Chris bergegas mendatangi ruangan kekasihnya. Ia ingin melihat sendiri wajah cemberut Nath.
Saat Chris sampai di depan ruangan Nath, Chris tidak langsung masuk. Ia memperhatikan Nath dari depan. Nath yang sedang mengerutkan kening, Nath yang sedang membolak-balikkan halaman naskah sambil cemberut, Nath yang tanpa sadar menggebrak meja dengan tangannya.
Chris tak tahan lagi. Sambil tertawa, ia langsung masuk keruangan Nath.Chris langsung mengambil tangan Nath yang digunakan untuk menggebrak meja.
"Sakit?" Tanya Chris lembut sambil mengecup buku jari Nath.Nath menggeleng.
"Sejak kapan kau berada disana?" Tanya Nath.
"Beberapa menit!" Jawab Chris.
"Ada apa?"
"Kita ke wedding organizer sekarang saja ya?" Ajak Chris.
"Memang pekerjaanmu sudah selesai?" Tanya Nath.Chris mengangguk.
"Baiklah! Sebentar aku mengambil tasku dulu!"Chris pun menggandeng tangan Nath dan mereka berdua keluar ruangan Nath.
Raline yang melihat Nath keluar dengan Chris di sampingnya tersenyum jail.
Mereka berdua keluar dari kantor dan disambut Mr. Smith yang dengan sigap membukakan pintu mobil untuk mereka."Ke Amaris Organizer, Stefan!" Ucap Chris singkat.
"Baik, Mr. Evans!"
"Terima kasih Mr. Smith!" Ucap Nath sopan. Mr. Smith mengangguk sopan.Perjalanan dari kantor mereka menuju wedding organizer sekitar 1 jam. Nath menyenderkan kepalanya ke bahu Chris berniat untuk memejamkan mata. Chris mengusap pelan rambut kekasihnya. Sesekali ia mengecup kening Nath dengan lembut.
Sekitar satu jam kemudian, mereka sampai di wedding organizer yang dituju.Chris menyentuh pipi Nath lembut.
"Baby, bangun! Kita sudah sampai." Ucap Chris lembut.Nath mengerenyitkan dahinya lembut lalu membuka mata. Ia mengangguk dan menutup mulutnya karena menguap. Nath membuka tas nya dan mengambil permen didalamnya. Ia memakan permen itu dan keluar dari mobil.
Saat Nath dan Chris masuk, mereka di sambut oleh beberapa orang. Lalu seorang wanita berambut hitam legam maju dan menyapa Nath lembut."Miss Nathania, right?" Tanya orang itu ramah.
"Betul, Miss Avril?" Nath balik bertanya.
"Betul sekali, Miss. Mari silahkan ikut saya!" Jawab Avril.
Nath dan Chris pun mengikutinya dari belakang. Chris memeluk pinggang Nath dengan posesif.Mereka diajak ke satu ruangan khusus yang terlihat luxury. Saat mereka duduk, tak lama kemudian ada pelayan yang masuk membawa welcome drink.
Avril langsung mengarahkan layar komputer ke arah mereka berdua. Di layar komputer, Avril memberikan contoh untuk dekorasi. Nath memilih dengan hati-hati.Saat Nath tertarik pada satu dekorasi yang indah, Nath menoleh ke arah Chris.
"Bagaimana dengan ini?" Tanya Nath.
"Apa saja, baby! Mana saja yang kau suka, kau bisa memilihnya," Ucap Chris sambil menyentuh pipi Nath lembut.Nath tersenyum manis lalu mengatakan pada Avril kalau ia memilih dekorasi tersebut. Avril mengangguk dan tersenyum. Chris memberikan kartunya untuk membayar lunas dekorasi dan printilan lain yang dipesan Nath.
"Inilah kenapa aku mengajakmu," Ucap Nath sambil menyengir ke arah Chris.
"Aku senang kau libatkan dalam mengurus pernikahan kita, namun jika kau ingin apa-apa kau tak perlu menungguku baby. Kau kan sudah ku beri kartu juga!" Jawab Chris. Nath mengangkat bahunya."Tidak semenarik pria yang membayar, tau!" Balas Nath.
Chris tersenyum sambil mengusap lembut kepala Nath. Nath masih mengobrol dengan Avril setelah menyelesaikan pembayaran. Dan Chris disana menyenderkan tubuhnya ke kursi menatap Nath dengan seksama.
Astaga, dia benar-benar terpesona dengan Nath. Seolah dia tak bisa memalingkan pandangannya dari Nath sedikitpun.Setelah selesai, Nath pun berdiri bersama Chris berpamitan kepada Avril. Mereka menjabat tangan Avril dan keluar dari ruangan itu. Nath. Bertepatan dengan Chris yang masuk mobil, perut Nath berbunyi.
"Bisa kita mampir ke tempat makan dulu? Aku melewatkan makan siangku tadi! Ucap Nath.
Mata Chris seketika mengeras.
"Kau mengirimkan makan siang padaku, tapi kau sendiri tidak makan apa-apa dadi tadi?" Desis Chris.
"Makan kok, buah dan sayur." Jawab Nath.
Chris pun mengarahkan Mr. Smith untuk pergi ke restaurant yang pernah ia datangi bersama Nath.
"Jangan begitu, sayang. Kasihan dia." Ucap Chris sambil menyentuh perut Nath.Nath mengangguk dan menangkup wajah Chris.
"Maaf!"Sesampainya di restaurant yang dituju, Chris memesan makanan yang sangat banyak. Bahkan Nath sampai melongo dibuatnya.
"Kau gila? Bagaimana kita menghabiskan makanan sebanyak ini, Chris?" Omel Nath.Chris mengangkat bahunya lalu mulai makan dengan tenang.
Nath pun mulai menyantap makanan didepannya."Sepertinya Anthony akan membawa sahabatmu ke Kanada!" Ucap Chris tiba-tiba.
Nath mengangguk.
"Mereka memang akan kesana, dan mereka akan kembali ke sini saat pernikahan kita!" Jawab Nath.Chris menghembuskan nafas.
"Terkadang aku lupa kalau kau adalah ketua hacker." Ucap Chris pelan. Nath terkekeh.Mereka berdua makan dengan tenang sambil sesekali mengobrol. Ponsel Nath berdering menunjukkan Tobby yang meneleponnya.
"Hai Tobby, ada apa?" Tanya Nath.
"Apa aunty Nath akan pulang terlambat malam ini?" Tanya Tobby.
"Tidak kurasa, kenapa memangnya?" Jawab Nath.
"Tidak apa-apa. Aku hanya ingin menghabiskan waktu bersama denganmu saja." Ucap Tobby.
"Baiklah. Saat aku pulang, kau bisa menghabiskan waktumu bersama denganku," Jawab Nath.
"Benarkah aunty?" Tanya Tobby.
"Benar sekali."
"Baiklah. Aku tunggu di rumah ya, bye aunty Nath!"
"Bye Tobby," Jawab Nath lalu mengakhiri panggilannya.Chris menatap Nath lalu menghela nafas.
"Lagi-lagi sejak ada dia, kau seolah mengabaikanku." Gerutu Chris.Nath tertawa mendengar nada gerutuan yang lucu dari bibir Chris.
Setelah selesai makan, mereka berdua pun segera pulang kerumah. Dan manisnya, Tobby menunggu Nath di teras seperti sebelumnya.
Saat melihat mobil berhenti dan Nath keluar dari mobil, Tobby berlari dan memeluk kaki Nath."Tcihh..dasar cari perhatian!" Gerutu Chris.
Nath mencubit pelan perut Chris yang berotot.
Tobby melepaskan tangan Chris yang menggandeng Nath. Ia menggantikan dengan tangannya yang mungil.Nath menutup mulutnya menahan tawa saat melihat ekspresi Chris yang seolah tak percaya.
"Kau sudah bersamanya sejak tadi, uncle. Sekarang giliranku." Ucap Tobby lalu menggandeng tangan Nath dan menarik Nath masuk ke dalam rumah.
"Bolehkah aku mengganti pakaianku dulu? Lalu aku akan kembali turun kemari dan bermain denganmu." Janji Nath.Tobby mengangguk lalu melepaskan tangannya. Chris yang melihat Nath naik keatas kamar pun, berniat ikut bergegas naik.
"Uncle Chris tetap disini! Tidak boleh keatas dulu sampai aunty Nath selesai." Ucap Tobby tegas.
Chris kembali cemberut. Molly tertawa puas melihat ekspresi wajah Chris.
"Dasar setan kecil!" Gumam Chris.
Tak lama Nath turun dengan mengenakan kaos putih dan celana training panjang. Tobby beranjak dari duduknya lalu menunggu Nath di bawah tangga. Ia langsung menggandeng tangan Nath dan mengajaknya duduk di sofa ruang tamu. Di meja sudah ada es cream dan beberapa camilan.
"Kenapa dia jadi melekat begini?" Tanya Nath kepada Molly.
Tobby menatap Nath dengan mata birunya.
"Bisakah aunty Nath membuatku makanan seperti yang tadi pagi?" Tanya Tobby polos.
Nath tertawa begitupun dengan Molly.
"Jadi kau sejak tadi bersikap semanis ini karena ada maunya ya?" Tanya Nath sambil mencolek hidung Tobby.
KAMU SEDANG MEMBACA
KISS ME, NATH!
AcakWarning 21+ Yang anak kicik jangan weudeul... jangan bandel yakkk... belom umurnya adek-adekkuuu...!! soon lah ya sayang.. Di usia 25 tahun, menjadi Head Of Advertising di perusahaan underware ternama di Amerika bukan perkara mudah bagi Nathania. Be...