Part 19 : Janji (Private 21+)

1.1K 13 0
                                    

Nath bergerak dalam tidurnya. Ia memutar tubuhnya menghadap Chris. Tangannya memeluk dada Chris yang bidang. Chris mengerjapkan mata. Ia melirik jam dan melihat kalau waktu baru menunjukkan jam 3 pagi.
Tangan Nath didadanya, kaki Nath menumpang satu ke pahanya membuat Chris berdeham.
"Astaga, apa aku maniak? Hal kecil beginipun bisa membuatku bergairah kembali?". Batin Chris.
Ia menarik nafas dan menghembuskan pelan mencoba mengontrol gairahnya yang mulai bangkit.
Chris menatap wajah Nath dari dekat.
Wajahnya yang polos,alisnya melengkung indah, bulu matanya lentik, bibirnya seperti kuncup bunga.
Chris tidak bisa menahan diri untuk tidak menyentuh wajah Nath. Nafasnya teratur menandakan ia sedang tertidur lelap.
Banyak bekas kecupan yang tersebar di tubuh Nath akibat ulah Chris tadi. Chris tersenyum. Untuk pertama kalinya ia begini terhadap seorang wanita.

Bahkan Chris mempunyai prinsip agar selalu menahan diri untuk tidak menjalin hubungan apapun dengan rekan kerja sesama artis karena malas jika ada skandal. Tapi lihat ia sekarang. Prinsipnya tidak berlaku lagi karena wanita cantik dipelukannya sekarang.
Chris mengecup kening Nath lembut.
Ia kembali memejamkan matanya lagi.
Nath terbangun satu jam kemudian karena panggilan alam ke kamar mandi.

Dengan perlahan ia melepaskan tangan Chris di pinggangnya lalu bergegas ke kamar mandi. Ia duduk di closet mencoba mencerna hal yang terjadi semalam.
"Apa ini hanya akan menjadi one night stand? Chris tidak menggunakan pengaman semalam, bagaimana kalau aku hamil?". Gumam Nath lalu menggaruk kepalanya.
Setelah selesai, Nath berdiri didepan cermin. Ia melihat tanda yang ditinggalkan Chris disekujur tubuhnya.
"Aisss. Kenapa sebanyak ini?". Omel Nath.

Ia pun berjalan ke arah shower dan menyalakannya untuk mandi. Badannya terasa lengket karena keringat dan cairan mereka semalam.
Sambil membasuh tubuhnya, tiba-tiba Nath teringat kata-kata  teman-temannya kalau ada pil yang bisa diminum after sex. Pil ini bisa mencegah kehamilan. Besok Nath akan membelinya diapotek.
Nath menggosok seluruh tubuhnya lalu mengambil bathrobe yang menggantung. Nath juga memakan handuk yang tersedia untuk membungkus rambutnya yang basah.
Setelah selesai, Nath keluar dari kamar mandi dan melihat kalau Chris belum terbangun dan masih dengan posisi yang sama saat ia meninggalkannya tadi. Nath memunguti pakaiannya dan pakaian Chris juga. Wajahnya terasa memerah mengingat perilaku liar mereka semalam.

Nath mengambil ponselnya dan melihat beberapa pesan yang masuk. Ada yang ia balas ada juga yang ia abaikan. Nath meletakkan ponselnya lalu berjalan kearah ranjang memperhatikan Chris yang tertidur pulas.
Nath duduk di ranjang, ditempat yang kosong. Nath memperhatikan wajah Chris yang tampan. Nath menyusuri pelan wajah Chris dengan telunjuknya. Beberapa bulu halus terlihat mulai tumbuh di dagunya.
"Bagaimana bisa bulu mata seorang pria sepanjang dan selentik ini?" Gumam Nath pelan.

Nath juga memperhatikan bibir Chris. Bibir yang semalam memberikan banyak kenikmatan pada tubuhnya. Nath menggigit bibir saat ingatannya kembali ke peristiwa semalam.
Dengan sedikit keberanian, Nath menunduk dan mengecup bibir Chris lembut. Nath melepaskan ciuman itu, tapi tiba-tiba tangan Chris menahan kepalanya hingga akhirnya Chris kembali menciumnya dengan keras. Akhirnya Chris melepaskan kepala Nath dan melepaskan ciuman mereka. Mata birunya terbuka dan bersinar jenaka.
"Siapa suruh menciumku diam-diam". Ucap Chris.
"Ku kira kau masih tidur! Ternyata hanya pura-pura". Jawab Nath.
"Bagaimana aku tidak bangun kalau kau menyentuhku begitu?". Jawab Chris lagi.
Chris menarik tangan Nath menjatuhkan tubuh Nath diatasnya.
"Kenapa mandi jam segini?". Tanya Chris.

Nath memutar matanya.
"Tubuhku lengket semua tahu. Dan ini, kenapa kau memberi tanda sebanyak ini? Bagaimana aku menutupinya besok?". Kata Nath sambil menunjukan lehernya.
Mata Chris berkilat-kilat.
Ia membalik tubuh Nath jadi dibawahnya. Chris menarik tali bathrobe sehingga tubuh Nath yang telanjang dibaliknya terpampang nyata didepan Chris.
Mata Chris menyusuri tubuh indah Nath.
"Harusnya kau tidak perlu mandi. Karena pada akhirnya nanti kau harus mandi lagi". Ucap Chris serak.
Bibirnya yang hangat mencium Nath lalu perlahan turun ke lehernya memberi tanda lain membuat Nath mendesah.  Tubuhnya bergetar saat menerima rangsangan Chris.
"Apa kau tidak lelah". Tanya Nath sambil terengah.
"Never". Jawab Chris.
Bibirnya menyusuri belahan payudara Nath, menggoda puncaknya hingga mengeras.

Tubuh Nath kembali bergidik karena terpaan udara dingin dan nafas Chris ditubuhnya membuatnya meremang.
Nath meremas rambut Chris yang sedang menghisap puncak payudaranya. Lalu dengan nakal, tangan Chris meluncur kebawah menggoda puncak kewanitaan Nath tanpa ampun.
Nath mengerang. Tubuhnya bergerak gelisah dibawah Chris.
Gerakan jari Chris yang memutar membuat Nath kelimpungan. Nath mencengkeram bisep Chris yang keras. Pinggulnya bergerak-gerak. Tanpa aba-aba, satu jari Chris menelusup kedalam membuat Nath berteriak nikmat. Chris menggodanya. Jarinya yang nikmat keluar masuk membuat kewanitaannya berkontraksi hebat. Nath merasa puncaknya mendekat. Hingga Chris menunduk lagi menghisap puncak kewanitaannya hingga akhirnya Nath mengejang. Klimaks menghantamnya tanpa ampun.

Nafasnya terengah-engah. Nath tersenyum mesum melihat Nath tidak berdaya dibawahnya.
Ereksinya berkedut-kedut menginginkan Nath.
Chris mendorong kejantanannya perlahan merasakan cengkeraman kewanitaan Nath yang masih sensitive.
Chris mendongakkan kepala merasakan kenikmatan yang menjalar dikakinya.
Chris mempercepat gerakan pinggulnya. Mendorong lebih kuat, merasakan tubuh Nath yang berdenyut meremas kejantanannya erat. Chris menggemertakkan gigi. Nafas mereka berdua bergemuruh merasakan kenikmatan yang membuat mereka menginginkan lebih banyak.

Nath menangkup wajah Chris menciumnya rakus, mengigit bibir bawah Chris, menelusupkan lidahnya kedalam mulut Chris membuat Chris mengumpat.
"Sial! Ini terlalu nikmat".
Ciuman Nath turun ke rahang Chris merasakan bulu halus yang mulai tumbuh di dagu Chris.
Chris mengangkat tubuh Nath hingga berpindah keatasnya.
Mengikuti instingnya, Nath menaikturunkan pinggulnya dengan ritme konstan membuat Chris menggemertakkan giginya. Matanya berkilat-kilat melihat gerakan Nath diatasnya.

Nath meletakkan kedua tangannya diatas perut Chris yang rata. Chris mencengkeram pinggul Nath dengan kedua tangannya.
Gerakan Nath semakin tidak beraturan karena klimaksnya yang terasa semakin mendekat. Chris menyentuh puncak kewanitaannya membuat kepala Nath mendongak nikmat. Ia tidak memperlambat gerakan pinggulnya, justru Chris yang ikut mendorong ereksinya lebih dalam .
"Ugh...Chris..sedikit lagi...". Erang Nath.
Chris merasakan ereksinya berkedut hingga ia mendorong pinggulnya lebih kuat dari sebelumnya.

Tubuh mereka berdua menegang, Nath berteriak saat klimaks kedua menghantamnya lagi. Begitupun Chris yang menggeram merasakan dinding kewanitaan Nath yang seolah mencekiknya. Nath merasakan semburan hangat didalamnya.
Tubuh mereka berdua gemetar hebat saat merasakan kenikmatan yang menghantam mereka nyatis tak tersisa.
Nath roboh. Tangannya menekan bahu Chris menelusupkan kepalanya ke pundak Chris merasakan ereksi Chris yang masih berkedut didalamnya.
"Sepertinya ini bukan one night stand". Bisik Nath pelan.
"Jangan mimpi. Aku tidak akan melepaskanmu". Jawab Chris. Tangannya memeluk tubuh Nath posesif.
"Terdengar seperti janji bagiku". Batin Nath lalu memejamkan mata.

KISS ME, NATH!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang