Chapter 54 : Sang penguasa Amarah

474 77 11
                                    

Jam dinding menunjukan pukul 06.30 Pagi, Freya tengah sibuk di dapur seorang diri. Dimana Shani? Jangan di tanya, Gadis itu masih betah dengan bantal dan guling. Freya tidak berniat untuk membangunkan Shani sebelum Sarapan yang di buatnya selesai. Dia tau kalau Shani sangat kelelahan tadi malam, Karena ulahnya. Freya kembali membayangkan apa yang telah dia lakukan pada Shani tadi malam, Hingga membuat gadis itu tidak sadarkan diri. Sekali lagi, Freya menimbang-nimbang, Apakah dia telah benar-benar jatuh Cinta pada Shani Indira, Atau hanya sekadar rasa sayang. Biar bagaimanapun, Dia tidak bisa melupakan William yang telah menjadi cinta pertamanya.

Tidak lama, Terdengar sebuah ketukan di pintu. Freya beranjak dari dapur, Dan membukakan pintu bagi tamu yang berkunjung. Dilihatnya, Gita dan Feni, Yang mampir dengan dua buah keresek besar.
"Hai, Frey.." Ucap keduanya.

"Masuklah..." Ucap Freya.

Gita menaruh dua buah keresek yang dia bawa di atas Kulkas. Kemudian dia menghampiri Freya yang tengah sibuk.
"Lagi masak ya?" Tanya Gita.

Freya mengangguk, "Tolong ambilkan piring.." Pinta Freya. Gita segera memberikan apa yang di pinta oleh gadis itu.

"Ci Shani, Belum bangun Frey?" Tanya Feni.

"Belum, Dia masih tidur di kamar." Ucap Freya.

"Aku ke sana dulu ya.." Ucap Feni, Dia berjalan ke arah kamar Freya. Pintu kamar berderit, Hal pertama yang Feni lihat, Adalah Shani yang Masih terlelap pulas dengan selimut merah yang menutupi Tubuhnya. Namun, Yang membuat Feni mengernyit, Adalah Banyaknya Pakaian Shani Yang berceceran. Ketika di dekatinya lagi, Shani Tidak memakai pakaian apapun alias tidak berbusana, Dan hanya di tutupi oleh selimut. Feni tersenyum Jahil, ketika mengetahui apa yang telah di lakukan oleh Freya dan Shani tadi malam.

"Dasar nakal.." Gumam Feni.

Feni kemudian duduk di samping ranjang, lalu menggoyang-goyangkan tubuh Shani dengan pelan. "Ci, Ci Shani...Ci Bangun yuk.." Ucap Feni.

Tidak lama gadis tersebut mengerjap, setelah Kesadarannya terkumpul, Shani Membuka mata, dan hal pertama yang dia lihat, Adalah Feni yang tersenyum duduk di sampingnya.

"Jam berapa sekarang?" Tanya Shani, Dengan semi serak.

"Jam 7 pagi.." Ucap Feni.

Shani mencoba untuk duduk, Tapi Seketika, Dia merasa ngilu di daerah kewanitaannya. Dia ingat kembali apa yang telah dia dan Freya lakukan tadi malam.

"Hayoh, Tadi malam ngapain, sampai telanjang Gini.." Ucap Feni Tersenyum jahil.

"Kamu bisa menebaknya sendiri.." Ucap Shani sambil menguap.

"Jadi, Fix nih, Jadian?" Tanya Feni.

Kali ini Shani Berhasil duduk, Meski daerah kewanitaannya masih terasa ngilu karena ulah Freya.

"Gak tau.." Ucap Shani menggeleng. "Freya Masih mencintai Pria yang menjadi Cinta pertamanya." Ucap Shani.

"Tapi Cici Gak papah, Kalau Freya ngambil hal berharga Cici?" Tanya Feni.

"Gak papah, Aku yang maksa Freya tadi malam." Ucap Shani.

Feni mengangguk-angguk mengerti.

"Tolong ambilin pakaian aku dong, Aku gak bisa gerak, Ngilu banget.." Ucap Shani.

"Berapa ronde semalam?" Tanya Feni terkekeh, Sembari memunguti pakaian Shani.

"Gak tau, Aku lupa. Kayaknya aku pingsan deh tadi malam." Ucap Shani. Dia Mulai memakai kembali pakaiannya.

"Sampai pingsan Begitu, Freya Kuat juga ya.." Ucap Feni.

"Kamu Sendiri, Masih perawan atau nggak?" Tanya Shani.

FRESHAN : Ragnarok ( BOOK 3 )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang