Chapter 74 : Teknik Mata Tertinggi, Pertahanan Akan Cinta

420 78 13
                                    

Ruangan yang besar tersebut hanya di isi dengan Keheningan, Setelah Feni menceritakan Semuanya secara Detail pada para member. Meski mereka tidak mudah percaya akan hal tersebut, Tapi Mengingat dari kejadian yang telah Terjadi, Mereka kembali memikirkan Kemungkinannya.

"Jadi Kak Gita Bukan Manusia?" Tanya Muthe Sedikit Takut.

"Aku sama seperti kalian, Di bumi Kalian menyebutnya sebagai Manusia, Tapi di planetku, Kami di Sebut 'Noir'." Ucap Gita.

"Pantesan Kayak Kulkas.." Celetuk Eli.

"Eli..." Ujar Gita.

Eli Nyengir Kuda, "Hehehe, Maaf.." Ucapnya.

"Lalu di mana Ci Shani?" Tanya Gracia. Dia akhirnya memberanikan diri untuk bertanya-tanya, Setelah Sejak tadi diam Karena Takut jika Feni akan kembali marah.

"Dia di Pergi ke Alaska." Ucap Feni.

"Alaska? Untuk apa?" Ujar Gracia sedikit terkejut.

"Membangkitkan Mata tertinggi, Yang menjadi Kekuatannya." Ucap Andela.

Gracia tertunduk sendu, Sayang dia hanya Orang biasa di sini. Jika tidak, Dia ingin sekali membantu Shani dan Feni.

"Sampai perang berakhir, Aku tidak mengijinkan kalian Untuk keluar dari Hotel." Ucap Feni.

Para member Seketika terkejut, "Tapi, Kita banyak kegiatan." Ucap Gracia.

"Setelah Kekacauan Meteorit, Kau pikir Kota telah kembali seperti biasa?" Tanya Feni.

Gracia menunduk, Apa yang di ucapkan oleh Feni benar. Kekacauan sedang terjadi sekarang. Pemerintah mungkin telah bertindak atas masalah ini.

"Meski kalian memaksa untuk pergi, Aku tidak akan mengizinkannya, Meski harus mengurung kalian secara paksa." Ucap Feni.

Para member terdiam takut, kata-kata serta aura yang di pancarkan Feni tidak main-main.

"Selain Shani dan Kalian bertiga, Siapa lagi yang memiliki kekuatan seperti kalian?" Tanya Melody.

"Freya.." Ucap Feni Santai sambil memainkan Gelas Anggur di tangannya.

"Freya? Bukankah dia sudah meninggal?" Tanya Gracia.

"Kalian pernah melihat jasadnya?" Feni Balas Bertanya.

Para member kembali terdiam, Tertampar Oleh Fakta. Namun, Bagi Fiony, Ia tersenyum gembira di dalam Hatinya. Dia selalu meyakini kalau sahabatnya itu masih Hidup. Dan kini, Dia menerima kenyataan tersebut dengan senang hati.

"Lalu, Hotel Ini... Milik kalian?" Tanya Melody.

" Jangan heran jika kalian menemukan ke anehan di sini. Semua penghuni di hotel ini adalah hantu." Ucap Gita dengan santai.

"Kak Gita Bohong kan?" Ucap Muthe yang nampak panik.

"Tenang saja, Mereka tidak akan menganggu." Ucap Andela.

Secara tiba-tiba, Detik itu juga Andela, Feni dan Gita merasakan lonjakan energi kuat yang saling berbentrokan.  Mereka mengenali salah satu Energi tersebut, Tapi yang satunya lagi terasa sangat asing. Tidak lama, Eye Lost Muncul melaporkan sesuatu.

"Nona, Belial Telah Muncul di Tengah Kota. Dia mengubah Semua penduduk Kota menjadi batu. Holders ke Seratus Freyanashifa, Saat ini sedang menghadapinya." Ucap Eye Lost.

Para member yang mendengarkan Cukup terkejut, Meski mereka tidak mengerti dengan apa yang Terjadi.

"Nampaknya Freya Juga telah berhasil." Feni bangun dari Kursinya.
"Kita Pergi." Ucap Feni pada Andela dan Gita, Lalu dia menoleh pada para member, "Kalian tinggalah dengan baik di sini." Ucap Feni.

FRESHAN : Ragnarok ( BOOK 3 )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang