Part 9 : Bikini

1K 19 0
                                    

Aktivitas mereka berdua terhenti karena suara ketukan di pintu. Chris menyatukan kening mereka. Nafasnya terengah-engah karena ciuman mereka barusan.
"Siapa?" Tanya Chris.
Jarinya menyentuh bibir bawah Nath yang terlihat sedikit membengkak.
"Maaf, Sir. Tuan Anthony sudah datang. Boleh saya mempersilahkannya masuk?" Tanya Adeline dari luar.

Nath bergegas menjauhkan diri. Ia merapihkan rambut dan pakaiannya mengambil berkasnya lalu berkata dengan gugup.
"I'm sorry!". Nath bergegas pergi dari situ merutuki kebodohannya.
Nath membuka pintu itu dan melihat pria tampan dengan kulit kecoklatan berdiri didepannya.
"Hai Nathania, kau kerja disini?" Tanya Anthony.
Nath tersenyum dan mengangguk lalu bergegas pergi dari ruangan itu.
Anthony menutup pintu dibelakangnya. Ia berjalan dengan anggun lalu duduk dikursi depan meja kerja Chris.
"Well, baru hari pertama bekerja dan kau sudah memadu kasih dengan karyawan mu?" Tanya Anthony. Matanya bersinar jail.
Chris menatap Anthony tanpa berkata apa-apa.
"Ayolah. Aku cukup berpengalaman hingga tau bagaimana rupa seorang wanita setelah bercumbu" Anthony kembali mengejek Chris.
"Sialan" Balas Chris.

Chris menatap Anthony mengerutkan kening.
"Bagaimana kau mengenalnya?".
"Dia dulu bartender di bar ku". Jawab Anthony.
"Bartender? Wanita itu?". Tanya Chris lagi.
"Ya. Dan dia sangat ahli karena beberapa kali memenangkan kejuaraan. Tadinya ku kira dia keluar dari bar ku karena kembali ke negara asalnya, tak kusangka bertemu dia disini sebagai karyawan mu. Tapi Chris, bukankah kemarin kau bilang kalau kau tidak akan menggoda karyawanmu sendiri? Lalu apa yang terjadi hari ini? Bahkan ini baru hari pertama". Anthony mengerutkan kening.
"Entahlah. Aku lepas kendali tadi" Chris mengusap rambutnya frustasi.
"Well, aku tidak bisa menyalahkan mu. Dengan mata hijau yang bersinar, tubuh yang indah semampai, wajah yang amat sangat cantik mustahil kau tidak tergoda" Jawab Anthony dengan ekspresi nakal.
"Untuk ukuran mantan bos, sepertinya kau memperhatikan sekali". Tanya Chris.
"Jangan takut. Bukan dia yang aku inginkan. Tadinya aku ingin mengunjungimu karena aku bosan. Aku senang aku datang" Anthony berdiri karena akan beranjak dari sana.
"Kedatanganmu mengganggu". Gerutu Chris.
Anthony tertawa.
"Untung saja aku datang. Kalau tidak pasti Nathania saat ini berada diatas meja kerjamu. Ingat untuk menyingkirkan semua tumpukan berkas-berkas ini saat akan mencumbu karyawanmu". Goda Anthony lalu keluar dari ruangan Chris.

Nath mondar mandir di ruangannya. Ia merutuki kebodohannya karena terlena dengan ciuman bos nya, bahkan ini baru hari pertama dan ia sudah melakukan dua kesalahan.
"Bagaimana bisa aku menikmati ciuman itu?". Gumam Nath.
Pikirannya membayangkan bibir Chris yang lembut menghisap bibir bawahnya.
"Stop it Nathania!! Kau harus kerja. Berhenti membayangkan hal itu".
Nath kembali duduk di mejanya dan mulai mengerjakan proyeknya dengan Mr. Anderson.
Jam di dinding menunjukkan pukul 21.00 malam namun Nath belum pulang karena ingin menyelesaikan pekerjaannya. Chris tadinya ingin pulang namun berhenti saat melewati ruangan Nath yang masih terang. Ia memperhatikan Nath yang sedang bekerja. Keningnya berkerut, jarinya bergerak lincah diatas keyboard, serta sesekali bibirnya komat Kamit entah apa yang dilafalkan.
Chris mengetuk pintu ruangan Nath sehingga membuat Nath mendongak. Bola matanya membulat melihat Chris yang berdiri didepannya. Kancing kemejanya terbuka 2 baris, membuat tangan Nath gatal untuk membukanya. Nath menggelengkan kepala ketika pikiran kotor merasukinya.
"Ada yang bisa saya bantu, Sir?" Tanya Nath.
"Tidak, hanya saja saat aku melewati ruanganmu aku melihatmu masih bekerja. Apa tidak bisa dilanjut besok?". Tanya Chris.
"Bisa. Hanya saja saya tidak nyaman kalau harus meninggalkan pekerjaan yang belum selesai". Jawab Nath.
"Pulanglah. Jangan terlalu memforsir tubuhmu". Ucap Chris lagi.
Nath mengangguk.
"Dengar, perihal tadi siang. Aku benar-benar meminta maaf padamu. Aku lepas kendali. Seharusnya aku tidak melakukan hal itu". Chris mengatakan dengan nada penuh penyesalan.
Nath berdiri lalu berjalan hingga ke depan Chris.
"Saya juga. Harusnya saya tidak membiarkan nafsu menguasai diri saya". Balas Nath.
"Hal itu tidak akan terjadi lagi kedepannya. Aku ingin kau melupakannya". Ucap Chris lalu beranjak dari ruangan Nath ,meninggalkannya tanpa mendengar ucapan nath.
Hari pemotretan pun tiba. Semua sudah diatur sedemikian rupa agar proyek ini berjalan dengan lancar.
Chris yang ikut memantau proyek ini, mengobrol dengan Nicole yang sudah siap tinggal menunggu arahan dari sang fotographer.
Nath pun sudah stand by ditempat ikut andil dalam jalannya pemotretan.
Roland -sang fotographer mendengarkan arahan Nath mengenai pemotretan hari ini.
Setelah semuanya siap, pemotretan pun dimulai. Nath sangat fokus hingga tidak menyadari Chris yang berdiri di sampingnya.
Nicole membuka bathrobe yang digunakannya, ia memperlihatkan bikini two piece berwarna biru. Bikini ini membuat warna mata Nicole tampak bersinar lebih indah.
"Pilihan yang bagus madam. Untung kau memilih warna biru tadi". Ucap Raline di sebelahnya
Setelah berpose dengan beberapa gaya, Nicole diarahkan untuk mengganti pakaiannya.
Kali ini Nicole menggunakan half bra dan cd berwarna gradasi abu dan merah. Pakaian dalam membuat Nicole tampak lebih sexy. Setelah beberapa pose, Nath memperhatikan rona wajah Nicole yang memucat. Dan benar saja, tak lama kemudian Nicole pingsan. Seketika semua orang disana heboh termasuk asisten Nicole. Chris yang berdiri di sebelah Nath, langsung berlari dan mengangkat tubuh Nicole. Asisten Nicole menutupi tubuh Nicole dengan selimut. Mereka bergegas membawa Nicole ke rumah sakit.
Nath menghela nafas kasar. Pemotretan belum selesai dan Nicole jatuh pingsan, deadline harus ia serahkan kepada Mr. Anderson besok. Nath membenci hal yang berjalan tidak sesuai yang semestinya.
Raline berbisik.
"Bagaimana ini? Baru dua pakaian yang digunakannya. Aku tidak bisa membayangkan reaksi Mr. Anderson besok". Raline mulai menggigiti kukunya tandanya ia gugup luar biasa.
Melisa datang menghampiri mereka.
"Bagaimana kalau kau yang menggantikan Nicole? Sepertinya tubuh kalian mirip, kau hanya lebih tinggi dari dia". Kata Melisa kepada Nath.
"Kau gila? Aku bahkan tidak bisa berpose seprofesional itu. Bahkan masih ada tiga bikini dan dua pakaian dalam yang belum dipakai". Nath menggerutu.
"Ayolah Nath. Kau akan diarahkan oleh penata gaya nanti, jangan takut". Bujuk Melisa.
"Percuma, Mr. Anderson tidak akan menyukainya". Jawab Nath lagi.
"Kau tidak akan tahu kalau belum mencoba. Kita beri foto Nicole tadi dan fotomu sebagai pendamping. Kalau kau tidak mau terlihat wajahmu, kita bilang kepada Roland untuk memotretmu tanpa memperlihatkan wajahmu". Raline ikut membujuk Nath.
Nath mengacak-acak rambutnya.
Saat Roland akan membereskan perlengkapannya, Raline berteriak.
"Tunggu dulu. Kita ada pemotretan tambahan".
Lalu dengan segera ia mendorong Nath ke ruang ganti untuk mengganti pakaiannya. Penata rias pun diminta Raline masuk. Mereka bekerja cepat demi terlaksananya proyek ini.
Setelah beberapa saat, Nath keluar menggunakan bathrobe. Nath menggunakan riasan tipis.
Roland mengangkat sebelah alisnya namun tidak berkomentar apapun.
Raline maju dan memberitahu rencana mereka. Roland mengangguk dan bersiap-siap dengan kamera ditangannya.

Dengan gugup Nath pun membuka bathrobenya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dengan gugup Nath pun membuka bathrobenya. Kali ini bikini yang digunakan Nath bikini berwarna coklat. Nath malu karena semua mata tertuju padanya.
Nath menarik nafas lalu menghembuskan ya kuat-kuat. Roland sedikit tertegun melihat bikini itu menunjukkan bentuk tubuh Nath dengan indahnya.
Lalu penata gaya mulai mengarahkan Nath. Awalnya Nath berpose dengan agak kaku. Lalu Roland beberapa kali memberi arahan agar lebih rileks hingga Nath lebih terbiasa berpose.
Pemotretan itu berjalan dengan lancar, sampai suara bariton menggeram.
"Sialan!". Chris yang baru memasuki ruangan mengumpat melihat Nath yang berpose menggunakan bikini.

KISS ME, NATH!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang