Nath membeku. Ia tercengang Chris menciumnya sekasar ini.
Chris menangkup wajah Nath.
Dengan pelan, Chris menggigit bibir bawah Nath sehingga mau tidak mau membuat Nath mengerang. Kedua tangannya memegang pinggang Chris. Tubuh Nath berkhianat. Sekali lagi Nath terlena oleh ciuman Chris yang dalam. Nath tidak mampu menolak pesona Chris.
Chris menyentuhnya dimana-mana. Di wajahnya, rambutnya, pipinya seolah sedang hilang arah.
Chris mencengkeram pinggang Nath mendekatkan ke tubuhnya, mengkikis habis jarak diantara mereka. Nath mendesah pelan merasakan bukti gairah Chris yang terasa membengkak.
"Why you?". Bisik Chris lalu mengecup leher Nath dengan kecupan yang lembut.
Nath kembali mendesah pelan.Tangannya menekan bahu tegap Chris.
Lalu seolah menginginkan lebih, Nath menangkup rahang Chris memperdalam ciuman mereka. Nafasnya seolah terhenti tapi demi tuhan Nath tidak perduli.
Chris melepas ciuman mereka. Bola matanya yang biru menggelap. Ia menyentuh bibir bawah Nath yang basah membengkak akibat ciumannya barusan.
Nath terengah-engah. Chris menurunkan jarinya dari bibir Nath yang menggoda.
Chris tidak mengatakan apapun, ia sedang berusaha mengendalikan gairahnya agar tidak bertindak lebih jauh. Nath mengulurkan tangan hendak menyentuh rahang Chris namun Chris menghindarinya. Nath kembali menurunkan tangannya dan menatap Chris kecewa. Ia menegakkan kepalanya.
"Anggap saja tidak terjadi apapun barusan, Sir. Saya permisi!". Ucap Nath lalu beranjak dari ruangannya sendiri. Hatinya sakit melihat penolakan Chris. Nath juga membenci tubuhnya yang tidak bisa menolak sentuhan dari Chris.
Chris menahan lengan Nath.
"Balas dendam eh?".
Nath diam saja dan menarik tangannya lalu membuka pintu dan dengan agak berlari bergegas meninggalkan ruangan itu karena disana terasa menyesakkan.
Nath masuk ke dalam kamar mandi dan duduk di toilet. Ia menyentuh bibirnya lalu menggerutu.
"Dia duluan yang menciumku tapi setelahnya acuh. Maunya apa coba?".
Ponselnya berdenting. Nath melihat dan ternyata Chris yang mengirim pesan.
"Sorry!"
Nath mengabaikannya lalu menunggu sekitar 15 menit sebelum keluar dari kamar mandi dan kembali keruangannya. Untung saja Chris sudah tidak ada disana jadi Nath bisa berusaha fokus pada pekerjaannya yang banyak.Sekitar jam 5 sore Nath bergegas pergi dari ruangannya. Ia ingin segera beristirahat.
Nath menyenderkan tubuhnya ke tembok saat sebuah mobil berhenti tepat didepannya.
Nathan keluar dari mobil itu, menggunakan celana jeans hitam, kaos putih dan jaket kulit hitam. Kacamata hitam pun bertenggee dihidungnya yang mancung.
Nath mengerenyitkan berusaha mengingat Nathan.
Nathan berhenti tepat didepan Nath senyumnya yang cerah menghiasi wajahnya yang tampan.
"Wow, ternyata kau bekerja disini
Suatu kebetulan bisa bertemu denganmu disini". Ucap Nathan.
Nath mengangguk.
"Mau kuantar? Kau terlihat sedikit pucat".
Nath menatapnya penuh pertimbangan. Ia melihat mobil Nathan yang bergaya namun tidak berkomentar apapun.
"Ayolah. Mengingat ini pertemuan kedua kita, jadi kurasa aku bukan orang asing lagi bagimu". Bujuk Nathan.
"Baiklah". Nath pun ikut berjalan ke mobil Nathan.
Raline yang baru saja keluar dari kantor, melihat Nath masuk kedalam mobil seorang pria tampan. Ia ingin memanggil Nath, namun ia urungkan. Jadi ia memilih mengirim pesan.
"Kekasihmu madam? So hot and so rich".
Nath melihat pesan yang dikirim Raline. Nath tersenyum.
"Kenapa?". Tanya Nathan.
"Tidak ada apa-apa". Jawab Nath.
"Ingin makan malam dulu?". Tanya Nathan lagi.
"Sorry Nathan, mungkin lain kali. Kepalaku pusing sekali sebenarnya". Ucap Nath menyesal.
"Mau kuantar kerumah sakit terlebih dahulu?". Tanya Nathan lagi.
"Tidak perlu, terima kasih. Tadi aku sudah meminum obat. Aku hanya butuh tidur yang nyenyak kurasa". Jawab Nath.
Nathan mengangguk dan mulai menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang.
Chris menggertakkan gigi melihat Nath yang masuk kedalam mobil pria asing.
Tadinya Chris masuk ke ruangan Nath ingin menjelaskan situasi mereka namun Chris tidak menemukan Nath di ruangannya. Ia pun bergegas keluar kantor mengingat kondisi Nath yang kurang sehat. Namun yang dilihatnya justru hal yang menyebalkan. Nath masuk kedalam mobil pria asing. Ingin rasanya Chris menarik paksa Nath keluar dari mobil terkutuk itu, namun Chris berusaha menahan diri.
Ia pun meminta sopirnya untuk mengantarnya pulang.
Sesampainya diapartement, Nath segera berganti pakaian dan merebahkan tubuhnya. Nath melihat Nathan yang mengirim pesan kepadanya.
"Sleeptight beautiful".
Saat di mobil tadi Nathan membujuk Nath memberikan nomor teleponnya. Nath pun memberikannya karena merasa tidak enak setelah diantar pulang oleh Nathan.
Nath mengabaikan pesan Nathan dan mulai memejamkan mata.
Ponselnya kembali berdering. Nama bos nya muncul membuat Nath berdecak.
Nath kembali mengabaikannya dan menyetel ponselnya dalam mode silent.
Sekitar pukul 01.00 Nath terbangun dengan tubuh yang lebih segar. Nath masuk kekamar mandi untuk mencuci wajah dan menyikat giginya. Karena merasa lapar, Nath masuk kedapur untuk membuat mie instant. Sambil menunggu mie nya matang, Nath mengambil ponsel di kamarnya dan melihat ada belasan pesan dan puluhan panggilan yang ia lewatkan. Ia mematikan mode silent.
Satu pesan dari Ale, tiga dari Nathan dan sisanya dari Chris.
"Kau mengabaikan ku?"
"Demi tuhan angkat panggilan teleponku!!"
"Nathania!!!!
"Kau baik-baik saja?".
"Kau tidak mencoba untuk mabuk lagi kan?".
Dan pesan lainnya yang juga Nath abaikan.Nath memindahkan mie yang sudah matang ke mangkok.
Ponselnya berdering, Nath melihat Chris kembali meneleponnya. Mungkin Chris melihat pesannya dibaca hingga akhirnya menelepon Nath.
Nathmengangkatnya sambil membawa mangkoknya ke meja makan.
"Sialan, kemana saja kau?". Umpat Chris di seberang sana.
"Tidur". Jawab Nath singkat.
"Dengar Nath, aku tau kau kecewa tapi kumohon jangan mengabaikan ku".
"Apa maumu sebenarnya? Kau menciumku lalu memintaku melupakannya. Kau marah padaku lalu menciumku lalu bersikap acuh padaku. Dengar, kalau kau hanya ingin tarik ulur aku bukan orang yang tepat kau tahu?. Sekarang aku tidak ingin terlibat selain dalam hal pekerjaan denganmu. Jadi berhentilah seolah kita sedekat itu". Ucap Nath lalu mematikan panggilan.
Ia ingin memakan makanannya dengan tenang tanpa gangguan siapapun.Setelah selesai makan dan mencuci piring, Nath kembali kekamarnya dan menyalakan tv yang sedang menayangkan drama Korea. Entah jam berapa Nath kembali tertidur dan terbangun jam 07.00 keesokan harinya.
Nath bergegas mandi dan bersiap-siap ke kantor.
Ale mengirim pesan kemarin bahwa ia mengembalikan motor Nath dengan aman. Nath berterima kasih dan menggunakan setelan kerjanya langsung dari rumah.
Nath memasuki ruangannya dengan kopi di tangan kirinya. Raline yang baru datang segera masuk ke ruangan Nath ingin menanyakan perihal pria hot kemarin.
"Siapa pria hot kemarin?". Tanya Raline tanpa tedeng aling-aling.
"Nathan. Dia barista di salah satu coffee shop yang pernah ku datangi". Ucap Nath.
"Madam, mana ada barista yang menaiki Audi R8?". Raline menatap Nath seolah Nath sudah gila.
Nath hanya mengangkat bahu.
"Apa kau tertarik padanya?". Tanya Raline lagi.
Nath menggeleng.
"Kenapa? Dia hot dan kaya. Apa lagi yang kau cari?". Tanya Raline.
"Entahlah. Aku sedang tidak ingin menjalin hubungan dengan siapapun saat ini". Ucap Nath.
"Kalau kau tidak mau, pria hot itu untukku saja".
Nath hanya tertawa mendengar ocehan Raline yang aneh.

KAMU SEDANG MEMBACA
KISS ME, NATH!
DiversosWarning 21+ Yang anak kicik jangan weudeul... jangan bandel yakkk... belom umurnya adek-adekkuuu...!! soon lah ya sayang.. Di usia 25 tahun, menjadi Head Of Advertising di perusahaan underware ternama di Amerika bukan perkara mudah bagi Nathania. Be...