Mereka berdua di sambut dengan hangat oleh para Pemimpin dari keraton merapi. Tidak! Lebih tepatnya mereka menyambut Freya dengan suka Cita, Dan memanggilnya sebagai ratu agung. Freya masih belum mengerti apa yang terjadi di sini, Terutama dengan Shani, Yang tidak memiliki hubungan apapun dalam persoalan ini. Nyai Gadung melati, Dan para pemimpin lain, Membawa Freya dan Shani keruangan Singgasana.
Baik Freya maupun Shani, Menatap takjub dengan keindahan Dekorasi keraton, Yang seluruhnya terbuat dari emas Murni. Di tempat tersebut, Sebuah singgasana besar yang terbuat dari Emas, Terlihat bercahaya dan berkilauan, dengan potongan-potongan Kristal yang menjadi Ornamennya.
"Yang mulia ratu Agung, Kami telah menunggu kedatangan Anda selama Puluhan tahun. Singgasana Merapi telah kosong sejak lama, Dan hanya anda Yang berhak mendudukinya." Ucap Nyai Gadung melati.
"Aku masih tidak mengerti, Apa yang terjadi." Ucap Freya.
"Anda adalah keturunan dari Aji Saka Jayawardana, Dan pewaris Wangsit Lingsir, Yang menjadi simbol serta kekuatan Utama di Keraton Merapi. Anda adalah pemimpin yang akan membawa keraton ini, Menuju ke masa depan." Ucap Eyang Sapu Jagad.
"Tapi, Aku seorang manusia, berbeda dengan kalian." Ucap Freya.
"Anda bukan manusia biasa, Di dalam darah Anda, Mengalir darah Murni kerajaan." Ucap Eyang Merapi.
"Yang Mulia, Dengan Hormat kami meminta Anda untuk duduk di singgasana, Menjadi pemimpin agung kami." Semua orang yang ada di sana, berseru memohon Pada Freya.
Freya menatap Shani, Dan gadis itu menggeleng tidak mengerti. Freya menghela nafas, kemudian berjalan Menuju singgasana. Langkahnya Terasa ringan dan penuh keyakinan. Sejujurnya Freya tidak masalah, Jika harus menjadi pemimpin dari keraton ini, Tapi yang membuatnya bertanya-tanya, Apa hubungan antara kakeknya dan tempat ini?
Freya duduk dengan anggun dan berwibawa, Aura darah kerajaan yang di milikinya, menguar keseluruh Penjuru merapi. Raungan Binatang buas, Dan Suara-suara yang tidak di kenal, Membuat Bising Gunung Merapi pada Bulan purnama itu. Mas Bekel yang awalnya telah terlelap, Terbangun dan Menatap pada Bulan Purnama. Pria tua tersebut mengangguk, Seakan mengerti dengan apa yang terjadi.
Kekuatanku, Melonjak? Batin Freya.
"Sugeng dalu, ratu agung. Pimpinan tertinggi Keraton Merapi." Ucap Mereka semua berseru.
Freya kemudian melihat Kilas balik, Secara tidak sengaja. Dalam gambaran tersebut, Dia mengenali leluhurnya ternyata adalah pendiri dari keraton merapi. Garis keturunan Jayawardana, Dalam setiap generasi Di haruskan Untuk menjadi pemimpin tertinggi dari keraton. Namun, Hal tersebut Memiliki perbedaan yang signifikan, Pada Aji Saka Jayawardana, Yang tidak lain adalah kakek Freya.
Aji saka Jayawardana, Menyerahkan kepemimpinan Keraton merpati pada Orang-orang kepercayaannya. Yaitu Nyai Gadung melati, Eyang Merapi, Eyang Sapu Jagad, Dan Eyang Megantara. Dengan alasan yang tidak di ketahui. Namun, para pemimpin yang di tunjuk percaya, Bahwa Suatu saat, Garis keturunan dari Jayawardana, Akan kembali menjadi pemimpin keraton. Melihat gambaran tersebut, Freya akhirnya mengerti apa yang terjadi, Dan kenapa Dirinya Di nyatakan sebagai Ratu Agung.
"Jika kalian memang setuju, Untuk memintaku memimpin keraton ini, Aku akan menjadi pemimpin yang kalian harapkan. Tapi sebelum itu, Aku harus mengatakan pada kalian." Ucap Freya. Dia kemudian Meminta Shani Untuk duduk di sampingnya. Shani merasa dirinya sangat spesial, Layaknya seorang ratu, Di samping sang raja.
"Aku adalah seorang Holders, Tugasku adalah Mencari Obyek yang hilang, Demi menyelamatkan Alam semesta. Baik dunia manusia, Bahkan Dunia gaib. Untuk itu, Aku tidak akan sering berada di sini. Pemimpin yang akan menjaga tempat ini, Selama aku pergi, Tetap tidak akan berubah."Ucap Freya. "Ada yang keberatan?"
Shani tersenyum melihat Sifat Freya yang teramat dewasa. Dia bisa menyesuaikan situasi dengan baik. Dan kalau Shani melihatnya, Freya memang memiliki kecocokan Untuk menjadi seorang pemimpin.
"Tidak, Yang mulia." Ucap Mereka berseru.
"Yang mulia, Pemimpin dari keraton Merapi, Dalam setiap generasi, Wajib memiliki Makhluk pendamping, Yang memiliki wewenang, Untuk menjadi penjaga tetap anda." Ucap Nyai Gadung Melati.
"Aku sudah memilikinya." Ucap Freya. Dia kemudian melantunkan tembang Lingsir di tempat itu.
Lingsir wengi sliramu tumeking sirno
Ojo tangi nggonmu guling
Awas jo ngetoro
Aku lagi bang wingo wingo
Jin setan kang tak utusi
Dadyo sebarang
Wojo lelayu sebetTidak lama, Dari belakang singgasana Freya, Muncul Sosok Kuntilanak Setengah kuda, Dengan rambut putih yang tergerai, Lidah panjang yang terjulur, dan rintihan yang tiada henti. Kuntilanak tersebut berdiri di belakang Freya, Sebagai seorang penjaga.
"Dia yang akan menjadi penjagaku, Jadi apalagi yang harus aku ketahui?" Ucap Freya.
"Pemimpin keraton merapi, di haruskan untuk mencari Pewaris dari Rompi Ontokusumo. Karena keterikatan antara Wangsit Lingsir, Dan Rompi tersebut, Diciptakan oleh Sunan Kalijaga." Ucap Eyang Merapi.
"Dia orangnya." Tunjuk Freya pada Shani. Sekarang pandangan semua orang tertuju pada gadis itu. Shani tidak tau apa yang harus dia lakukan.
"Frey.." Desis Shani.
"Panggil Pindoro kesini, Dan mereka akan mengerti." Ucap Freya.
Shani mengangguk, Dia mengeluarkan pedang, Dan menancapkan di hadapannya. Tidak lama Pindoro muncul, dengan gerakan merangkak Berdiri diam di samping Shani.
"Aku ingin keraton ini, Menjadi penjaga Sekaligus pengawas, bagi makhluk-makhluk yang tinggal di merapi. Aku banyak mengetahui, kalau sebagian mahluk, Sangat suka mengganggu para pendaki. Jadi aku tegaskan, Jika mereka tidak melakukan hal yang di larang, Tidak ada yang boleh mengganggu para pendaki di gunung ini.
"Nggih, Ratu.." Ucap Semuanya berseru.
"Tujuan ku datang ke gunung ini, Sebenarnya untuk mencari Temanku Yang hilang. Dia seorang gadis, kabarnya dia Hilang di Sebuah rumah kosong di gunung ini, Kalian mengetahuinya?" Tanya Freya.
"Rumah yang anda maksud, Mungkin adalah Rumah Rogo, Ratu." Ucap Nyai Gadung melati.
"Rumah Rogo?" Freya mengernyit.
"Rumah tersebut di bangun oleh seorang dukun sakti. Konon katanya, Dukun tersebut sedang mencari keabadian, Dengan memakan jantung dari gadis-gadis muda."
"Frey, Muthe dalam bahaya." Ucap Shani.
Freya berfikir sejenak, "Dia memiliki ritual untuk melakukannya?" Tanya Freya.
"Setiap Bulan purnama merah, Dukun tersebut akan melaksanakan Ritual tersebut."
"Kapan purnama merah terjadi?" Tanya Freya.
"Besok malam, Ratu."
"Kita masih mempunyai waktu. Dimana Rumah itu?" Tanya Freya.
***
Setelah Freya mendeklarasikan dirinya sebagai ratu Agung, Dia dan Shani pergi untuk mengunjungi Rumah Rogo, Yang telah di Sebutkan Oleh Nyai Gadung melati. Selain itu, Freya menyerahkan urusan Internal pada mereka. Dia hanya akan mendapatkan kabar, Jika ada sesuatu yang terjadi. Hal tersebut mempermudah Freya dalam menjalani takdirnya. Selain itu, Dia memiliki Pasukan yang akan bisa membantunya melawan 7 pangeran Neraka.
"Frey, Apa Muthe akan baik-baik saja?" Tanya Shani, Ketika mereka dalam perjalanan.
"Kita masih mempunyai waktu, dia akan baik-baik saja." Ucap Freya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FRESHAN : Ragnarok ( BOOK 3 )
Teen FictionBOOK KE 3 DARI SERI HOLDERS Setelah satu tahun, Sejak Shani dan Freya kembali Dari Antartika, Freya memutuskan untuk mengubah penampilannya menjadi seorang pria. hal tersebut bertujuan, agar tidak ada orang yang mengenalinya. Mengacu pada kabar yang...