Part 56 : Kepergok

146 2 0
                                    

Beware! Adegan ++ tipis-tipis, tapi ga tipis banget juga sihhh^^


Chris melepaskan satu persatu kancing piyama Nath hingga keperut lalu membuka lebar menampakan tubuh bagian atas Nath yang telanjang.

Chris kembali menunduk merasakan es cream yang mulai mencair dan menetes hingga ke perut Nath.

Nath kembali menyebarkan es cream di pipi, bibir, dan dagunya lalu turun hingga ke payudaranya.

Chris tersenyum penuh minat. Semua bagian tubuh Nath yang terkena es cream dijilat Chris tanpa terkecuali.

"You with topping es cream, so yummy!". Bisik Chris di telinga Nath.

Nath merasa merinding hingga bergidik tubuhnya namun berusaha mengabaikannya.

Chris menempelkan tubuhnya ke tubuh Nath lalu mulai melumat bibir Nath penuh nafsu.

Tangan Chris yang tadinya memeluk Nath dengan perlahan merambat ke perut Nath yang rata. Menyentuhnya dengan sensual. Hal ini membuat Nath menahan nafas. Nath berusaha fokus pada es creamnya. Namun tangan nakal Chris mulai mengalihkan perhatiannya hingga membuat Nath meletakkan es creamnya disampingnya.

Yang tadinya hanya tangan Chris yang mulai mengalihkan perhatiannya, kini ditambah dengan napas Chris yang mendengus keras di leher Nath yang mulai mempengaruhinya. Chris mengecup leher Nath dengan cepat namun berulang kali seolah menggoda Nath dengan kecupan yang ringan. Nath yang tidak sabaran akhirnya mengalungkan tangannya di leher Chris lalu mencium Chris dengan keras. Nath tidak bisa menahan diri lagi ketika Chris menyerangnya dengan godaan semanis itu. Ciuman Nath menggebu-gebu. Tidak hanya mencium, Nath juga mulai menyentuh Chris dimana-mana.

Nath bisa merasakan ereksi Chris yang membengkak di depan intinya.

"Kau wanita yang nakal apa kau tau itu?". Nath menggeleng.

Chris mencium leher Nath. Ciuman yang dengan perlahan turun ke dada Nath.

Nath meletakkan kedua tangannya di leher Chris. Dengan perlahan ia meremas rambut Chris. Ia suka sensasinya ketika helai demi helai rambut Chris yang halus seperti menari-nari di ruas jarinya.

Nath memejamkan matanya dan sedikit mengangkat lehernya. Ia mendesah keras ketika Chris mulai menyentuh payudaranya. Menggodanya tanpa ampun.

Dengan tidak sabar Chris membuka piyama Nath lalu melemparnya ke sembarang arah. Chris mencium payudara Nath yang telanjang didepannya seolah itu adalah santapan yang lezat. Chris tidak memperdulikan erangan Nath yang justru membuatnya semakin mengeras.

Chris melepaskan celana Nath. Menyisakan Nath dengan celana dalamnya yang berwarna hijau.

"Kau cantik sekali!". Gumam Chris.

Dan dengan tak tau malunya jari Chris menyentuh Nath tepat disana! Ditempat yang saat ini menjadi bagian tubuh Nath yang paling sensitive. Chris menurunkan underware Nath hingga ke betisnya.

Nath berdesis ketika Chris kembali menyentuhnya. Chris menggerakkan jarinya lebih intens lagi. Rasanya pikiran Nath menjadi kosong. Ia hanya bisa mendesis dan bergerak tidak sabar seolah menginginkan lebih. Dan Chris mengabulkannya. Gerakan jarinya semakin intens seolah menawarkan kenikmatan lebih yang Nath inginkan.

"Chris...aku.. aku....Arghhh...". Nath kehilangan kata-kata karena gerakan jari Chris membuatnya gila.

Chris membungkukkan tubuhnya. Dan ketika Chris mengecup dan menjilat kewanitaannya yang sensitive, saat itulah Nath menyerah. Nath meledak. Nath mendesah putus asa. Tubuhnya gemetaran merasakan klimaks yang intens. Cengkeramannya di rambut Chris mengencang. Ia seolah tak perduli Chris merasa kesakitan atau tidak karena intensnya klimaks yang barusan menggulungnya.

"Oh my God!". Seru Nalisa saat melihat aktivitas panas mereka berdua.

"Mom!!!". Seru Chris.

"Demi tuhan Chris! Apa kau tidak bisa libur sehari saja? Kasihan calon menantuku yang harus melayani gairahmu yang tidak ada habisnya". Ucap Nalisa.

Nath menepuk pundak Chris memintanya mengambil underware dan piyamanya yang dilempar Chris.

Nath turun dan mulai mengenakan seluruh pakaiannya.

Setelah memakai pakaiannya, Nalisa menarik tangan Nath mengajaknya mengobrol di ruang tamu.

"Biarkan dia beristirahat Chris! Kau ini!". Tuduh Nalisa.

"Mom, kalau kau lihat kejadian tadi harusnya disini aku sebagai korbannya. Kau pikir apa yang sedang kulakukan tadi? Aku sedang memberikan calon menantumu kenikmatan!". Elak Chris.

"Jika aku tidak datang, kau mungkin sudah mulai menggoyang pinggulmu!". Balas Nalisa tanpa tedeng aling-aling.

"Mom!". Protes Chris.

Wajah Nath semerah kepiting rebus. Ia malu karena dua kali terpergok oleh calon mertuanya.

Nalisa menepuk tangan Nath yang sedang berada dipangkuannya.

"Kalau kau lelah, kau boleh menolaknya Nathania. Jangan paksakan dirimu melayani nafsunya!". Dukung Nalisa menatap Nath dengan tatapan keibuan.

Nath menggigit bibirnya tak yakin apa jawabannya ini pantas.

"Aku menikmatinya, sungguh!".

Nalisa tertawa mendengar jawaban Nath. Sedangkan Chris tersenyum bangga.

"Tadinya aku mampir karena ingin membicarakan tentang pernikahan kalian, tapi sepertinya ini bukan waktu yang tepat. Aku akan istirahat dan membicarakan hal ini besok saja". Ucap Nalisa lalu beranjak dan naik kekamarnya.

Setelah mereka berdua mendengar Nalisa menutup pintu kamarnya, Chris segera mengangkat tubuh Nath dan menggendongnya menaiki tangga dengan cepat menuju kamarnya.

Nath memekik karena gerakan Chris yang tiba-tiba.

Nath yang digendong didepan seperti koala, menepuk pundak Chris memintanya berhenti dimeja dapur karena Nath ingin mengambil es creamnya. Saat es cream sudah ditangan, Chris berjalan cepat keatas. Dengan jail Nath membalurkan es cream ke leher Chris. Chris bisa merasakan rasa dingin yang menjalar dilehernya. Nath menunduk dan mulai menjilat es cream dileher Chris. Chris menggeram karena perilaku nakal Nath. Dengan Nath berada digendongannya, Chris merasa ereksinya semakin membesar tepat di inti Nath.

Chris menutup pintu dengan kakinya. Ia meletakkan tubuh Nath kekasur yang empuk. Tubuh Nath memantul pelan. Es cream yang masih dicengkeramannya, diambil Chris lalu diletakkan di nakas samping.

"Aku berusaha menahan agar tidak bercinta denganmu sehari saja, tapi aku tidak bisa Nathania. Bahkan melihat kau diam saja bisa membuatku bergairah!". Aku Chris.

Nath tersenyum. Ia mengalungkan kedua tangannya ke leher Chris menarik Chris hingga mereka berhadapan hanya menyisakan jarak beberapa inch saja.

"Jangan menahannya. Aku tidak ingin kau menahan!". Balas Nath lalu mengigit bibir bawahnya. Mata Chris yang biru berkilat-kilat. Ia mengusap bibir bawah Nath lalu melumatnya tanpa ampun. Chris mengigit-gigit kecil bibir bawah Nath karena merasa gemas. Nath mendesah pelan. Kedua tangannya berpindah ke pinggang Chris menjalar hingga ke perutnya yang kotak-kotak. Nath menggoda dengan menurunkan tangannya semakin kebawah tepat di kejantanan Chris yang terasa membengkak didalam. Nath menggerakkan tangannya naik turun. Menggoda Chris dari luar celananya. Membuat Chris semakin dalam melumat bibir Nath. Lidahnya memaksa masuk merasakan rongga mulut Nath yang masih terasa dingin karena es cream yang barusan ia makan. Chris menggeram saat jarinya turun dan bergerak membelai inti Nath yang terasa basah.

"You f*ck*n' sexy, Nathania!". Umpat Chris.

Nath tak berhenti menggerakkan tangannya. Ia masih menggoda Chris dibawah sana. Dengan tidak sabaran Chris segera melepas celananya agar Nath bisa menyentuhnya langsung tanpa pakaian dibaliknya.

KISS ME, NATH!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang