Satu persatu, Cahaya Titisan yang melesat Keluar dari Gerbang Samsara, Berhasil Di hancurkan Oleh Freya, Gita dan Andela. Freya telah sepenuhnya menguasai teknik pedang keramat yang di milikinya. Begitu juga Andela, Tarian Sabit Hitamnya Sangat indah dan Tajam. Gita yang tidak memiliki senjata di tangannya, Menggunakan kekuatan Fisik Pukulan yang berdentum keras. Dalam satu pukulan Serius, Gita Dapat menghancurkan 3 Cahaya Titisan dalam satu langkah.
Mahluk raksasa yang berada di balik gerbang Samsara tersebut mengamuk. Suara tajamnya berdesir menyakitkan. Andela Dan Gita Sampai menutupi telinga mereka, Meski masih terasa sakit, Seperti di giling. Berbeda dengan Freya, Yang dengan santainya menerima Desingan Suara tersebut. Alasannya, Adalah Karena dia dan Shani, Telah memiliki Keheningan abadi, Yang merupakan Permainan dari Obyek sebelumnya.
Sosok raksasa berupa bayangan tersebut, Merentangkan tangannya kedepan, Dan Sebuah Benang Sulam yang terbuat dari besi-besi tajam, Mulai menyerang ketiga gadis tersebut. Freya dan Yang lainnya Menghindar, Tapi benang tersebut, dapat mengikuti pergerakan mereka dengan tepat. Hal tersebut membuat mereka kerepotan. Masing-masing dari mereka, Menghadapi Tiga benang berduri.
Pedang keramat Freya tidak sengaja tertangkap Oleh Benang tersebut. Kini dia tidak memiliki senjata di tangannya. "Menyebalkan.." Gumamnya. Dia menggunakan Obyek di tangannya, Yang membuat Tangan Freya terbakar api merah. Dalam satu pukulan yang berdentang, Tiga benang tersebut berhasil di Hancurkan. Freya menoleh pada Andela yang kesulitan menghadapi Tiga benang tajam yang menyerangnya. Freya melesat dengan segera, Berniat Untuk membantu, Tapi nampaknya itu adalah jebakan. Dari Arah lain, Tiga benang berduri Kembali muncul dan mengikat Freya Dengan kencang.
"Freya!!" Seru Andela dan Gita.
"Jangan pedulikan Aku, Kalian Cari dimana Kitab samsara berada. Andela! Gunakan Kekuatanmu untuk merasakannya.." Ucap Freya, Sebelum akhirnya dia di tarik dan masuk kedalam gerbang Samsara.
"Freya!!" Andela Berniat mengejar, Tapi Gita menghentikannya.
"Dia Holders, Dan dia Abadi. Kita harus mencari Kitab itu terlebih dahulu." Ucapnya.
"Tapi, Bagaimana dengan Freya?" Tanya Andela khawatir.
"Dia akan baik-baik saja, Dia yang terkuat di antara kita." Ucap Gita.
Meski masih Enggan, Andela menyetujui ucapan Gita. Andela menggunakan kekuatan Pandora, Untuk melacak keberadaan dari Kitab Pandora. Hal tersebut juga bertujuan, Untuk memastikan apakah Buku Pandora dan Kitab samsara itu, Adalah Obyek yang sama atau berbeda.
Andela Merasakan satu titik yang memanggilnya dari kedalaman laut.
"Aku merasakannya, Ada di bawah laut.." Ucap Andela."Kita Cari.." Ucap Gita. Kedua gadis tersebut langsung Terjun dan masuk kedalam Laut.
Sementara Freya yang terjebak dalam distorsi Gerbang Samsara, Merasakan Sesuatu yang menurutnya akrab dari sosok raksasa Yang kini berada di depannya. Freya bisa melihat dengan Jelas, Bagaimana Rupa sosok tersebut. Berbadan tinggi ramping dengan leher Super panjang, Serta kepala Berambut Konde, Mata Hitam legam yang dalam tak Berhenti mengalirkan darah, Dan Dua buah taring merah di wajahnya.
"Siapa kau!?" Sentak Freya. Tubuhnya masih terikat dengan kencang.
"Kau Holders menyebalkan, Ancaman yang mungkin akan menganggu rencana kami." Ucap Sosok tersebut.
"Ancaman? Jika kau tau tentang Holders, Dan menganggapku Ancaman, Itu artinya, Kau salah satu dari 7 pangeran Neraka.." Ucap Freya.
Mahluk tersebut tertawa penuh kemenangan. "Biar ku perkenalkan diriku, Asmodeus, Sang Dosa Nafsu." Ujarnya.
"Asmodeus.." Gumam Freya.
"Sosok yang kau lihat bukan wujud Asliku, Apa yang kau lihat sekarang, Adalah manifestasi dari rasa takut manusia, Akan Nafsu yang tidak terlampiaskan.." Ucapnya.
"Aku tidak perduli, Kalian semua sangat menyebalkan." Freya melonjakan energi Holders miliknya, Dan Benang tajam yang mengikat berhasil putus. Dugaan Freya benar, Sinar Bulan darah, Dan Efek Penghisap dari gerbang Samsara, tidak mempengaruhi Energi Holders. Kecuali, Jika Freya menggunakan Kekuatan Garis Keturunannya.
Aku hanya dapat menggunakan Obyek yang hilang, Tiga kali dalam Sehari. Aku sudah menggunakan Dua Obyek sebelumnya, Aku hanya memiliki satu kesempatan. Batin Freya.
Asmodeus tertawa sarkas, Dalam bentuk raksasanya. Dari arah yang dalam, Sebuah tangan besar berniat Meremas Tubuh kecil Freya. Namun, Dengan tangkas Dia menghindar. Pedang keramat miliknya telah Kembali, Freya menggunakan kekuatan kecepatan Super, Sebagai Obyek terakhir yang dia gunakan. Kecepatan yang di milikinya Seratus kali lebih Cepat dari Cahaya. Asmodeus Merasakan sakit akibat semua tebasan yang Freya berikan. Sebelum Waktunya habis, Freya memanfaatkan Momentum terakhir, Dan Menciptakan Efek Gelap di pedangnya. Dia menggunakan Kekuatan garis keturunan Darah Biru miliknya. Dan dalam satu langkah terakhir, Freya berhasil melubangi Perut Asmodeus.
***
Andela Dan Gita telah Sampai di dasar laut. Dimana saat ini, Yang mereka lihat, Adalah Sebuah kerajaan besar yang di penuhi oleh tengkorak kepala di mana-mana. Andela Dan Gita, Berjalan menyusuri, Dan masuk kedalam istana.
"Sangat mengerikan.." Gumam Gita.
"Mereka pasti adalah Korban dari kelicikan mahluk itu. Mereka di janjikan sesuatu yang besar, Tapi akhirnya mereka terjerembab dalam lubang gelap kenistaan." Ucap Andela.
"Itu balasan bagi mereka yang menyekutukan Tuhan." Ucap Gita.
Keduanya tiba di Aula istana. Di sana, Sebuah Gulungan keramat nampak bercahaya di atas mimbar. Dengan di naungi Oleh sebuah payung kuno Yang berada di dekatnya. Gita dan Andela, Sama-sama merasakan kalau Kedua benda itu memanggil mereka.
Andela Dan Gita, Menghampiri Kedua Obyek tersebut. Cahaya keemasan mulia memancarkan pendar yang kian lama, Kian Terang. Jamus Kalimasada milik Gita, Tiba-tiba keluar Secara Spontan, Bersamaan dengan terbangnya Sang payung yang memutari sang pemilik. Gita kini mengerti, Apa yang harus dia lakukan. Untuk itu, Dia duduk bersila, Dan mulai merapalkan sebuh mantra kuno. Di sekitarnya, Payung Tunggul Naga, Dan Layang Jamus Kalimasada, Berputar-putar mengitari Gita. Hingga akhirnya, Kedua benda tersebut masuk kedalam raga Gita dan Menyatu. Gita yang telah kembali membuka kedua matanya, Merasakan Energi Hebat yang berkumpul dari dalam dirinya.
"Sekarang giliranmu..." Ucap Gita.
Andela Sempat ragu, Tapi dia tetap mengulurkan tangannya dan meletakkannya di atas Kitab Samsara yang melayang-layang di atas Mimbar. Andela kembali mendapatkan gambaran pada saat kejadian pembunuhan Anak dan Suaminya. Itu adalah Cobaan yang harus dia lewati, Dan merupakan sebuah Ujian yang sulit baginya. Andela melihatnya dengan mata kepala sendiri, Bagaimana kejamnya dia menusuk suaminya sendiri, Serta sang anak yang masih balita menangis kencang. Setelah membunuh Suaminya, Andela mengambil Sang anak dan menenggelamkannya di dalam Bak mandi, dengan seringai yang tak kunjung lepas dari wajahnya.
"Tidak!! TIDAK!!" Andela menjerit sejadi-jadinya. Gambaran tersebut pecah, Dan menampilkan Kehampaan yang di dominasi oleh warna Hitam. Andela Terduduk lesu, Dengan Air mata yang mengalir. Tepat pada saat itu, Dua buah Cahaya keemasan Mulai muncul dan menghampiri Andela. Mereka adalah Jiwa Dari Anak dan Suaminya. Keduanya merengkuh Andela kedalam dekapan yang hangat. Andela tidak henti-hentinya meminta maaf. Sampai sang Anak yang masih Balita, Tertawa Riang pada sang ibu. Balita tersebut dapat berbicara dengan suara lembut yang menghangatkan sanubari Andela.
Apa yang dia Katakan, Adalah Sebuah kata-kata untuk meyakinkan sang ibu, Dan untuk membuatnya keluar dari lingkaran bersalah. Setelah itu, Kedua jiwa tersebut Pergi meninggal Andela yang terus memohon. Ucapan terakhir dari suaminya, Yang membuat Andela Meyakinkan diri keluar dari semua samsara rasa sakit, Dan rasa bersalah yang selama ini menggenang di hatinya.
Kitab samsara yang di sentuh Andela memancarkan Cahaya yang amat terang, Bahkan Sampai ketempat Freya dan Asmodeus bertarung.
"Mereka berhasil.." Gumam Freya tersenyum.
Asmodeus Berteriak marah, Bersamaan dengan retaknya Gerbang Samsara, Asmodeus Turut menghilang. Freya terjebak, Dan tidak bisa keluar. Gerbang Samsara terus retak dan hancur, Freya tersedot Oleh Sesuatu yang menariknya kedasar kehampaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
FRESHAN : Ragnarok ( BOOK 3 )
Ficção AdolescenteBOOK KE 3 DARI SERI HOLDERS Setelah satu tahun, Sejak Shani dan Freya kembali Dari Antartika, Freya memutuskan untuk mengubah penampilannya menjadi seorang pria. hal tersebut bertujuan, agar tidak ada orang yang mengenalinya. Mengacu pada kabar yang...