Part 94 : Melarikan Diri

166 6 1
                                    

Saat Nath sampai di rumah, ternyata Sam sudah pulang dan kondisi rumah sudah sepi. Sepertinya semua orang didalamnya telah tertidur lelap.

Nath berjalan pelan naik ke kamarnya dan menemukan Chris yang tertidur dengan posisi duduk bersandar pada headboard ranjang sambil memegang ponselnya yang masih menyala. Dengan lembut Nath mencoba mengambil ponsel Chris yang masih menyala.
Nath melihat Chris mengirim pesan kepada Anthony.

"Kau memiliki hubungan apa dengan Nathania selain mantan bos dan anak buah?" 

Bunyi pesan tersebut membuat Nath menahan tawanya. Sayangnya tak ada balasan apapun dari Anthony.

"Dasar bayi besar tukang cemburu!" Gumam Nath pelan saat meletakkan ponsel Chris ke nakas.

Chris terbangun dan menarik tubuh Nath berbaring di bawahnya.

"Jelaskan!" Gerutu Chris.

"Tentang apa?" Tanya Nath dengan nada polos.

"Sayang!! Yang tadi. Kenapa kau tiba-tiba menanyakan Anthony?" Jawab Chris cemberut.

Nath tersenyum lalu mengecup bibir Chris dan bangun untuk duduk di hadapan Chris.

"Ale hamil! Anak Anthony!" Ucap Nath.

Mata Chris membulat sempurna. Lalu terkekeh.

"Wow dude, akhirnya setelah sekian lama, dia bersama wanita juga! Langsung dihamili pula!" Ucap Chris dengan nada bangga.

Nath memukul pelan bisep Chris yang keras.

"Sekarang Ale bingung bagaimana memberitahu Anthony. Karena setelah kejadian itu, Ale seolah menjauh dari Anthony dan sepertinya Anthony merasa sakit hati dengan ucapan Ale kalau hubungan mereka hanya sebatas one night stand, tidak lebih!" Jelas Nath.

"Apa begitu? Kurasa Anthony bukan tipe pria yang gemar melakukan one night stand, babe! Bahkan yang aku tau terakhir dia berhubungan dengan wanita itu setahun yang lalu saat putus dari mantan kekasihnya yang terakhir!" Jawab Chris.

"Pantes liar banget, sampai bunting si Ale!" Gumam Nath dalam bahasa indonesia.

"Apa?" Tanya Chris saat mendengar Nath bicara dengan bahasa lain.

"Tidak. Tidak apa-apa!" Jawab Nath.

"Kau sedang mengejekku ya? Itulah kenapa memakai bahasa lain!" Tuduh Chris.

"Tidak kok!" Jawab Nath.

"Menurutku, Anthony kecewa dengan respons Ale yang terkesan biasa saja. Dan sejak awal Ale juga berusaha keras menghindari Anthony. Itulah kenapa Anthony memilih menjauh sekarang! Ale pun tak tau bagaimana sifat Anthony kan! Ale pikir Anthony sama seperti pria lain!" Lanjut Nath lagi.

"Anthony bukan tipe pria yang seperti itu, sayang! Kau tau berapa lama Anthony mengejar mantan kekasihnya yang terakhir? 2 tahun. Dan saat hubungan mereka berakhir karena wanita itu selingkuh, Anthony melepaskannya. Tidak pernah mau tau lagi perihal wanita itu lagi. Anthony tidak akan gencar hanya karena kata-kata pedas seorang wanita. Menurutku sepertinya dia hanya butuh waktu untuk menenangkan diri saja! Ditambah dengan proyek pembangunan hotelnya yang sudah pasti membutuhkan banyak perhatiannya!" Jelas Chris.

"Dan pada akhirnya dia akan kehilangan Ale? Kau tau berapa banyak pria yang menunggu Ale di luar sana? Anthony adalah pria pertamanya. Dia tidak pernah menjalin hubungan dengan siapapun selama ini karena ia punya trust issue terhadap pria. Ayahnya selingkuh, dua kakaknya pun melakukan hal yang sama. Menurutmu kenapa Ale selalu bersikap dingin pada semua pria yang menunjukan ketertarikan padanya? Karena dia trauma terhadap pria!" Jelas Nath panjang lebar.

"Anthony, pria pertamanya?" Tanya Chris lagi.

Nath mengangguk.

"Aku tidak tau Ale mencintai Anthony atau tidak, namun yang pasti Ale sedang hamil sekarang. Dan kurasa Anthony berhak tau!" Ucap Nath.

Chris berfikir cepat.
Ponsel Chris berdering menunjukkan nama Anthony yang menelepon.

Chris segera mengangkatnya.

"Apa maksud pesanmu itu, dude!" Suara Anthony terdengar menggerutu di seberang sana.

"Hal itu tidak penting lagi sekarang. Kau masih di Kanada?" Tanya Chris.

"Iya," Jawab Anthony.

Nath mengulurkan tangannya meminta ponsel Chris.

"Anthony?" Panggil Nath pelan.

"Nathania? Ada apa?"

"Ale hamil!" Ucap Nath to the point.

"Apa?" 

"Ale hamil, 3 bulan. 3 bulan yang lalu kau bercinta dengan Ale kan? Sekarang dia hamil! Kau mau tanggung jawab atau tidak?" Tanya Nath blak-blakan.

"Tapi, bagaimana mungkin? Bukankah dia meminum afterpill setelah berhubungan? Dan jujur saja, itu kali terakhir aku menyentuhnya!" Jawab Anthony.

"Dia lupa. Dia bercerita kalau kalian menghabiskan waktu bersama semalaman. Dan sekarang kau berkata seolah kau pikir itu anak dari pria lain. Kata-katamu menunjukkan kalau lau brengsek kau tau itu? Jangan khawatir, Ale tidak menuntut tanggung jawab apa-apa darimu, aku hanya mengatakan ini karena menurutku kau berhak tau kalau Ale sedang hamil anakmu! Tapi mendengar responsmu barusan, sepertinya aku menyesal memberitahumu hal ini!" Ucap Nath lalu mengakhiri panggilannya.

"Babe!" Panggil Chris lembut.

Nath menghembuskan nafasnya pelan.

"Bastard!" Desis Nath.

Chris menarik tubuh Nath ke pangkuannya. Ia memeluk pinggang Nath.

"Jangan menghakimi seseorang terlalu cepat, mungkin saja dia syok!" Ucap Chris dengan anda lembut.

Nath menatap tajam Chris lalu mengomel.

"Kau mengucapkan itu karena dia temanmu kan?"

Chris yang merasa gemas mengecup bibir Nath cepat.

"Tentu saja tidak. Percaya padaku, Anthony bukan pria yang lepas tanggung jawab kok! Kalau memang kali ini dia begitu, maka aku akan mendukung apapun yang menurutmu baik, ok?" Rayu Chris.

Nath mengangguk lalu mengalungkan tangannya ke leher Chris. Ia menyusupkan kepalanya ke leher Chris.

"Ale adalah sahabatku sejak aku kuliah. Dia mengajariku banyak hal. Sebelum aku bersama denganmu, dia lah yang selalu disisiku!" Balas Nath dengan nada sendu.

Chris mengusap lembut rambut kekasihnya.

Ponsel Nath berdering. Nath bangun dari pangkuan Chris lalu berjalan mengambil ponselnya di dalam tas. Ternyata Ale yang meneleponnya.

"Hai, ada apa?" Tanya Nath.

"Aku ingin menenangkan diri dulu di suatu tempat! Kau tidak apa-apa kan handle bar dulu? Karena kau juga sedang hamil, jangan ke bar saat jam ramai. Asap rokok tak bagus untuk kandunganmu. Kau juga bisa menambah pekerja part time kalau anak-anak merasa kesulitan!" Ucap Ale di seberang sana.

"Kau mau kemana? Bagaimana dengan pernikahanku? Kau akan datang kan?" Tanya Nath.

"Healing, Nath! Sudah lama aku tidak liburan. Jangan tanya kemana, karena aku tidak akan hanya disatu tempat. Aku akan berpindah-pindah sesuai moodku! Dan untuk pernikahanmu, tentu saja aku akan datang! Aku yang akan menggandengmu dan mengantarkanmu ke altar!" Jawab Ale lagi.

"Kabari aku terus kalau begitu!" Pinta Nath.

"Baiklah. Bye Nath!" Pamit Ale.

"Bye!" Nath mengakhiri panggilan teleponnya.

Chris kembali menarik tubuh Nath ke pangkuannya.

"Ale memutuskan berlibur!" Ucap Nath dengan nada sedih.

"Lalu kenapa kau terdengar sedih?" Tanya Chris.

"Karena aku tau dia sedang melarikan diri!" Ucap Nath.

"Biarkan dia menenangkan diri!" Jawab Chris sambil mengusap lembut rambut Nath.

Kekasihnya ini tak pernah menunjukkan kelemahannya didepan Chris. Ini pertama kalinya Chris melihat Nath sesedih ini.

KISS ME, NATH!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang