Chapter 26 : Sang Penguasa Tidur

354 58 5
                                    

Setelah melalui Portal api sebelumnya, Shani dan Freya terlempar ke sebuah rumah sakit Rumah sakit. Tepat di hadapan resepsionis. Tapi nampaknya, Petugas resepsionis yang ada di sana, Seakan acuh tak acuh, mereka menganggap tidak terjadi apapun, dan terus melakukan pekerjaannya. Freya dengan segera, menghadap resepsionis tersebut, Dan meminta kalau mereka ingin bertemu dengan orang yang menyebut dirinya "Sang Penguasa Tidur."

Perawat yang menjaga meja terlihat mengabaikan Ucapan Freya dan berkata ia punya banyak hal yang harus dikerjakan. Freya tidak menyerah, Dia meminta dua kali lagi tanpa terbata dan kemudian, resepsionis tersebut menatap Freya dan Shani, seolah ia lelah.

Ia kemudian bertanya "Apa kau yakin?"

Freya menjawab 'Iya', Resepsionis tersebut kemudian beranjak dari tempatnya dan membimbing mereka menuju sebuah ruangan kosong. Kemudian di ruangan kosong itu, Shani dan Freya disuruh tidur di sebuah kasur yang sudah disiapkan.

Setelah tidur itu, Mereka mendapati dirinya terbangun diatas meja di ujung lorong. Mereka sedikit bingung kenapa bisa terbangun diatas meja, padahal se-ingatnya mereka tidur di sebuah ruangan kosong dengan kasur di rumah sakit ini.

Freya kemudian menggandeng tangan Shani, dan berjalan menyusuri lorong. Freya meminta Shani untuk menghilangkan segala jenis keraguan karena itu hanya akan menghambat mu dari pencarian mereka.

Saat Mereka berjalan di lorong, Keduanya mulai kembali merasakan kantuk. Mata mereka menjadi sangat berat dan mereka kemungkinan tidak bisa menahan rasa kantuk yang datang tiba-tiba. "Tahan kantuk ini!" Ucap Freya pada Shani.

Mereka Tetap berjalan dan Tidak berhenti barang sejenak, atau mereka akan kembali tertidur dan tidak pernah bangun lagi.

Keduanya Terus melangkah sampai ke ujung lorong. Ketika mereka sudah sampai di ujung, rasa kantuknya itu berangsur hilang dan mereka menemukan sebuah pintu yang bisa Di masuki.

Di seberang pintu itu, Mereka mendapati seorang pria yang tertidur dengan damai di atas kasur. Kasur itu ada di tengah ruangan dengan kolong yang lowong dibawahnya.

Freya dan Shani Melangkah dan mendekati pria tersebut secara perlahan agar ia tak terganggu. Freya dan Shani sengaja, tidak melihat ke bawah tempat tidurnya, pasalnya di bawah kasur pria tua itu ada juga yang sedang tertidur namun dia bukan manusia.

Freya dan Shani berjalan tanpa suara mendekati pria tua itu. Setelah mereka cukup dekat ke tempat tidurnya, Freya kemudian berbisik di telinganya, "Mengapa mereka Para Holder, tak pernah beristirahat?"

Pria tua itu kemudian membuka mata dan terbangun. Dia menceritakan bagaimana Para Holder yang lain ‘menitipkan’ tidur mereka Pada Sang penguasa Tidur. Pria tua itu menggantikan jatah tidur Holder yang lain agar mereka tidak terikat dengan konsep yang bernama ‘istirahat.’ Mungkin bagi Freya dan Shani, Aturan seperti itu tidak berlaku.

Dan diantara semuanya yang ada, Konsep istirahat hanya dipegang oleh orang ini. Yap, dia istirahat lebih banyak dibanding siapapun dan tidur lebih nyenyak dibanding siapapun.

Namun dia juga menceritakan sebuah tanggungan berat di ceritanya. Menanggung tidur para Holder yang lain artinya juga menanggung mimpi mereka. Dan dari sekian Holder yang ada, perbandingan antara mimpi buruk dan mimpi indah adalah 99 banding 1.

Setelah selesai bercerita, dia kemudian memposisikan dirinya duduk. Dia lalu menatap Freya dan Shani, Lalu menawarkan Mereka posisi sebagai Sang Penguasa Tidur menggantikannya. Dia kemudian  mengiming-imingi mereka dengan kebebasan dari tanggungan sebagai manusia. Mereka akan hidup abadi dan dapat membuat dunia sendiri dalam alam mimpi.

Freya tau kalau pria tua tersebut tidak berbohong, Jika Mereka menerima, maka itu adalah pilihannya. Pria tersebut berkata jujur, bahwasanya mereka memang bisa membuat dunia ciptaannya sendiri di alam mimpi. Dunia dimana mereka mengatur segalanya dan mewujudkan segala keinginannya menjadi nyata. Namun tentu saja mereka juga harus menanggung mimpi buruk para holder yang lain dalam tidurnya. Mimpi buruk yang kemungkinan lebih mengerikan dari mimpi paling seram yang pernah diimpikan oleh manusia. Tapi, baik Freya maupun Shani, bukan orang yang akan mengambil sebuah keputusan tanpa pertimbangan. Dunia membutuhkan mereka.

Mereka berdua menolak, Dan Berkata  "Aku tidak kemari untuk itu, aku kemari untuk hal lain."

Pria tua tersebut kemudian mengeluarkan sebuah batu yang sama dengan yang ada di atas meja di dalam Piramid, batu tersebut kemudian pecah dan berubah menjadi sebuah Kristal bercahaya dari bawah bantalnya. Tanpa imbalan apapun, dia memberinya kepada mereka.

Freya menerimanya, karena itu adalah benda yang Mereka cari.

Ketika Freya sudah menerimanya, pria tua tersebut kembali tidur dan sepenuhnya mengabaikan mereka. Freya tau, Itulah disaat Mereka harus lari, pasalnya mungkin sosok yang ada di bawah tempat tidur tidak akan melepaskan mereka begitu saja.

Freya dan Shani lari keluar ruangan dan kembali ke meja tempat mereka terbangun. Keduanya memposisikan diri, tidur diatas meja itu. Dan ketika kembali terbangun, Mereka menemukan dirinya berada di depan portal api yang perlahan mengecil dan akhirnya menghilang.

Kristal itu adalah objek ke-32 dari 538.

'Dengan kristal itu, kau tidak lagi memerlukan tidur. Namun hati-hati, mimpi buruk yang tidak akan pernah lagi kau kunjungi mungkin akan berbalik mengunjungimu di dunia nyata.'

***

Freya dan Shani menemukan Kuntilanak dan pindoro yang terkapar di tanah, begitu juga dengan mamoon yang terlihat kelelahan. Itulah saatnya Freya menggunakan Kristal yang dia miliki, Untuk melenyapkan Mamoon. Cahaya dari kristal tersebut, membuat Mamoon terbakar, Dan berubah menjadi asap hitam dan menghilang. Bersamaan dengan itu, Kuntilanak Dan Pindoro juga ikut menghilang. Freya sedikit lemas, akibat pertarungan dengan mamoon sebelumnya, Ditambah dengan Masuk kedalam Dunia paralel sangat menguras energinya. Nasib baik Shani segera menyangga tubuh Freya, Agar tidak terjatuh.

"Kamu baik-baik saja?" Tanya Shani.
Freya mengangguk.

Saat Mereka keluar dari Piramida, Hari telah menjelang pagi. Freya Dan Shani bisa melihat Sunrise yang indah. Keindahan seperti ini, Akan Terus mereka jaga, Tidak peduli apapun Resikonya. Di hadapan mereka, Muncul sebuah retakan dari kehampaan. Dari dalam retakan tersebut, Aria yang memakai topeng putih muncul, Beserta Eye Lost di belakangnya.

"Maaf kami terlambat." Ucap Aria.

"Mamoon telah di kalahkan." Ucap Freya. Aria memberikan Sebuah botol yang berisi Cairan berwarna Biru muda pada Freya.

"Apa ini?" Tanya Freya.

"Itu Cairan penyembuhan instan. Aku mempelajarinya ketika berada di masa depan." Ucap Aria.

Freya menenggak cairan tersebut sampai habis. Seketika luka dan Energinya kembali pulih dalam sekejap.

"Ini Lumayan keren." Ucap Freya. "Bisa kau mengajariku cara membuatnya?"

"Masalahnya bahan untuk membuatnya sangat sulit di temukan di Zaman ini." Ucap Aria.

"Lalu, Kalian dari mana?" Tanya Shani.

"Kami mengawasi pergerakan Belphegor. Dia menyerap Energi negatif dari korban-korbannya Untuk menyempurnakan kekuatannya. Tapi, Kami tidak tau dimana lokasinya." Ucap Eye Lost.

"Bagaimana dengan yang lainnya?" Tanya Freya.

"Lucifer tidak ada kabar Sampai sekarang, Begitu juga dengan satanic, Bellial, Dan Belzebub." Ucap Aria.

Tidak lama terdengar sirine polisi yang menuju ketempat mereka. Keempatnya menghilang kedalam Portal dimensi yang di ciptakan oleh Aria.

FRESHAN : Ragnarok ( BOOK 3 )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang