Chapter 10 : Sri Sukma Atmojo

413 63 15
                                    

Pagi harinya, Rumah kost Nomor 13 itu, Di gemparkan dengan kematian Linda, Yang di temukan di kamar mandi dalam keadaan tidak berbusana, Dan kepala pecah. Hal tersebut sontak membuat takut sejumlah anak-anak kost, Hingga mereka memutuskan untuk pindah dari sana. Freya sendiri tidak menanggapi hal tersebut, dia masih tetap tinggal di sana, Meski beberapa teman kost-nya mengajak dirinya untuk pindah. Mbak Putri sebagai penjaga kost, Juga ikut syok dengan kejadian yang baru pertama kali terjadi tersebut. Namun, Dia tidak melarang Freya yang masih ingin tetap tinggal di sana. Freya beralasan kematian Linda mungkin hanya sebuah kecelakaan. Jadi tidak ada yang perlu di takutkan.

***

Shani yang tengah sarapan bersama dua anak manjanya, Siapa lagi Kalau bukan Gracia dan Feni. Secara tidak sengaja melihat berita yang baru terjadi. Shani sontak terkejut, Karena berita tersebut menayangkan sebuah kematian, Di Tempat Kost yang dia dan Freya tinggali. Shani mencoba untuk menjauh sebentar dari Gracia dan Feni, Lalu menghubungi Freya untuk memastikan gadis itu baik-baik saja, Dan dia ingin tau apa yang sebenarnya terjadi. Setelah Freya menjelaskan melalui pesan singkat, Shani akhirnya mengerti, Jika Linda adalah salah satu pemuja dari 7 pangeran Neraka. Pindahnya anak-anak kost di sana, Menjadi kesempatan untuk Freya, Menjalankan tujuannya..Shani meminta sedikit waktu pada Freya untuk menunggunya, Sampai Gracia Dan Feni Pergi dari apartemennya. Karena tidak mungkin Shani mengusir keduanya.

"Kenapa Ci?" Tanya Feni.

"Gak papah kok." Ucap Shani.

Gracia yang mungkin melihat kesempatan, menyandarkan kepalanya pada bahu Shani, Dan seolah tidak terjadi apapun, Gadis itu tetap santai. Feni yang melihat Gracia mencari kesempatan pada Shani, Memiliki Niat untuk menjahili dan membuatnya kesal.

"Aku dengar dari anak-anak, Cici sudah punya pacar ya, Kenalin dong." Ucap Feni.

Gracia menatap tajam Feni. Gadis dengan rambut berwarna tersebut, Tau cara mengacaukan situasi. Feni sendiri hanya memasang wajah tengil kala Gracia Menatap tajam ke arahnya.

"Dia sedang sibuk." Ucap Shani.

"Seganteng apa sih, Sampai Ci Shani Cinta Sama dia?" Tanya Feni.

Gracia berdecak kecil, Gadis itu menahan kekesalannya dengan bermain Handphone. Dia berfikir, Kenapa Juga, Feni harus membahas hal itu.

"Gimana ya, Dia itu Sulit banget di tebak. Kadang dingin, kadang Lucu, Kadang manis. Dia juga terkadang perhatian.." Ucap Shani, Dia tidak sadar ada seseorang di sampingnya yang sedari tadi sudah grasak-grusuk.

"Ganteng banget ya Ci?"

"Banget." Ucap Shani sembari tersenyum lebar.

"Ci, Aku pinjam kamar mandi ya." Ucap Gracia, sembari beranjak pergi.

Selepas kepergian Gracia, Feni tertawa terbahak-bahak, Karena rencananya membuat Gracia kesal, Berhasil.

"Dia kenapa?" Tanya Shani. Gadis itu tidak sadar, Kalau Gracia kesal, jika membahas kekasih Shani.

"Biarin aja, Emang aneh diamah." Feni tidak berhenti tertawa.

***

Seorang perempuan paruh baya, mengenakan kebaya Jawa kuno, Mendatangi rumah kost bernomor 13. Perempuan tersebut berhenti tepat di depan pohon beringin besar. Dia seolah Berbicara dengan sesuatu yang tidak terlihat. Setelah itu, Dia di sambut Oleh Mbak Putri yang menjadi penjaga kost.

FRESHAN : Ragnarok ( BOOK 3 )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang