"Frey?" Tanya Shani sambil menyandarkan kepalanya pada Bahu Freya, Dan Menyandarkan Punggungnya pada kepala ranjang.
"Hm? Kenapa sayang?" Tanya Freya sambil Menoleh pada kekasihnya. Masih bisa jelas terlihat sembap di wajah Shani.
"Apa yang di katakan Feni itu, Menurut aku masuk akal. Alasan kenapa Orang tua kandung Aku, Menitipkan aku pada keluarga Natio, Agar Kaisar langit tidak bisa melacak keberadaan aku." Ucap Shani.
"Itu masih dugaan, Siapa yang tau kalau Ternyata semua itu salah." Ucap Freya.
"Jangan tinggalin aku ya, Aku benar-benar butuh kamu di samping aku.." Ucap Shani sambil mengeratkan genggamannya pada Jemari Freya.
"Aku akan selalu ada di samping kamu, Untuk sekarang, Nanti dan selamanya. Bahkan Jika Semesta menentang." Ucap Freya.
"Makasih.." Ucap Shani.
Di Luar Kamar, Gracia berniat mengintip. Namun Tiba-tiba dia merasakan sakit, Ketika telinganya di jewer oleh seseorang.
"Aduh, Atit, Atit.." Ucapnya sambil meringis.
Feni yang menjewer telinga Gracia, Menatap Datar pada gadis tersebut.
"Tidak sopan Mengintip Di luar kamar orang lain.." Ucap Feni sambil melipat tangan di dadanya.
"Siapa yang ngintip, Aku Cuma Mau mastiin kalau Ci Shani baik-baik aja.." Ucap Gracia Cemberut.
"Ci Shani sudah memiliki Freya di sampingnya. Dia akan baik-baik saja.." Ucap Feni.
"Enak ya, Kalau punya pacar. Bisa ngapain aja.." Ucap Gracia.
Feni menjitak pelan kening Gracia, Membuat gadis tersebut kembali meringis. "Sakit tau!" Omelnya.
Tiba-tiba sebuah Goncangan hebat, Melanda seluruh Hotel. Semua orang Hampir oleng di buatnya. Gracia yang takut, Sontak Memeluk Feni. Tidak lama, Pintu kamar Shani Dan Freya terbuka dengan keras. Mereka mendapati Gracia yang tengah ketakutan memeluk Feni.
"Apa yang terjadi, Gempa Bumi?" Ucap Freya.
"Entahlah, Aku Yakin itu bukan gempa Bumi Biasa'." Ucap Feni.
"Kita lihat yang lain.." Ucap Shani. Mereka kemudian turun kelantai dasar. Di sana, Semua orang sudah berkumpul.
"Apa yang terjadi?" Tanya Feni.
"Aku tidak tau, Gempa Bumi Tiba-tiba muncul dengan goncangan besar." Ucap Gita. Dia menenangkan Muthe dan Kahtrina yang menangis Karena ketakutan.
"Andela mana?" Tanya Shani.
"Dia di ruang Meditasi.." Ucap Gita.
Tidak lama, Eye Lost Muncul Sambil membungkuk pada Feni. "Nona, Sebuah Retakan yang besar telah muncul di tengah Kota. Dari retakan tanah tersebut, Muncul sebuah pulau terapung yang besar." Ucap Eye Lost.
"Pulau terapung?" Tanya Feni.
"Benar, Pulau tersebut memiliki ukuran yang luas. Kemunculan pulau tersebut, Telah membelah kota." Ucap Eye Lost.
"Atlantis.." Ucap Feni.
"Atlantis, Pulau yang hilang itu?" Tanya Freya.
"Benar, Tujuh pangeran Neraka Tidak akan tinggal diam setelah Kemunculan Atlantis. Mereka akan segera datang." Ucap Feni.
"Ada apa di pulau itu?" Tanya Gita.
"Sebuah senjata kuno. Mereka Ingin menggunakan senjata tersebut untuk membuka Portal ke masa depan. Mengambil Omega dan Mengalahkan tuhan." Ucap Feni.
Ningen dan Qillin yang sebelumnya di tugaskan oleh Feni, Untuk memantau situasi, Tiba-tiba muncul dalam keadaan panik.
"Ada apa?" Tanya Feni.
KAMU SEDANG MEMBACA
FRESHAN : Ragnarok ( BOOK 3 )
Roman pour AdolescentsBOOK KE 3 DARI SERI HOLDERS Setelah satu tahun, Sejak Shani dan Freya kembali Dari Antartika, Freya memutuskan untuk mengubah penampilannya menjadi seorang pria. hal tersebut bertujuan, agar tidak ada orang yang mengenalinya. Mengacu pada kabar yang...