Part 107 : Kasihan (Private 21+)

150 10 2
                                    

BEWARE!!!!!🔞🔞

Chris menatap tajam ke arah Sam yang berjalan pelan ke hadapannya.
"Ada apa?" Tanya Chris ketus.
"Wohoo..dude, ketus sekali? Seperti pria yang belum klimaks saja!" Ejek Sam.
Wajah Chris semakin ditekuk dan menunjukkan seolah sedang bermusuhan dengan Sam.

"Sepertinya ini bukan waktu yang tepat, moodmu tidak bagus aku jadi berpikir ulang untuk membicarakannya!" Ucap Sam.
"Demi tuhan kalau kau tidak jadi mengatakan tentang keperluanmu datang kemari, akan ku patahkan kakimu!" Bentak Chris lagi.
Sam terkekeh. Ia meletakkan sebuah script yang lumayan tebal ke hadapan Chris.

"Kau mendapatkan naskah dari Bradley. Kau ingat kan? Yang kau idam-idamkan itu? Bradley menawarimu untuk menjadi pemeran utama dalam filmnya. Dan kalau kau bersedia, maka kau bisa syuting 5 bulan lagi. Harusnya saat kulihat itu setelah kau menikah!"
Chris membolak-balikkan script itu lalu meletakkannya kembali.
"Aku akan membacanya nanti! Sekarang pergilah. Masih banyak pekerjaan yang harus aku lakukan!" Ucap Chris.
"Seperti bercinta dengan kekasihmu?" Tanya Sam sambil tersenyum smirk.
"Sialan!" Dengus Chris.

Sam tertawa lalu beranjak dari ruangan Chris. Chris segera menelepon ruangan Nath, namun tak ada yang mengangkat setelah ia mencoba berkali-kali.
Chris mengirim pesan dan juga tak ada jawaban.

"Babe, Sam sudah pergi. Bisa kita lanjutkan yang tadi?"
"Kepalaku pusing sekarang, kalau kau tau maksudku!"
"Babe?"

Tak satupun pesan Chris dibalas oleh Nath. Chris tidak bisa fokus bekerja karena kejantanannya masih sekeras batu sekarang.
"Sejak kapan kau jadi semaniak ini sih?" Dengus Chris melihat ke bawah ke arah ereksinya.
Chris bergerak-gerak di kursinya karena tidak nyaman. Chris berusaha fokus pada pekerjaannya yang menumpuk hingga waktu makan siang tiba.

Nath muncul di depan ruangan Chris saat hendak makan siang, Adeline tersenyum dan mempersilahkan Nath masuk.
"Apa Mr. Harold sudah pergi?" Tanya Nath.
"Sudak sejak tadi Miss Helene, tak lama setelah Miss Helene keluar!" Jawab Adeline sopan.

Nath mengangkat alisnya. Saat keluar dari ruangan Chris, Nath tidak sempat masuk ke ruangannya dan diajak meeting oleh Raline dengan beberapa divisi. Ponselnya pun kehabisan battery hingga ia menyalakan mode silent dan memasukkannya ke dalam tas.
Saat meeting selesai, Nath memilih mendatangi Chris.
Nath pun masuk dan tidak menemukan Chris di dalam ruangan.

"Ahh!" Terdengar desahan frustasi dari dalam kamar mandi.
Mata Nath membulat lalu ia menyalakan smart room pada ruangan Chris agar lebih aman. Tak lupa Nath menekan tombol lock otomatis.

Nath melepas blazernya dan menyampirkannya di kursi Chris. Ia masuk ke dalam kamar mandi dan melihat Chris yang sedang berantakan. Chris duduk menyender di pinggiran bathup. Matanya terpejam, rambutnya acak-acakan, ia mendongak keatas. Chris telah melepas celananya hingga ke mata kaki. Beberapa kancing kemejanya sudah terbuka. Kejantanannya terlihat memerah dan mengacung tegak.
Nath merasa kasihan melihat kondisi kekasihnya. Perlahan ia menyentuh pundak Chris dengan lembut.
Seketika Chris membuka matanya.
"Baby?" Panggil Chris serak.
"Hmmm, kenapa Self Service lagi? Kan kemarin sudah bilang kalau tidak bisa?" Tanya Nath lembut.
"Kepalaku pusing sekali, baby! Aku jadi tidak bisa fokus bekerja sejak tadi!" Ucap Chris dengan nada sedih.
"Maaf ya! Aku ada meeting tadi. Dan aku juga tidak tau kalau ternyata Sam tidak lama disini!" Jawab Nath dengan nada bersalah.
"No need to sorry! Aku berusaha menurunkannya sejak tadi tapi tidak bisa!" Jawab Chris.

Nath duduk mengangkang di pangkuan Chris. Dress-nya tersingkap hingga ke pangkal paha. Nath menunduk dan mulai menciumi rahang dan leher Chris. Chris mengangkat sedikit pantat Nath dan mulai melepas pantynya. Chris menyentuh inti Nath dengan intens agar Nath siap untuknya. Nath mengerang karena gerakan jari Chris yang menggodanya dengan intens. Pinggulnya bergerak-gerak menginginkan lebih. Nath melumat bibir kekasihnya, menghisap bibir bawahnya dan menyusupkan lidahnya. Chris menggeram dan menempatkan Nath tepat diatas kejantanannya.

KISS ME, NATH!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang