Part 84 : When Molly Tell A Story

138 4 0
                                    

Haiiii yang mau liat visual Nath dan Chris boleh follow Instagram @ririsa2024 yaaa....
Disana bakalan update juga untuk visualisasi beberapa scene yang ada di cerita ini...
Walaupun mungkin masih ada kurangnya, mohon dimaafkan hehehe lupp yuu!!!


Nath menyisihkan buah nanas dan memilih memakan melon dan mangga.

"May I?" Tanya Chris.

Nath mengangguk lalu menyuapi Chris dengan buah nanas.
Nath memajukan bibirnya lalu mengecup lembut bibir Chris yang terlihat semakin merah.

"That's so sweet!" Ucap Chris.

"Nanasnya atau bibirku?" Tanya Nath. Matanya mengerling jahil.

"Of course you're lips, baby!" Jawab Chris sambil memajukan kepala Nath dan mulai melumat bibir Nath.

"Shit! Oh no!"  Ucap Chris lalu bergegas berlari dan membuka kulkas untuk mengambil air mineral.

Nalisa tertawa keras melihat kelakuan putranya. Nath juga ikut tertawa.

"Dasar jail!" Ucap Nalisa sambil mencolek hidung mancung Nath.

Nath memasukkan bumbu dan buah yang masih ada ke dalam kulkas. Chris membuka kotak es creamnya dan menyendok sesendok penuh es cream untuk mengurangi rasa pedas di mulutnya akibat mencium Nath barusan.
Ponsel Chris berdering memperlihatkan nama Sam di layar. Chris mengangkatnya. Beberapa detik kemudian wajah Chris mengeras. Nath tau sedang terjadi sesuatu yang tidak beres.

"Tambah personil penjagaan di sekitar rumahku, Sam! Masukkan fotonya ke DPO, siapa tau bisa mencegahnya kesini!" Desis Chris.

Chris pun mengakhiri panggilan teleponnya. Nath dan Nalisa saling berpandangan tapi tak mengucapkan sepatah kata pun.
Chris berjalan ke arah Nath lalu memeluknya erat.

"Jangan pergi kemanapun tanpaku! Berjanjilah padaku!" Ucap Chris dengan nada khawatir.

"Hei, ada apa?" Tanya Nath sambil melepaskan pelukan Chris mencoba menatap wajah Chris yang terlihat kalut.

Nalisa pun mendekat menunggu ungkapan putranya.

"Dia kabur. Samantha kabur! Aku...aku khawatir dia akan nekat. Dia pasti sudah melihat berita tentang kita yang tersebar di internet. Dia pasti sedang mengincarmu. Kumohon jangan pergi kemanapun tanpaku, atau tanpa penjagaan ketat! Kumohon!" Ucap Chris putus asa.

Nadanya terdengar begitu ketakutan. Chris memeluk tubuh Nath. Ia menyusupkan kepalanya ke pundak Nath.
Nath mengusap pelan kepala Chris. Ia menatap Nalisa seolah sedang meminta saran. Nalisa hanya menggelengkan kepalanya.
Nath menepuk pelan bahu Chris. Mencoba menenangkan prianya.

"Bukankah dia ditahan di kepolisian New York?" Tanya Nalisa.

Chris mengangguk.

"Semoga polisi bisa segera menangkapnya sebelum ia datang ke kota ini!" Ucap Nalisa.

Chris kembali menatap Nath dalam.

"Janji?" Tanya Chris lagi.

"Everything will be fine, Chris!" Ucap Nath sambil menangkup wajah Chris. Menatap mata biru cerahnya dengan tatapan menenangkan.

Chris sedang dilanda ketakutan yang luar biasa, berbanding terbalik dengan Nath yang terlihat biasa saja.
Nalisa meminta Nath dan Chris untuk beristirahat di kamar mereka. Chris merebahkan tubuhnya di ranjang membiarkan pikirannya berkelana untuk mencari cara melindungi Nath.

Chris segera mengirim pesan pada Sam untuk menambah pengamanan lagi di sekitar Nath. Nath telah selesai mengganti pakaiannya dan ikut berbaring disebelah sebelah Chris. Seketika Chris langsung meletakkan kepalanya di pangkuan Nath. Chris agak menurunkan kepalanya agar tidak menekan calon bayi mereka. Ia memeluk erat kaki Nath. Perlahan Nath mengelus kepala Chris dengan lembut dan bergumam pelan.

KISS ME, NATH!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang