Chapter 18 : Kalla

479 76 20
                                    

Setelah Menginap di apartemen Feni semalam, Kondisi Gracia sudah Cukup tenang. Dia tidak tau kenapa dirinya bisa sangat kesal, Jika membicarakan tentang Ferrel. Orang itu bahkan tidak melakukan apapun padanya. Shani hanya berperan sebagai sahabat sekaligus kakaknya, Lalu apa hak Gracia untuk melarang mereka?

Gracia menepikan mobilnya pada sebuah cafe di pinggir jalan. Dia butuh sesuatu untuk menghangatkan Tubuhnya. "Coklat panas." Ucap Gracia pada pelayan. Pelayan tersebut mengangguk dan pergi. Sekilas Gracia melihat seseorang yang tidak asing baginya. Di sudut ruangan Cafe tersebut, Duduk seorang pria tinggi berkulit hitam, Rambut Gondrong mengenakan topi rajutan. Wajah pria tersebut tidak terlihat jelas, Tapi Gracia meyakini dia adalah Pria yang keluar dari apartemen Feni tempo hari.

Gracia merasa ada yang janggal dengan pria tersebut, Tapi dia tidak menemukan penyebabnya. Minuman yang dia pesan datang, Gracia sempat mengalihkan pandangan ke arah lain, Tapi ketika dia melihat pada pria itu lagi, Dia sudah menghilang. Gracia mengernyit Heran, Kenapa ada orang yang bisa menghilang secepat itu? Pintu masuknya dekat dengan tempat dia duduk, Jika ada yang keluar atau masuk, Gracia sudah pasti melihatnya. Seketika Tubuhnya merinding, membayangkan Jika pria tersebut bukan seorang manusia.
Gracia membuka laptopnya dan menghela nafas, ketika teringat Tugas kuliahnya yang menumpuk.

Sepertinya aku harus ke pergi ke perpustakaan.

Berusaha untuk menjadi rajin, Tidak semudah yang di pikirkan. Apalagi jika kondisi yang terbilang Letih dan lemas. Tapi Gracia tidak memiliki pilihan yang lain, Jika dia ingin lulus dengan nilai yang terbaik, Mau tidak mau, Gracia harus menyingkirkan Rasa letihnya. Keberuntungan mungkin berpihak padanya, Jarak perpustakaan Umum dan Cafe tempatnya berada tidak terlalu jauh, Hanya membutuhkan waktu 30 menit.

Setibanya di perpustakaan Umum, Gracia kembali menghela nafas letih, Ketika melihat Rak-rak tinggi yang menjulang, diisi oleh puluhan buku di sana. Baiklah, Sekarang darimana dia harus memulai. Gracia menghabiskan 10 menit hanya untuk berkeliling di Antara rak-rak buku. Ketika dia menemukan sebuah buku yang di butuhkannya, Gracia harus merasa kesusahan, Karena letak buku tersebut yang cukup Tinggi. Gracia berusaha untuk berjinjit, Tapi tinggi Tubuhnya, tidak bisa mencapai buku tersebut. Biasanya ada alat yang bisa di gunakan untuk mengambil buku yang tinggi di sini. Sebuah tangan halus muncul dari belakang Gracia dan membantunya mengambil buku yang dia mau.

Sosok tersebut memberikan Buku pada Gracia. Gracia tersenyum hangat, "terimakasih." Ucap Gracia, Namun ketika dia berbalik untuk melihat sosok tersebut, Dia harus Terkejut karena Sosok yang membantunya Adalah Freya, Atau Ferrel dalam Mode penyamaran.

"Loh.."

"Sama-sama." Ucap Freya sedikit tersenyum.

Entah Sebuah kebetulan atau mungkin tuhan telah mentakdirkan pertemuan mereka. Tadinya Freya datang kesini, Karena Shani memintanya untuk mencari buku yang bisa di jadikan referensi untuk novelnya. Freya tidak tau akan bertemu dengan Gracia yang sedang kesusahan.

Melihat senyuman Freya atau Ferrel yang cukup manis, Dengan tampang dinginnya, Hati Gracia entah kenapa menghangat. Dia tidak boleh merasakan itu, Ferrel adalah kekasih Shani, Gracia tidak boleh menyukainya. Tapi jika dia perhatikan lagi, Wajah Ferrel memang terlihat mirip dengan Freya. Hanya ekspresinya saja yang terkesan dingin. Ferrel Cukup tampan menurutnya, Rambut lurus pendek yang di atur dengan rapi, Dan kulit putihnya yang bagaikan Salju, Tanpa lecet sedikitpun. Untuk ukuran seorang pria remaja, Ferrel adalah yang terbaik.

"Ada yang bisa kubantu lagi?" Tanya Freya.

Gracia yang sadar dari pesona sosok yang ada di hadapannya, Langsung berdehem. Jangan sampai Freya menyadari, Kalau Gracia sempat terpesona olehnya.

"Tidak." Ucap Gracia Singkat, Lalu diapun pergi tanpa berpamitan.

Freya mengamati kepergian Gracia yang menurutnya Sangat aneh. Padahal dulu Gracia tidak seperti itu. Freya menggeleng tidak ingin mempermasalahkannya.

FRESHAN : Ragnarok ( BOOK 3 )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang