Chris masih terlelap di kamarnya. Nalisa, ibu Chris yang sejak 2 hari lalu menginap di rumah anak lelakinya itu hendak berangkat ke pertemuan untuk membahas pembangunan rumah sakit baru di daerah Los Angeles. Nalisa tahu kalau Chris baru pulang sekitar pukul 05.00. Jadi ia membiarkan saja anak laki-laki satu-satunya itu untuk tidur lebih lama lagi. Setelah menghabiskan sarapannya, Nalisa bergegas keluar dan melihat sopirnya sudah menunggu di samping mobil. Setelah sopirnya menyapa Nalisa singkat, Nalisa yang menganggukkan kepala dan masuk ke dalam mobil untuk menuju tempat pertemuan.
Saat jam menunjukkan pukul 14.00, Chris pun keluar kamarnya menuju dapur untuk minum. Handphone yang berada di sakunya berdering menunjukkan nama Sam. Chris pun mengangkatnya. Belum juga Chris mengatakan apa-apa Sam sudah mengomeli Chris.
"Sialan kau Chris! Kau kemana semalam. Aku sudah menyiapkan hal yang kau mau, kau malah menghilang entah kemana. Hp mu kau tinggal pula di tempat Anthony. Ini pun aku baru bisa menghubungimu di nomor satunya. Kau kemana semalaman hah?".
Chris berpikir cepat.
"Kalau wanita semalam bukan dari Sam, lalu siapa dia?. Sial aku sudah menjadi seorang pemerkosa". Chris mengutuk dirinya sendiri.
"Aku lelah. Jadi aku aku langsung pulang dan ketiduran!" jawab Chris berusaha santai.
"Harusnya kau mengabari aku, Sialan!". Balas Sam dengan nada sebal.
"Iya maaf. Aku tutup telponnya ya. Aku ingin mandi". Chris pun mematikan panggilan telpon lalu pergi kekamarnya untuk mandi.
"Siapa wanita semalam? Aku jahat sekali sudah memperkosa lalu meninggalkannya begitu saja". Batin Chris.
Chris mengacak-acak rambutnya asal.
**********
Setelah puas menangis, Nath bangun dari kasurnya. Berjalan kearah kulkas lalu membukannya dan mengambil coklat didalamnya. Ia berharap coklat ini sedikit banyak membantu untuk mengembalikan moodnya yang benar-benar hancur hari ini. Sambil memakan coklatnya, Nath masih berusaha mengingat wajah pria yang menghabiskan malam dengannya namun bukan wajah pria itu namun hanya sakit kepala yang Nath dapatkan.
"Tak perlu membesar-besarkan hal kecil bukan? Toh sudah terjadi. Aku lelah mengingatnya. One night stand? Wow bahkan aku yang mengalami sendiri tidak percaya kalau hal itu terjadi padaku. Oke semangat! Aku harus bersiap-siap ke bar". Ucap Nath lalu menghabiskan coklatnya dan mengambil pakaian di lemari.
Nath memilih menggunakan turtleneck abu-abu dan blazer hitam. Ia menggunakan celana jeans slim fit yang membentuk indah kaki jenjangnya. Karena rambutnya tadi agak basah, Nath mengeringkan rambutnya dengan hairdryer lalu menguncirnya. Setelah dirasa penampilannya sudah pas, Nath berjalan keluar untuk mencegat taxi yang membawanya ke bar. Walaupun jam segini bar sepi pengunjung, Nath tetap ingin datang untuk menyibukkan diri.
Sebuah pesan masuk ke ponselnya. Grup kantor memasukkan anggota baru kedalam grup. Nath mengabaikannya dan kembali mengantongi ponselnya.Ternyata prediksi Nath salah. Bar cukup ramai walaupun waktu masih menunjukkan pukul 18.30.
Nath pun memilih turun tangan menjadi bartender karena melihat karyawannya agak kewalahan. Ia membuka blazernya lalu mengikatnya dipinggang lalu mulai membuatkan pesanan para pelanggan. Beberapa pelanggan ada yang terang-terangan menggoda Nath, yang dibalas Nath dengan senyum kecil.
Nath memainkan ponselnya saat melihat Ale memasuki bar. Beberapa pasang mata menatap Ale dengan mesum.
"Lho? Malam ini jadi bartender?". Tanya Ale.
Nath tersenyum.
"Tadi lagi rame, kasihan Leo handle sendiri".
Ale mengangguk-angguk.
"Everything ok?". Tanya Nath lagi.
"Beressss!!". Jawab Ale lalu tersenyum. Semakin malam tentu saja pengunjung semakin banyak. Nath mulai bosan. Ale menyuruh Nath untuk pulang saja istirahat. Apalagi semalam Nath mabuk berat. Jadi Ale memaksa Nath untuk beristirahat.
Nath mengangguk-anggukan kepalanya. Ia mengambil tas lalu berpamitan kepada karyawan yang lain menembus kerumunan orang-orang yang sedang berjoget lalu segera pergi meninggalkan bar yang riuh itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
KISS ME, NATH!
AcakWarning 21+ Yang anak kicik jangan weudeul... jangan bandel yakkk... belom umurnya adek-adekkuuu...!! soon lah ya sayang.. Di usia 25 tahun, menjadi Head Of Advertising di perusahaan underware ternama di Amerika bukan perkara mudah bagi Nathania. Be...