Chapter 17 : Only Today

415 73 9
                                    

"Gracia?" Shani sama sekali tidak bisa Menduga, Kalau Gracia akan datang pada Saat seperti ini. Dia pikir kegiatan di theater sedang sibuk-sibuknya.

"Kamu kenapa ada di sini?" Tanya Shani.

"Aku Libur Jadi mampir, Mau ngajak Cici Jalan-jalan." Ucap Gracia.

"Aku.." Shani tidak tau harus menjawab apa. Di sisi lain, Dia tidak enak jika harus menolak Gracia, Yang notabene-nya sangat dekat dengan dirinya, Dan sudah dia anggap adik. Tapi dia tidak mungkin meng-iyakan Ajakan Gracia begitu saja. Bagaimana jika Freya pulang dan tidak menemukan dirinya?

"Kenapa? Cici sibuk?" Tanya Gracia.

"Tidak, Tapi-Ferrel akan berkunjung hari ini." Ucap Shani.

Mendengar Nama Ferrel, Ekspresi wajah Gracia berubah drastis. Shani tau Gracia tidak suka jika membahas soal Ferrel. "Kamu mau masuk dulu?" Ajak Shani.

"Tidak, Aku sibuk." Gracia meletakan Kantong yang dia bawa begitu saja, Dan pergi tanpa berpamitan ataupun mengatakan apapun. Tapi, jauh di dalam hatinya, Gracia berharap Shani akan mencegahnya untuk pergi. Tapi realita Selalu jauh dari ekspektasi, Shani diam saja dan melihat kepergian Gracia. Shani tau gadis itu marah, Tapi mungkin ini yang terbaik Untuknya.

Di dalam Lift, Gracia berusaha menghapus air mata yang terus mengalir dari matanya. Dia kembali membayangkan masa lalu bersama Shani kemanapun. Shani tidak pernah sekalipun menolak ajakannya. Tapi sekarang jauh berbeda, Sejak Gracia tau kalau Shani telah menemukan tambatan hatinya. Apakah Dia harus membenci Ferrel, Karena telah merebut Shani darinya? Tapi Gracia tidak memiliki hak untuk itu. Itu adalah hidup Shani, Dia bebas melakukan apapun. Gracia hanya berperan sebagai sahabat dan tidak bisa mengatur Shani tentang apapun. Di tambah, Mereka Sama-sama perempuan.

Ketika Lift mencapai lantai dasar, Entah sebuah kebetulan, Atau memang sudah di takdirkan, tepat Saat pintu Lift terbuka, Gracia Cukup terkejut ketika Ferrel atau Freya, Berdiri di hadapannya. Untuk beberapa detik mereka Saling menatap dalam diam. Gracia Menatap Freya Dengan ekspresi Tidak suka dan geram. Dia berjalan Keluar lift dan entah sengaja atau tidak, Gracia menyenggol keras bahu Freya.

"Dia kenapa?" Gumam Freya. Dia tidak mempedulikan hal itu, Dan lanjut masuk kedalam Lift. Shani pasti telah menunggunya.

***

Shani mendengar Suara pintu yang terbuka, Dan ketika Dia melihat siapa yang datang, Shani sontak langsung berlari Memeluknya dengan erat.

"Frey, Kamu baik-baik aja kan?" Tanya Shani.

"Aku baik-baik saja." Ucap Freya tersenyum kecil.

"Tidak ada yang terluka?" Tanya Shani. Freya menggeleng.

"Syukurlah.." Shani menghela nafas lega.

"Cici mengkhawatirkan-ku?" tanya Freya.

"Tentu saja, Kamu pikir aku bisa tenang, Setelah satu hari kami nggak pulang?" Ucap Shani.

"Maaf membuat Cici Khawatir." Ucap Freya. "Tadi aku bertemu Ci Gre di lantai bawah, dia terlihat kesal." Ucap Freya.

"Dia mengajakku untuk jalan-jalan, Tapi aku menolak, Karena aku yakin, Kamu akan pulang." Ucap Shani.

"Jika Terus seperti ini, Dia mungkin akan membenciku." Ucap Freya.

"Itu urusan nanti, bagaimana dengan Kinanti Atmojo itu?" Tanya Shani.

FRESHAN : Ragnarok ( BOOK 3 )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang