Chapter 57 : Kesamaan Samsara dan Pandora

464 75 10
                                    

Shani yang pertama kali terbangun di pagi hari. Gadis tersebut kembali merasakan Ngilu di bagian kewanitaannya. Dia Menatap Freya yang tengah tidur di sampingnya dengan tatapan Cemberut. Lagi-lagi dia Duluan yang Tidak sadarkan diri semalam. Dia sudah berusaha Untuk membuat Freya kelelahan dengan melakukan beberapa Ejakulasi pada Freya. Namun, Freya Sangat kuat dalam hal tersebut. Puncaknya, Setelah Shani sembilan kali Ejakulasi akibat ulah Freya, Dia sudah tidak sanggup dan rubuh di atas dada Freya.

Wajah Cemberut yang Shani berikan sebelumnya, Berubah menjadi Senyuman hangat, Sehangat mentari yang timbul di Ufuk Fajar. Senyuman tersebut dia tampilkan, Kala mendengar dengkuran Halus Freya, Yang menurutnya Sangat indah. Untuk beberapa menit, Shani Tetap Anteng memperhatikan Wajah Freya yang tampan di balik Gender perempuannya. Terkadang Shani meniup-niupi pelan wajah Freya sembari terkekeh.

Karena gangguan dari Shani tersebut, Freya akhirnya Membuka matanya. Hal pertama yang dia lihat pagi itu, Adalah harapan dari setiap insan yang hidup. Siapa yang tidak akan bahagia, Jika Ketika pertama kali membuka mata, Sang bidadari sudah hadir dengan senyuman indah semerbak mawar putih. Freya balas tersenyum pada sang Bidadari. Shani memindahkan Tubuhnya menjadi Duduk di atas Tubuh Freya. Saling menatap dengan background Tirai putih di jendela. Shani menurunkan wajahnya, Untuk memberikan Morning Kiss Yang manis Pada orang terkasih.

"Pagi sayang..." Ucapnya hangat.

"Pagi..." Ucap Freya dengan nada serak.

"Mau sarapan apa? Aku buatin Untuk kamu.." Ucapnya.

"Apa aja.." Tukas Freya lirih.

Dalam beberapa menit, mereka saling terdiam dengan Tatapan yang tidak terputus. Keduanya menikmati Melihat mata Indah masing-masing.

"Kenapa?" Tanya Freya.

Shani menggeleng, "Aku sayang sama kamu.." Ucap Shani.

"Aku juga.." Ucap Freya balas tersenyum.

"Meski Kita sama-sama perempuan, Aku berharap di masa depan, Kita akan selalu bersama. Kita bisa mengadopsi anak jika kamu mau.." Ucap Shani.

"Sifat keibuan Cici Sudah mulai Muncul ya.." Ucap Freya.

"Aku kan Calon ibu yang baik.." Ucap Shani. Gadis itu menyelipkan Sebelah rambutnya pada telinga.

"Mau sampai kapan Cici Duduk di perut aku?" Tanya Freya.

"Kenapa? Aku suka." Ucap Shani.

"Aku ingat tadi malam, Ada seseorang yang ingin balas dendam padaku. Tapi sayangnya, Dia yang pingsan duluan." Ucap Freya terkekeh.

"Kamu pasti Curang, Pake Obat penguat.." Ucap Shani.

"Aku tidak memiliki obat seperti itu.." Ucap Freya.

"Bohong..." Shani memalingkan wajah.

Suara ketukan Feni dan Gita, Terdengar oleh Dua insan yang masih telanjang itu. Shani Turun dari tubuh Freya, memunguti pakaiannya. Setelah itu, Dia merapikan diri dan beranjak keluar kamar. "Aku bukain dulu ya.." Ucap Shani sembari mengikat rambutnya.

Freya mengangguk, Diapun memunguti semua pakaiannya, Dan pergi ke kamar mandi.

"Kalian sudah datang..." Ucap Shani mempersilahkan Feni dan Gita masuk.

"Freya mana Ci?" Tanya Gita.

"Lagi di kamar mandi.." Ucap Shani.
"Udah sarapan Belum?" Tanya Shani.

"Udah kok Ci.." Ucap Keduanya.

Tidak lama Freya keluar menghampiri Mereka. "Sudah datang?" Ucap Freya.

FRESHAN : Ragnarok ( BOOK 3 )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang