Nalisa harus kembali ke Boston karena ada pekerjaan yang menunggunya disana. Nalisa sempat mengetuk pintu Chris lalu masuk kedalam menemukan putranya yang tertidur. Nafasnya terdengar teratur. Nalisa meninggalkan pesan kalau ia harus kembali ke Boston sebentar dan meminta Chris menghubunginya jika terjadi sesuatu.
Nath menghela nafas saat melihat ponselnya berdering. Nath kira Chris yang meneleponnya, tapi ternyata Roland. Dia mengatakan kalau sedang dalam perjalanan menuju kantor untuk melakukan pemotretan yang disetujui sebelumnya.
Raline mengetuk pintu ruangan Nath lalu melongokkan kepalanya.
"Madam, apakah kau meletakkan kotak makan dimejaku?" Tanya Raline.
Nath mengangguk.
Raline cemberut.
"Well, itu bukan respon yang aku harapkan!" Ucap Nath menyenderkan tubuhnya sambil bersedekap.
"Tadinya ku kira aku punya penggemar rahasia yang memberikanku sarapan. Saat kulihat isinya, aku bisa yakin kalau itu darimu! Jujur saja aku kan juga mau berkencan." Gerutu Raline.
Nath tertawa. Sahabatnya satu itu terlihat sangat lucu kalau sedang merajuk.
"Makanlah mumpung masih hangat, setelah itu segera persiapkan kebutuhan untuk pemotretan. Roland sedang dalam perjalanan menuju kesini." Ucap Nath.
"Ya...ya...madam terima kasih." Jawab Raline.
Nath tersenyum lalu melihat kearah jam. Seharusnya Chris sudah datang, tapi Nath tidak melihatnya sejak tadi. Nath ingin bertanya tentang "Samantha" tapi Nath takut itu menganggu privasi Chris. Akhirnya Nath mencoba mengesampingkan pikirannya dan kembali tenggelam dalam pekerjaannya.
Sekitar satu jam kemudian, Raline mengetuk pintu ruangan Nath untuk mengatakan kalau Roland sudah datang dan siap untuk pemotretan.
Nath mengangguk. Berdiri dan membereskan berkas-berkas yang masih menumpuk dimejanya lalu membawa ponselnya menuju tempat pemotretan.
Roland tersenyum saat melihat Nath. Nath juga balas tersenyum. Raline mengajak Nath ke ruangan ganti dadakan dan makeup artist untuk Nath berganti pakaian dan didandani.
Kostum pertama adalah bikini two piece berwarna putih yang manis dan sexy. Mereka membiarkan Nath mengurai rambutnya begitu saja. Walaupun ini bukan pemotretan pertama kalinya, tetap saja Nath terlihat gugup. Untungnya diruangan itu hanya sedikit sekali pria. Tidak sebanyak pemotretan pertama. Jadi Nath merasa sedikit lebih nyaman.
Nath mulai berpose sesuai arahan penata gaya hingga beberapa kali sampai Roland mengatakan cukup dan Nath bisa berganti kostum selanjutnya. Saat itu Nath berganti kostum hingga 7 kali. Dari mulai bikini, satu set bra dan underware hingga lingerie. Setelah pemotretan selesai dan Nath juga selesai menggunakan pakaiannya sebelumnya, Nath ikut melihat foto yang diambil Roland.
Jepretan Roland sungguh luar biasa.
"Apa ada sesuatu hal yang sedang kau pikirkan?" Tanya Roland sambil mengedit beberapa bagian.
"Tidak juga!" Jawab Nath.
"Well, foto ini bisa menunjukkannya kalau kau sedang banyak pikiran." Balas Roland.
"Ah...Seperti kutipan "saya tidak percaya kata-kata, saya percaya gambar?" Jawab Nath lagi.
"Kau tau kutipan itu?" Tanya Roland menolehkan kepalanya tiba-tiba. Dia terkejut mendengar ucapan Nath barusan.
Nath hanya menanggapinya dengan mengangkat bahu.
Ponselnya tiba-tiba berdering. Menunjukkan nama Chris dilayar.

KAMU SEDANG MEMBACA
KISS ME, NATH!
RandomWarning 21+ Yang anak kicik jangan weudeul... jangan bandel yakkk... belom umurnya adek-adekkuuu...!! soon lah ya sayang.. Di usia 25 tahun, menjadi Head Of Advertising di perusahaan underware ternama di Amerika bukan perkara mudah bagi Nathania. Be...