Chapter 4 : Sebuah Opini

527 67 8
                                    

Saat ini, Freya serasa di introgasi, Terutama oleh adik-adik Shani, seperti Muthe dan Christy, beserta Zee Yang ikut serta. Fiony yang Freya lihat, Berbeda dengan yang dulu dia kenal. Gadis pecinta ayam tersebut terlihat lebih murung. Ada apa dengan fiony? Ketika batin Freta bertanya.

"Kak Ferrel Udah lama pacaran Sama Ci Shani?" Tanya Christy.

"Baru 8 Bulan."

"Nanggung satu bulan lagi mau lahiran." Sambar Oniel. Bapak-bapak satu itu, Memang selalu bisa membuat Orang lain tertawa.

"Kerja apa?" Sekarang Gracia yang bertanya.

Jujur saja, Ketika Gracia bertanya seperti itu, Freya Serasa di Tanyai oleh orang tua Shani. Apa jadinya ya, Jika mereka tau siapa yang ada di hadapan mereka.

"Ferrel ini seorang Fotografer pemula." Ucap Shani.

"Ih! Keren banget. Mau dong di Fotoin." Timpal Muthe.

"Mungkin nanti." Ucap Freya sedikit tersenyum.

"Feni mana Gre?" Tanya Shani.

"Dia ada urusan." Ucap Gracia tanpa menoleh pada Shani. Gadis itu sejak tadi asik dengan handphonenya. Manik mata Freya tidak sengaja menangkap Bayangan sosok orang yang di kenalnya, Lewat di luar restoran.

"Sayang, Aku mau ke Toilet dulu." Ucap Freya.

"Oh, Ok. Jangan lama-lama ya." Ucap Shani.

Freya mengangguk lalu beranjak Dari Sana. Tanpa di Duga sebelumnya Oleh Shani, Freya menarik kepalanya, Dan mendaratkan Satu kecupan pada kening Shani. Gadis Koleris tersebut sengaja ingin melihat ekspresi Gracia. Selain itu, dia ingin mengetahui, Apakah orang yang dia lihat benar seperti yang di duganya.

"Cici So sweet banget." Ucap dua Bocil yang tidak lain adalah Muthe dan Christy.

"Apaan sih." Ucap Shani sedikit tersipu.

Gracia berdecak kecil, Tapi masih bisa di dengar oleh Shani.

"Gre, Kamu kenapa sih. Kayak gak suka gitu sama Ferrel?" Tanya Shani.

"Tidak papah, Perasaan Cici saja mungkin." Ucap Gracia.

Aku tau kamu cemburu Gre, Batin Shani.

***

Freya mengikuti orang yang dia Lihat sebelumnya. Orang tersebut masuk kedalam tangga darurat. Freya memperhatikan Sekitar, Lalu ikut masuk kedalam tempat tersebut. Dia melangkah dengan pelan, Sampai terdengar suara seseorang yang sedang melakukan panggilan Telpon.

"Saya mengerti, Nona." Ucap Orang tersebut. Kemudian dia mematikan sambungan telpon.

Freya keluar dari tempat persembunyiannya dan menghampiri orang tersebut.

"Siapa kau sebenarnya, Eye Lost?" Tanya Freya.

Eye Lost tidak terlihat terkejut dengan kehadiran Freya. Sebaliknya, Dia Terlihat sangat santai.

"Lama tidak bertemu, Freyanashifa." Ucap Eye Lost.

"Aku terkejut kau bisa tau identitasku, Meski aku sudah merubah penampilan." Ucap Freya.

"Seperti apapun penampilanmu, Energi merah yang menjadi Simbol Holders-mu, Bisa aku lihat dengan jelas."

"Lalu apa yang di lakukan Mantan Holders sepertimu di tempat ini. Orang biasa tidak akan menelpon secara sembunyi-sembunyi sepertimu." Ucap Freya.

FRESHAN : Ragnarok ( BOOK 3 )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang