Nath mencoba mengabaikan banyak pertanyaan dikepalanya dan memilih menenangkan Chris yang bergerak gelisah kesana kemari. Dengan lembut Nath menepuk pipi Chris mencoba membangunkannya namun Chris tidak bangun tapi ia tidak bergumam serak lagi dan kembali tidur dengan tenang. Nath mengusap rambut Chris yang menutupi dahinya yang berkeringat lalu ia menyelimuti Chris. Ia melihat kearah jam dan masih jam 04.00 pagi sekarang. Rasa kantuk Nath hilang secara tiba-tiba-tiba. Ia bangun dari ranjang dan segera masuk kedalam kamar mandi. Setelah beberapa saat dikamar mandi, Nath keluar dan mendapati Chris sudah tidak ada dikamar. Nath berpikir kalau sepertinya Chris didapur.
Nath memakai pakaiannya dan berjalan kearah dapur namun tak ada seorang pun disana. Sepertinya Chris telah pergi dari apartementnya. Dengan terburu-buru. Nath menghela nafas dan mulai memasak sarapannya. Nath sedang ingin nasi goreng dan membuat porsi yang agak banyak untuk ia berikan kepada Chris dan Raline di kantor nanti.
Chris dengan terburu-buru pergi dari apartement Nath karena mendengar kabar dari dokter Samantha kalau Samantha histeris saat bangun karena tidak ada Chris disampingnya. Chris sekali meminta Mr. Smith agak mengebut.
Sesampainya di tempat Samantha, Chris bergegas masuk dan menemui Samantha. Samantha yang melihat Chris, mengulurkan tangannya tanda ingin dipeluk. Chris maju dan memeluk Samantha.
"Kenapa tidak tidur disini?". Bisik Samantha terisak.
"Ada pekerjaan yang harus aku selesaikan!". Jawab Chris sambil mengusap rambut Samantha.
"Tidur lagi ya?". Bujuk Chris.
Samantha mengangguk. Ia tidak mau melepaskan cengkeraman tangannya. Setelah beberapa saat, Samantha tertidur. Chris bangun karena dokter Samantha mengajaknya bicara.
"Melihat kondisinya yang lumayan stabil, besok kita mulai dengan pergerakan sensor motoriknya. Dia koma selama bertahun-tahun, jadi kita harus melatihnya sejak awal".
"Di rumah sakit?". Tanya Chris.
Dokter Andrew mengangguk.
"Baiklah. Besok aku akan mengurus semuanya". Janji Chris.
Dokter Andrew pun meninggalkan Chris sendirian didepan rumah.
Chris melihat ponselnya dan tak menemukan satu pun pesan dari Nath. Nath pasti bertanya-tanya sekarang kemana Chris sebenarnya. Namun kekasihnya yang sangat pengertian itu tidak menanyakan apapun.
Pikiran Chris menerawang ke empat tahun lalu saat ia mendatangi Samantha yang masih terbaring diam di atas tempat tidurnya.
Dokter Andrew menggeleng saat menatap Chris.
Sam menepuk pundak Chris pelan mengajak Chris keluar karena ingin mengatakan sesuatu.
Sam memberi sebuah amplop yang cukup besar kepada Chris.
Chris membuka amplop itu dan melihat banyak foto yang terlihat aneh.
"Apa ini?". Tanya Chris.
"Kau tidak ingat?". Sam mengangkat alisnya.
"Ada beberapa yang wajahnya familiar". Jawab Chris jujur.
"Mereka semua adalah wanita yang pernah berkencan denganmu di Irlandia dan bahkan di negara lain yang tidak sengaja kau temui!". Ucap Sam.
"Lalu?". Tanya Chris lagi.
Sam menghela nafas kasar.
"Satu bulan yang lalu, aku menerima ini dari kantor polisi. Tadinya mereka kira kasus ini kasus kekerasan atau perampokan tapi anehnya tak satupun dari korban kehilangan benda berharga dan semua dari mereka menderita luka-luka ditempat yang sama. Apalagi kasus ini tidak terjadi di satu negara saja. Hingga akhirnya empat tahun berlalu, polisi baru mendapat petunjuk dari masing korban yang sudah bisa melapor kalau diserang oleh seseorang. Dan yang lebih aneh lagi, keterangan mereka semua secara spesifik sama. Mereka di serang dibagian tubuh yang sama, dengan senjata yang kurang lebih sama. Dan dari keterangan mereka semua, mereka mengatakan kalau yang menyerang mereka adalah seorang wanita. Wanita dengan ciri-ciri fisik yang sama".
Sam mengambil selembar foto dari dalam kantong jaketnya dan memberikannya kepada Chris.
"Walaupun foto ini diambil dari kejauhan, harusnya kau bisa mengenali siapa wanita ini!". Ucap Sam.
Chris mengerenyitkan keningnya.
"Samantha...tapi bagaimana bisa?". Ucap Chris.
"Dia rela terbang ke belahan dunia hanya untuk memburu wanita yang kau kencani. Dia menganiaya setiap wanita yang dekat denganmu. Kau pikir itu kenapa?". Tanya Sam.
"Tapi dia menikah dengan Dylan, kenapa memburu para wanita itu? Lagipula tidak satupun dari mereka aku kencani". Ucap Chris.
"Tapi kau menghabiskan waktu bersama mereka, Chris. Walaupun hanya sekedar dinner bahkan jalan bersama atau mengobrol itu dianggap wanita gila itu sebagai teman kencanmu!". Jawab Sam lagi.
Chris menggaruk kepalanya karena tidak sadar kalau Samantha dapat melakukan hal segila itu.
"Wanita itu gila. Dia terobsesi padamu. Dan syukurlah dia mendapat balasannya sekarang!". Umpat Sam.
Chris tidak berkomentar apapun karena tau kalau yang dikatakan Sam benar. Chris bahkan sudah tidak mencintai Samantha lagi sejak lama. Chris merelakan Samantha bahagia bersama Dylan. Tapi ternyata dugaan Chris salah.
"Aku mencoba menanyai beberapa teman Samantha, dan mereka bilang kalau Samantha sering sekali menyebut namamu. Apalagi sejak kau semakin terkenal, Samantha sering membanggakan dirinya yang dekat denganmu didepan teman-temannya". Lanjut Sam.
"Aku memang sepupu jauhnya". Jawab Chris.
"Mereka tau. Tapi Samantha tidak menyebutmu sebagai saudara, tapi lebih ke arah kekasih. Itulah kenapa dia sering bertengkar dengan suaminya. Hingga akhirnya suaminya selingkuh. Begitupun dengan Samantha yang akhirnya mencari kepuasan dari pria lain". Ucap Sam.
"Aku tidak melarangmu merawatnya, tapi ini bisa berbahaya untuk masa depanmu nantinya". Lanjut Sam lagi.
Sam pun pergi dari sana setelah menepuk pundak Chris pelan.
Chris kembali menghela nafas. Ia masuk kedalam mobil dan pulang kerumahnya.
Saat Chris sampai dirumah, Nalisa sedang duduk didepan tv.
"Darimana?". Tanya Nalisa lembut saat melihat Chris masuk.
"Tempat Samantha! Semalam aku menginap diapartement Nath, tapi tadi aku meninggalkannya tanpa berpamitan karena Samantha yang tiba-tiba histeris". Jawab Chris lalu berjalan dengan tidak semangat keatas.
Ucapan Nalisa menghentikan langkah Chris.
"Jujurlah nak, sebelum kau menyesalinya. Aku tidak bisa membantumu kalau dia akhirnya meninggalkanmu karena ketidakjujuran. Dan aku tidak mau. Karena bahkan wanita yang terlihat tegar dan kuat, sebenarnya tidak setangguh itu!".
Chris kembali berjalan kekamarnya, menutup pintu dan merebahkan tubuhnya yang letih. Ia bergelung diatas ranjang merasakan aroma tubuh Nath yang khas menempel di bantal.
Chris mengirim pesan kepada Sam untuk mengurus semua kebutuhan medis Samantha.
Nath sampai di kantor dengan mengendarai motor kesayangannya. Bahkan Nath sengaja berlama-lama dijalan karena rindu mengendarai motor kesayangannya ini.
Seperti biasa Nath menjadi orang pertama yang datang. Ia meletakkan kotak bekal di meja Raline lalu berjalan keruangan Chris dan meletakkan kotak bekal di mejanya.
Nath kembali turun untuk berganti pakaian. Sambil menunggu waktu kerja dimulai, Nath membuka kontrak yang dikirim Hera. Ia membaca dengan perlahan isi kontraknya. Lalu dengan sopan ia mengirim pesan kalau ia menerima kerjasama itu.
Nath kembali membuka berkas-berkasnya yang lumayan menumpuk diatas meja kerjanya. Dengan mudah Nath mulai tenggelam kedalam pekerjaannya bahkan sebelum waktu bekerja dimulai.
KAMU SEDANG MEMBACA
KISS ME, NATH!
RandomWarning 21+ Yang anak kicik jangan weudeul... jangan bandel yakkk... belom umurnya adek-adekkuuu...!! soon lah ya sayang.. Di usia 25 tahun, menjadi Head Of Advertising di perusahaan underware ternama di Amerika bukan perkara mudah bagi Nathania. Be...