Malam ini, Gracia terlihat tampil sangat Cantik dengan balutan Dress Warna merah. Dia tengah menghias dirinya sendiri di depan cermin, Di kamar Hotel yang telah di sewa oleh orang tuanya, Demi Ulang tahun putrinya. Gracia menilai riasannya sudah sempurna. Dia berharap Ferrel akan datang, Dan melihat, Kalau dirinya jauh lebih cantik dari Shani. Tapi, mengingat apa yang telah mereka lakukan di dalam kamar waktu itu, Gracia kembali merasakan kecemburuan yang amat dalam. Dia meremas Eye Shadow di tangannya kuat-kuat.
"Aura gadis yang sedang Cemburu, Ternyata sangat menarik."
Gracia terlonjak Terkejut, Ketika Suara seorang pria, Muncul di belakangnya.
"Siapa kau, Kenapa bisa masuk ke kamarku?" Gracia melihat pria asing tengah berada di dekat jendela kamar. Pria tersebut Cukup tampan dengan setelan Standar. Namun, Kulit wajah pria tersebut terlihat pucat pasi. Gracia sedikit mundur untuk mendekati pintu keluar, Jika pria tersebut berbuat macam-macam, Gracia akan langsung lari keluar.
"Pergi! Atau aku akan berteriak!!" Seru Gracia.
Pria tersebut terkekeh pelan, Kemudian Menatap Ke arah Gracia. Sorot matanya menunjukan ketajaman. Pria tersebut melangkah mendekati Gracia.
"Pergi!! Jangan mendekat!!" Gracia berusaha untuk membuka pintu, Tapi pintu tersebut seakan terkunci rapat dan tidak bisa di buka.
Pria tersebut semakin mendekati Gracia dan Dalam sekali hentakan, Mengurung Gracia dengan mencekal kedua tangannya.
"Tolong!!! Tolong!!" Mendengar gadis di hadapannya Meminta Tolong, Pria tersebut bukannya takut, Tapi malah terkekeh.
"Berteriak saja sesukamu, Tidak akan ada orang yang mendengarnya." Ucapnya.
Gracia terus meronta, Tapi pemuda tersebut terlalu kuat.
"Kau mau apa? Lepaskan aku!!" Gracia berontak.
"Aku menyukai kecemburuanmu. Kau mencintai kekasih Dari sahabatmu sendiri. Kau berharap dia bisa menjadi milikmu, Dan kau berfikir lebih baik darinya. Tapi orang itu tidak pernah peduli padamu? Sangat ironis." Ucapnya.
Gracia menatap pria tersebut heran, Bagaimana dia tau tentang semua itu?
"Aku bisa membantumu, Untuk mendapatkan orang yang kau Cintai. Dan aku bisa memastikan, Kalau hanya kau yang akan dia Cintai selamanya." Pria tersebut berbicara Sembari mengecup leher Gracia. Gracia merasa tubuhnya panas dingin. Sedikit rasa geli, menjalar di tubuhnya.
"Berhenti, Jangan lakukan itu.." Gracia berharap pria tersebut tidak akan melecehkannya.
Pria tersebut terkekeh, "Jangan khawatir, aku tidak akan melecehkanmu. Tubuhmu tidak membuatku tertarik." Pria tersebut melepaskan cengkeramannya dari Gracia. Sekarang gadis tersebut, Bisa bergerak bebas.
"Kau benar-benar bisa membantuku?" Tanya Gracia.
"Tentu saja, Aku bisa menjamin dia akan meninggalkan kekasihnya demi dirimu." Ucap pria tersebut.
"Apa yang kau inginkan sebagai imbalannya? Orang sepertimu, Tidak mungkin membantu orang lain tanpa Imbalan." Ucap Gracia.
"Jangan menganggapku seburuk itu, Kau hanya perlu mencium Bibirku." Ucap Pria tersebut.
Gracia membulatkan mata, Mencium bibirnya, Yang berarti memberikan Ciuman pertamanya. Gracia Ingin memberikan Ciuman pertamanya pada Ferrel, Tapi Jika pria tersebut benar-benar bisa membantunya mendapatkan Ferrel, Gracia Berfikir itu semua sepadan.
"Baiklah, Aku setuju." Ucap Gracia.
"Tapi hanya berciuman, Tidak lebih dari itu." Ucap Gracia.Pria tersebut kembali terkekeh, "Kemarilah Sayang." Ucap Pria tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
FRESHAN : Ragnarok ( BOOK 3 )
Fiksi RemajaBOOK KE 3 DARI SERI HOLDERS Setelah satu tahun, Sejak Shani dan Freya kembali Dari Antartika, Freya memutuskan untuk mengubah penampilannya menjadi seorang pria. hal tersebut bertujuan, agar tidak ada orang yang mengenalinya. Mengacu pada kabar yang...