Tanpa tag karena dikit...
Beneran dikit kok!!!!Pintu kamar mereka di ketuk saat Chris menempelkan hidungnya ke hidung Nath yang mancung. Pelayan di villa mengatakan kalau makan malam sudah siap. Chris tersenyum lalu mengangkat tubuh Nath dengan mudah dan menurunkannya dari wastafel. Mereka berjalan keluar kamar dengan bergandengan dan turun ke lantai bawah untuk bergabung dengan yang lain.
Nath menatap interaksi Sam dan Raline yang terlihat dekat dari tangga."Besok jadi berkeliling dengan Raline?" Tanya Chris.
Nath mengangguk.
"Aku yang antar!" Pungkas Chris.
"Tidak sibuk?"
"Aku akan selalu ada waktu untukmu, Nathania!" Ucap Chris sambil mengecup bibir Nath pelan.
Sam dan Raline seketika menghentikan obrolan mereka saat melihat Nath dan Chris turun.
Nath menatap Raline dengan mengangkat sebelah alisnya penuh makna.
Raline yang salah tingkah mengalihkan matanya ke arah lain.
Mereka semua makan dengan bahagia dan sesekali bercanda.Setelah makan malam dan bercengkarama sebentar, Chris mengajak Nath untuk beristirahat di kamar. Nath mengecek ponselnya dan membalas beberapa pesan yang menurutnya penting. Chris sendiri masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri. Nath membuka kopernya dan koper Chris lalu mulai mengemas barang-barang dan bajunya juga baju Chris. Nath mengeluarkan pakaian yang akan ia gunakan untuk esok dan untuk kepulangannya ke New York. Setelah semua selesai, Nath menutup kopernya dan menyisikan di sekat kursi santai didalam kamar itu.
Chris baru selesai mandi. Bau harum dari sabun favoritnya menguar di satu ruangan. Nath masuk ke dalam kamar mandi membawa piyamanya.
Chris merebahkan tubuhnya di kasur. Satu tangannya menopang kepalanya. Chris memikirkan perkataan dokter tadi."Karena kehamilan masih terhitung muda, untuk sementara jangan melakukan aktifitas seksual terlebih dahulu! Hal itu bisa memicu kontraksi dan bisa menyebabkan keguguran. Tunggu sampai 1,5-2 bulan kedepan terlebih dahulu baru kalian bisa melakukannya lagi!" Ucap dokter yang menangani Nath tadi.
Chris menghela nafas. Ia kesulitan menahan gairahnya di samping Nath, bagaimana bisa ia menunggu hingga dua bulan. Chris mencoba memejamkan matanya berusaha mengusir gairahnya yang perlahan bangkit hanya dengan membayangkan tubuh kekasihnya yang indah. Nath yang telah selesai membersihkan diri, keluar dari kamar mandi. Aroma sabun menguar di ruangan membuat Chris semakin kesulitan menahan gairahnya. Nath ikut naik ke ranjang dan berniat memeluk Chris. Namun Chris berbaring membelakanginya.
Nath mengira Chris sudah terlelap. Ia tidur berbaring miring menatap punggung kekasihnya yang telanjang lalu ikut memejamkan mata.
"Sial dokter itu! Sial Nath yang wangi sekali! Sial! Sial!" Gerutu Chris dalam hati.
Chris mencoba tidur namun gagal, ia terus bergerak gelisah dalam tidurnya. Berkali-kali Chris bergerak hingga membuat Nath tidak bisa tidur karena bunyi gemerisik selimut dan sprei akibat Chris yang terus bergerak. Nath bangun dan membalik tubuh Chris telentang menghadapnya.
"Kenapa tidak bisa tenang?" Tanya Nath.
Chris diam saja dan memilih memalingkan wajahnya.
Melihat Nath yang menatapnya, membuat Chris khawatir tidak bisa menahan diri hingga bisa membahayakan Nath dan bayi mereka.
Nath berpikir cepat dan mengingat nasehat dokter kandungan tadi lalu tersenyum karena selama mereka bersama, mereka selalu bercinta sebelum tidur.Nath menyentuh leher Chris lembut. Ia membelai wajah Chris yang tanpa bulu sama sekali. Perlahan tapi pasti sentuhan Nath turun hingga ke dada Chris. Chris menahan tangan Nath yang akan turun ke perutnya. Matanya terpejam lalu dengan serak ia berbisik.
"Jangan! Kita harus mendengar apa kata dokter tadi!" Ucap Chris lalu membuka matanya.
Matanya yang biru terlihat frustasi.
Nath tersenyum menggoda."Yang aku dengar dari dokter tadi, kita tidak boleh bercinta terlebih dahulu. Tapi aku punya cara membuatmu tenang dan tidur dengan nyenyak!"
Nath naik ke atas tubuh Chris. Ia mencium kening dan pipi Chris. Bibirnya melumat bibir Chris dengan lembut. Chris yang tak sabaran, menekan wajah Nath dan melumat bibir Nath dengan rakus. Chris memasukkan lidahnya untuk menggoda Nath. Nath membalas ciuman Chris tak kalah liarnya, Nath menyesap bibir bawah Chris lalu menggigitnya pelan. Chris yang masih terhanyut dalam ritme ciuman mereka, merasa kehilangan saat Nath melepaskan ciuman mereka dan menurunkan bibirnya menelusuri dagu Chris, semakin turun ke leher dan dadanya. Nath kembali ke leher Chris. Ia mengecup, menyesap dan memberi tanda pada leher Chris dengan tidak sabaran.
Nath mendengar Chris yang mendesah tertahan.
Nath memundurkan tubuhnya semakin ke bawah tepat di inti Chris yang terasa mengeras dibawahnya.
Dengan perlahan, Nath menggerakkan pinggulnya membuat Chris mencengkeram pinggang Nath dan menahan tubuh Nath agar tetap bergerak di kejantanannya untuk memberinya kenikmatan.Nath menggoda puting Chris dengan lidahnya membuat Chris menggeram. Lidah Nath semakin turun ke perut Chris yang berotot. Tangan Nath menyusup kedalam boxer Chris merasakan ketegangan inti kekasihnya dan menggenggamnya erat.
Chris memejamkan matanya. Otaknya mendadak kosong saat tangan Nath tanpa ragu melingkupinya. Nath menurunkan tubuhnya dan membungkuk diantara paha Chris. Lalu dengan mudah, Nath menurunkan boxer Chris membebaskan ereksinya yang telah menegang sempurna. Chris bisa merasakan nafas Nath yang berhembus keras didepan ereksinya.Tanpa aba-aba Nath langsung memasukkan ereksi Chris ke dalam mulut hangatnya menyentuh dengan lidahnya menggoda dengan gerakan memutar.
"Ughh!" Chris mengerang tertahan.
Nath menggerakkan kepalanya perlahan.
"Sayang, engghhh!" Desah Chris lagi sambil meremas rambut belakang Nath.
Chris memejamkan mata dengan kuat sambil menggertakkan giginya saat merasakan gerakan mulut Nath semakin menjadi.
Nath mendongak sedikit menatap wajah Chris yang terlihat merah padam.Ereksi Chris terasa semakin membesar didalam mulut Nath, bersiap mencapai batasnya. Chris mencengkeram rambut Nath lebih kencang dengan desisan tertahan saat merasakan gerakan Nath yang semakin menggila. Suara hisapan Nath terdengar menggairahkan.
Chris berniat menahan dirinya karena tidak ingin membuat Nath tidak nyaman jika meledak di dalam mulut Nath. Namun Nath memasukkan ereksinya lebih dalam. Dengan nakal, Nath menangkup dua bola dibawah ereksi Chris membuat Chris kelabakan dan akhirnya kehilangan kendali. Chris otomatis mendorong pinggulnya lebih dalam ke mulut Nath."Ahhh..brengsek!"
Nafas Chris terengah. Dia meledak membiarkan Nath menelan semuanya. Detak jantungnya bertalu-talu merasakan kenikmatan yang menjalar di kakinya. Nath melepaskan kulumannya, namun tangannya tak berhenti bergerak seolah ingin memeras Chris hingga tetes terakhir.
Nath kembali naik lalu mengecup bibir Chris pelan."Sekarang tidur!" Ucap Nath tegas.
"Tapi, kau belum..." Bantah Chris.
"Tidur sayang!"
Chris mengangguk lalu mengecup bibir Nath dan memejamkan matanya.
Nath berbaring di sebelah Chris lalu menyelimuti tubuh telanjang kekasihnya. Ia memeluk tubuh Chris yang sedikit berkeringat lalu mulai memejamkan matanya. Kali ini mereka berdua tidur hingga pagi tanpa drama Chris yang bergerak gelisah karena belum mendapatkan pelepasan.
KAMU SEDANG MEMBACA
KISS ME, NATH!
AléatoireWarning 21+ Yang anak kicik jangan weudeul... jangan bandel yakkk... belom umurnya adek-adekkuuu...!! soon lah ya sayang.. Di usia 25 tahun, menjadi Head Of Advertising di perusahaan underware ternama di Amerika bukan perkara mudah bagi Nathania. Be...