Part 38 : Lemak Karena Mie Instant

230 6 0
                                    

Nath terbangun tengah malam karena ingin buang air kecil. Matanya menyipit melihat Chris yang tidur di kursi santainya.

Ia bergegas ke kamar mandi untuk menuntaskan hajatnya. Setelah selesai, Nath memutuskan mandi karena merasa agak gerah dan bau. Kurang lebih 15 menit kemudian, Nath keluar dari kamar mandi dan merasa lebih segar.  Nath mengambil piyamanya di lemari, ia melirik kearah Chris yang masih tertidur lelap. Di meja ada botol minuman kosong dan satu buah gelas. Sepertinya saat Nath tidur, Chris memutuskan untuk minum.

Kepala Chris tergolek ke belakang. Pasti besok Chris agak merasakan pegal dileher. Setelah berpakaian, Nath berjalan kearah Chris lalu menepuk pipi Chris pelan berusaha membangunkannya agar pindah ke ranjang. Chris terusik sebentar namun kembali tidur. Sekali lagi Nath mencoba membangunkan Chris sampai Chris terbangun lalu mengerenyit melihat Nath yang menyentuh rahangnya.

"Pindah ke kasur yuk! Tubuhmu akan merasa pegal kalau tidur sambil duduk disini!".

Chris mengangguk lalu beranjak dari kursi dan langsung merebahkan tubuhnya dikasur. Nath mencium aroma alkohol cukup keras dari tubuh Chris. Nath melepaskan jas, kemeja dan celana Chris. Chris masih memejamkan mata saat Nath melepaskan bajunya agar merasa lebih nyaman. Setelah selesai, Nath menyelimuti Chris dan Nath meninggalkan Chris kedapur. Ia ingin membuat mie instant karena merasa lapar.

Kurang lebih 10 menit kemudian, Nath membawa piring yang berisi mie instant dan telur mata sapi ke kursi depan tv. Ia menyalakan tv dan mengecilkan volume agar tidak mengganggu Chris tidur. Baru saja mie ia makan separuh, Nath mendengar gumaman yang semakin lama semakin keras.

Nath bergegas bangun lalu berlari ke kamarnya. Ia melihat Chris yang sepertinya bermimpi buruk. Chris menoleh-nolehkan kepalanya kesamping beberapa kali dengan mata terpejam. Nath menepuk pelan pipi Chris dan menggoyang-goyangkan tubuhnya agar Chris terbangun.

Chris seketika membuka mata lalu langsung memeluk Nath erat.

"Mimpi buruk, hmmm?". Tanya Nath lembut.

"Kau harus berjanji Nathania, kalau apapun yang terjadi kedepannya, kau tidak akan pernah meninggalkanku. Kau boleh membenciku, tapi jangan pernah meninggalkanku!". Mohon Chris.

Nath mengerenyitkan kening namun ia mengangguk. Chris masih memeluk Nath dengan erat. Saat melihat mata Chris yang terpejam, dengan lembut Nath mencoba melepaskan tubuhnya dari pelukan Chris. Bukannya lepas, Chris malah makin mempererat pelukannya.

"Mau kemana?". Bisik Chris.

"Sebenarnya aku sedang makan tadi, aku mau melanjutkan makanku dulu ya? Kau lanjut tidur saja". Jawab Nath lembut.

Chris mengendurkan pelukannya. Ia menunduk menatap mata Nath.

"Makan?". Tanya Chris.

"Iya. Makan mie". Jawab Nath lalu melepaskan diri dan bangun dari ranjangnya lalu keluar dari kamar.

Chris ikut bangun dan mengikuti Nath keruang tengah. Nath yang melihat Chris bangun bertanya.

"Mau?".

Chris mengangguk lalu duduk disamping Nath. Nath memutar tubuhnya menghadap Chris lalu menyuapi Chris.

"Enak kan?". Tanya Nath.

"Tidak sehat!". Jawab Chris singkat.

"Tapi enak kan?". Tanya Nath lagi.

Chris mengangguk.

Nath kembali menyuapi Chris dan dirinya sendiri hingga yang ada didalam piring habis tak bersisa.

"Mau lagi?". Tawar Nath.

Chris menggeleng lalu berdiri mengambil air minum di kulkas. Nath dengan cekatan mencuci piring lalu meletakkan di tak pengering. Ia juga mengambil minum di kulkas dan kembali duduk dikursi.

Chris menatap Nath yang sedang asyik menonton tv yang sedang menayangkan series vampire yang terkenal.

Tak bisa menahan dirinya, Chris mengulurkan tangan lalu mengusap pipi wajah Nath dengan lembut. Nath yang menikmatinya dengan nyaman menggesekkan wajahnya ketelapak tangan Chris yang hangat.

Chris kembali bimbang ingin mengatakan yang sebenarnya kepada Nath, namun disisi lain ia takut Nath akan meninggalkannya.

Ponsel Nath di meja berdering menunjukkan nama Nathan. Rahang Chris mengeras.

Nath mengangkat telepon Nathan dan mendengar Nathan yang sedang meracau.

"Kenapa harus dia? Kenapa bukan aku? Aku yang mengenalmu lebih dulu tapi dia yang menjadi kekasihmu? Kenapa Nathania, kenapa?". Racau Nathan.

"Sepertinya kau sedang mabuk Nathan!". Jawab Nath.

"Ya. Bisakah kau kesini? Saat dia mabuk, kau datang ke bar dan mengantarkannya pulang. Bisakah kau melakukan hal yang sama padaku?". Oceh Nathan.

Nath mengerenyitkan kening. Ocehan Nathan barusan mengarah pada kejadian saat Nath membawa Chris yang mabuk kerumahnya. Tapi bagaimana Nathan bisa tahu?

"Kau masih disana? Kau mengacuhkanku?". Tanya Nathan lagi.

"Maaf Nathan, kau mabuk. Pulanglah dan tidur agar besok kau merasa lebih baik. Oh ya jangan lupa besok pagi minum air hangat". Ucap Nath lalu menutup telepon.

Suasana kembali hening.

"Kenapa bajingan itu meneleponmu semalam ini?". Tanya Chris ketus.

"Dia mabuk, jadi meracau tidak jelas. Tapi anehnya dia tahu perihal aku yang mengantarmu pulang saat kau mabuk!". Ucap Nath.

Chris menatap Nath tanpa ekspresi.

"Apa dia pernah masuk kesini?". Tanya Chris.

Nath menggeleng.

"Dia hanya pernah mengantarku sampai depan tangga saja". Jawab Nath.

"Sepertinya kau harus tinggal denganku. Aku tidak tenang meninggalkanmu disini sendirian". Ucap Chris tegas.

"Chris, tidak akan terjadi apa-apa. Relax!". Jawab Nath sambil menangkup wajah Chris dengan tangannya.

"Tidak. Aku tidak mau mengkhawatirkanmu seperti orang gila. Pindahlah kerumahku!". Pinta Chris.

"Chris, kalau aku pindah kesana berarti hubungan kita akan selangkah menjadi lebih jauh lagi". Jawab Nath.

"No problem. Sejak awal kan aku sudah bilang kalau aku serius menjalin hubungan denganmu".

Nath menggigit bibir bawahnya.

"Please?". Mohon Chris menatap Nath.

Nath pun akhirnya mengangguk. Ia memeluk pinggang Chris. Chris tersenyum dan mengelus rambut Nath lembut.

"Ayo kembali tidur!". Ajak Chris.

"Kita baru saja makan, dan kau mengajakku tidur sekarang? Kau ingin mie tadi menjadi lemak. Tunggu paling tidak 2-3 jam". Ucap Nath.

"Nathania, sekarang sudah lewat tengah malam dan kau memintaku menunggu hingga dua jam. Lalu jam berapa kau akan tidur?". Protes Chris.

"Apa boleh buat. Daripada perutku bergelambir". Jawab Nath cemberut.

"Bagaimana kalau kita berolahraga?". Tanya Chris. Matanya menatap Nath mesum.

"Olahraga? Semalam ini? Olahraga apa?". Nath mengerenyitkan kening.

"Olahraga ranjang tentu saja!". Jawab Chris lalu mengangkat tubuh Nath kepelukannya dan menggendong Nath kekamarnya dengan mudah.

Nath mengalungkan tangannya dileher Chris yang kokoh.

Lalu dengan jail, Nath mengecup leher Chris dan menjilatinya. Nath juga mengigit pelan dada Chris membuat Chris berhenti sejenak.

"Kau tidak akan membuat ini mudah bukan? Berhenti atau demi tuhan, kita tidak akan sampai diranjangmu!". Ancam Chris.

Nath terkikik melihat Chris yang mulai bergairah. Ia suka menggoda Chris namun saat Chris menggila Nath juga yang akan kewalahan. Sekali Nath memancing gairah Chris, makan Nath harus siap kalau Chris baru akan melepaskannya menjelang pagi hari.

KISS ME, NATH!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang