Kinda 21+, maybe? 🤪
Anthony baru melepaskan Ale satu jam kemudian. Itupun karena ia melihat Ale yang sudah kelelahan. Dan Anthony juga memikirkan bayi mereka.
Setelah membilas tubuh Ale dengan shower, Anthony menggendongnya lalu merebahkannya di ranjang. Ale tampak kelelahan namun wajahnya bersinar bahagia."Istirahat dulu ya? Setelah itu kita keluar mencari makan!" Ucap Anthony mengecup kening Ale.
Ale pun mengangguk sambil tersenyum manis menampakan lesung pipinya yang cantik.
"Sebentar aku ambilkan baju dulu!" Ucap Anthony. Ale menggeleng. Ia menutup tubuhnya dengan selimut membuat Anthony terkekeh. Ia memiringkan tubuhnya yang lelah setelah di gempur habis-habisan oleh Anthony.
Anthony kembali masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Di sela-sela mandinya, Anthony tersenyum mengingat percintaan mereka barusan. Saat Anthony keluar, Ale tidur membelakanginya menampakan punggungnya yang mulus dan cantik. Anthony menghembuskan nafas keras menahan dirinya.
Anthony menelepon receptionist menanyakan tentang pakaiannya lalu memintanya mengantarkan ke kamar.
Tak lama pintu kamarnya diketuk dan Anthony membukanya sedikit. Anthony menerima beberapa paper bag dan memberi tips pada petugas hotel yang mengantarkannya.
Setelah berpakaian, Anthony membuka selimut dan ikut berbaring sambil memeluk tubuh telanjang Ale."Sudah selesai ganti baju?" Bisik Ale dengan suara mengantuk.
"Hmmmm!" Jawab Anthony menyusupkan kepalanya ke cekungan leher Ale.
"Lepas dulu! Aku mau ganti baju kalau begitu!"
Anthony menggeleng.
"Tidur dulu sebentar. Aku lelah. Kau menghisapku habis-habisan tadi!" Gurau Anthony.Seketika Ale membuka matanya dan membalikkan badan menatap Anthony.
"Apa?"
Anthony terkekeh. Ale bangun dan membuat selimutnya merosot menampakan payudaranya yang membulat indah dan perutnya yang agak sedikit membuncit. Mata Anthony kembali berkilat penuh minat. Ia berbaring sambil tersenyum pelan. Kepalanya menindih tangan kanannya sambil menatap tubuh Ale dengan tatapan mesum.
"Padahal kau yang seolah berubah menjadi banteng tadi!" Ale mengoceh.
Anthony tertawa keras mendengar kata-kata Ale.
"Banteng?"
Ale cemberut.
"Cepat pakai pakaianmu, Alessia! Kecuali kau ingin aku berubah menjadi banteng lagi!" Goda Anthony sambil menelusuri tubuh Ale dengan matanya yang nakal.
Ale melotot lalu menimpuk tubuh Anthony dengan bantal. Ia berdiri dan membuka kopernya mengambil kemeja bergaris biru putihnya dan celana pendek. Ale juga mengambil satu set pakaian dalamnya yang berwarna hijau lalu mengenakannya di depan Anthony. Lagi-lagi Anthony seolah menikmati live show yang menggiurkan itu.
"Hentikan pikiran mesummu, Mr. Harrison!" Tegur Ale.
"Kau tau apa yang aku pikirkan?" Jawab Anthony sambil menyeringai.
"Tentu saja! Kilatan matamu berbeda saat kau berpikiran mesum!" Jawab Ale.Ale telah selesai mengenakan pakaiannya dan mulai merias wajahnya dengan makeup tipis. Ale memutuskan mengurai rambut panjangnya setelah menyisir dan mengoleskan vitamin rambut.
"Ayo! Kau belum makan kan?" Ajak Ale.
Anthony mendengus.
"Live show yang sangat singkat!"
"Dasar mesum!" Omel Ale sambil menarik hidung Anthony yang mancung.Ale memakai sandal dengan hak yang lumayan tinggi.
"Ganti sepatumu, sayang! Pakai yang flat saja!" Saran Anthony.
"Kenapa?" Ale mengerenyitkan kening.
"Aku lebih suka tinggi kita tidak setara! Lagipula kau sedang hamil, jangan mengenakan sepatu dengan hak tinggi begitu!" Anthony mengomel.
KAMU SEDANG MEMBACA
KISS ME, NATH!
De TodoWarning 21+ Yang anak kicik jangan weudeul... jangan bandel yakkk... belom umurnya adek-adekkuuu...!! soon lah ya sayang.. Di usia 25 tahun, menjadi Head Of Advertising di perusahaan underware ternama di Amerika bukan perkara mudah bagi Nathania. Be...