Freya dan Shani melihat rumah tersebut dari kejauhan. Rumah itu di lindungi oleh penghalang gaib yang kuat. Dari penglihatan mereka, Terdapat banyak energi negatif dan Roh penasaran yang mendiami Rumah tersebut. Roh itu adalah sekumpulan orang-orang yang telah menjadi korban dari kebiadaban sang dukun sakti.
"Apa yang harus Kita lakukan sekarang, Frey?" Tanya Shani.
"Kita menunggu." Ucap Freya.
"Kenapa kita tidak langsung masuk saja kedalam, Dan menyelamatkan Muthe?" Ucap Shani.
"Kita bisa saja masuk kedalam dan menyelamatkan Muthe, Tapi sama saja jika kita membiarkan Dukun itu tetap hidup. Meski Muthe berhasil selamat, Tapi akan banyak korban lain yang berjatuhan." Ucap Freya.
"Jadi kamu berencana untuk membunuh dukun itu?"
"Ya, Sekaligus Aku ingin tau, Apakah di rumah ini memang terdapat portal atau tidak." Ucap Freya.
Mudah saja bagi Freya dan Shani, Untuk masuk kedalam rumah, Meski terdapat penghalang. Tapi tujuan mereka bukan hanya itu, Freya dan Shani ingin mencegah agar tidak ada lagi korban dari kebusukan dukun itu. Mereka ingin memutuskan rantai jahat yang menyebar di rumah ini.
Menjelang malam, Sebuah Mobil sedan Hitam, Terlihat terparkir di halaman rumah. Dari sana, Seorang wanita cantik bergaun merah, Keluar dengan anggun. Rambut hitam yang tergerai, Dan Perhiasan yang berkilauan di tangannya.
"Apa dia dukunnya?" Tanya Shani menerka.
"Seharusnya iya, Aku berani bertaruh umurnya sudah tidak muda lagi." Ucap Freya.
"Dia memakan jantung gadis-gadis muda, Demi kecantikannya. Sangat menjijikan." Ucap Shani.
"Setelah Kita masuk nanti, Bersikaplah seolah-olah kita adalah Seorang pendaki yang tersesat. Aku Ingin tau apa yang ada di dalam rumah itu." Ucap Freya.
"Aku mengerti." Balas Shani.
Selang 30 Menit setelah Wanita yang mereka lihat masuk, Shani dan Freya turut masuk kedalam rumah tersebut. Suasana gelap menyambut Keduanya, Dengan Aroma pengap dan Semerbak melati. Dari luar rumah tersebut nampak biasa saja, Tapi ketika masuk kedalam, Dekorasi Kastil nampak terlihat dari Ornament yang ada di dinding. Freya dan Shani melirik di sekitar ruang tamu, Lalu tidak lama, mereka di hampiri oleh Empat orang gadis yang seumuran dengan mereka. Keempatnya nampak Cantik dengan riasan sederhana, Serta Gaun Putih yang mereka kenakan.
"Apa kalian tersesat." Ucap Salah satu dari mereka.
"Maaf jika kami tidak sopan, Kami menemukan rumah ini saat mendaki, Kami pikir rumah ini Kosong, Dan memutuskan Untuk beristirahat, Kami tidak tau kalau rumah ini ada penghuninya." Ucap Freya.
Salah satu dari mereka melingkarkan lengannya pada lengan Freya. Shani yang melihat hal tersebut nampak tidak suka, Dia tidak ingin kalah dengan melingkarkan lengannya, Pada Freya dan menariknya secara paksa ke sisinya.
Perempuan tersebut terkekeh kecil, "Maaf, Aku tidak tau kalau kalian sepasang kekasih. Pacarmu sangat tampan, Aku tidak tahan melihatnya." Ucapnya Sembari tertawa.
"Tidak masalah." Ucap Shani mengukir senyum palsu di wajahnya. Namun di balik itu, Dia ingin sekali meninju perempuan di hadapannya ini.
"Kalian pasti tersesat, Ini sudah malam, Kalian bisa menginap di sini malam ini." Ucap Yang lainnya. "Tapi nampaknya tidak sopan Jika kami tidak memperkenalkan diri, Namaku Adzhania Salthia Rogo, Putri Pertama keluarga Rogo. Ini Adik kedua ku, Zeanita Shaltia Rogo.
Gadis yang di sebut mengedipkan sebelah matanya dengan Genit.
"Yang ini adik ketiga, Marshanda Lenathe Rogo, Dan terakhir, Adikku yang paling kecil, Angel Christya Rogo. kalian bisa memanggilku Nia, Kalau kalian mau." Ucapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FRESHAN : Ragnarok ( BOOK 3 )
Teen FictionBOOK KE 3 DARI SERI HOLDERS Setelah satu tahun, Sejak Shani dan Freya kembali Dari Antartika, Freya memutuskan untuk mengubah penampilannya menjadi seorang pria. hal tersebut bertujuan, agar tidak ada orang yang mengenalinya. Mengacu pada kabar yang...