleponku segala?" Omel Nath.

Puluhan foto pun diterima Nath. Nath juga mengirimkan foto itu ke Raline dan mengirim pesan mengenai beberapa foto yang Nath pilih untuk dipublikasikan. Raline pun membalas.

"Ok madam. Apa semuanya baik-baik saja? Bertahun-tahun aku mengenalmu, baru kali ini kau membolos". 

"Ya. Ada toddler dewasa yang harus aku urus,"

"Toddler dewasa? Siapa sih yang kau maksud?"

"Chris"

"Madam!!!!!" 

Nath pun tertawa melihat jawaban Raline lalu meletakkan ponselnya dan kembali menatap layar laptopnya. Nath menyendok sesendok penuh es cream kedalam mulutnya lalu mulai tenggelam dalam pekerjaannya saat tiba-tiba terdengar suara pintu yang terbuka kasar dari atas.

"Sialan Nathania...Brengsek....!!!!" Umpat Chris sambil berlari menuruni tangga dengan tergesa-gesa. Nath ikut berdiri dan menatap Chris yang mengumpat kasar.

Saat melihat Nath yang berdiri di sebelah meja bar, Chris berhenti berlari tiba-tiba. Matanya menatap Nath nyalang dan berkacak pinggang berusaha menetralkan nafasnya yang terengah-engah. Bahkan ia hanya mengenakan boyshortnya tanpa pakaian yang lain.

"Kupikir kau pergi! Kau tidak ada di sampingku saat aku terbangun! Oh God, aku takut sekali!" Rajuk Chris.

Nath menghela nafas. Ia berjalan kearah Chris menarik tangannya dan menyuruhnya duduk di kursi. Nath berjalan kearah kulkas dan mengambilkan minuman untuk Chris. Nath kembali menyendok es cream ke mulutnya lalu menatap Chris sambil bersedekap.

"What?" Bisik Chris.

"Kau tidak percaya padaku?" Tanya Nath sambil mengangkat sebelah alisnya.

"Maksudnya?" Tanya Chris.

"Bukankah sebelum kau tidur aku sudah mengatakan kalau aku akan tinggal? Kenapa kau terbangun dan berlari di tangga seperti kesetanan?" Tanya Nath.

"Well, aku terbangun dan terkejut saat kau tidak ada disampingku. Aku pikir kau berubah pikiran dan akhirnya pergi!" Chris menunduk.

"Dan selama kita bersama, apakah aku pernah melakukan hal itu? Tiba-tiba berubah pikiran, maksudku?" Tanya Nath.

"Tidak!" Jawab Chris sambil menggeleng.

"Itulah maksudku. Maka tidak ada yang berubah. Kenapa kau jadi ketakutan tanpa alasan?" Ucap Nath mengulurkan tangannya mengalungkan di leher Chris yang kokoh.

"Maaf!" Jawab Chris lagi.

Nath memeluk tubuh Chris erat. Menautkan jari-jarinya di balik punggung Chris. Menyandarkan pipinya pada dada Chris yang hangat.

KISS ME, NATH!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang