Chapter 11 : Sang Penguasa Beku

443 75 19
                                    

Freya dengan telaten membersihkan beberapa rumput yang tumbuh di dekat Nisan kakeknya. Setelah itu, Dia menaruh seikat Bunga di atas Nisan.

"Ini makam kakek kamu?" Tanya Shani.

"Ya.." ucap Freya. Shani mengangguk mengerti.

"Ada hal yang Cici temukan?" Tanya Freya menoleh pada Shani.

"Iya, Sebelumnya aku minta maaf tidak datang kemarin, aku tidak tau kalau Gracia dan Feni akan menginap." Ucap Shani.

"Tidak masalah, Selama mereka tidak menyadarinya." Ucap Freya.

"Banyak hal yang ingin aku bahas dengan kamu, Dan aku pikir ini bukan tempat yang tepat. Bagaimana kalau kita Cari Cafe di dekat sini?" Tanya Shani.

"Baiklah, Aku setuju." Freya mengikuti Shani dari belakang. Kepergian mereka, Di saksikan oleh dua orang yang bersembunyi di balik pohon.

***

"Selamat menikmati." Ucap Pelayan, Yang baru saja mengantarkan pesanan Shani dan Freya.

"Terimakasih." Balas Shani, Setelah pelayan tersebut pergi, Shani kembali berfokus pada Freya.

"Sebelum itu aku ingin bertanya sama kamu, Apa yang terjadi di rumah kost itu?" Tanya Shani.

"Gadis yang mati itu adalah salah satu pengikut dari Satanic. Aku membunuhnya dengan wangsit yang di berikan kakekku. Selain itu, ini pertama kalinya aku menggunakan Wangsit itu." Ucap Freya.

"Tapi darimana kamu tau kalau dia pengikut Satanic?" Tanya Shani.

"Dia memintaku memperbaiki laptopnya, Lalu membawaku ke kamarnya." Ucap Freya.

Shani yang tengah minum seketika tersedak. Gadis itu segera mengambil tisu dan membersihkannya.

"Kamu sama dia ngapain di dalam kamar?" Ucap Shani tajam.

"Aku hanya memperbaiki laptopnya, Meski dia selalu menggodaku." Ucap Freya.

"Kamu gak di apa-apain kan sama dia, Gak di cium atau di peluk?" Ok, Jiwa  Posesif Shani kembali kambuh.

"Memang dia bisa melakukan apa padaku?"

"Siapa tau kamu di jebak, Lalu di perkosa." Ucap Shani.

"Aku lebih takut pada Cici, Yang bisa kapan saja memperkosaku." Ucap Freya.

"Hei, Aku tidak se-mesum itu ya.." Shani tidak terima.

"Baiklah, Aku minta maaf." Ucap Freya. "Aku tidak sengaja melihat sebuah undangan dengan Simbol Satanic di kamarnya. Dan semua pernak-pernik di sana, Juga berbau iluminati. Dia tidak sadarkan diri setelah mendengarkan Tembang Lingsir yang ku nyanyikan. Lalu aku mengambil ini, sebagai kompensasi." Freya mengeluarkan pernak-pernik, berupa Gelang yang terbuat dari kerang.

"Cantiknya, Kamu Dapat dari mana?" Ucap Shani.

"Aku mengambil dari kamarnya." Ucap Freya. Shani cemberut.

"Aku mengambilnya untuk Cici."

"Gak mau, Kamu simpen aja. Siapa tau udah di pake sama perempuan itu." Shani tetap dalam mode Cemberutnya.

"Baiklah, Aku akan membuangnya." Freya beranjak berdiri tapi Shani menahannya.

"Ok, Jangan di buang. Sini buat aku." Freya tersenyum, Lalu memberikan Gelang itu pada Shani. Memang terlihat Cocok ketika dia memakainya.

FRESHAN : Ragnarok ( BOOK 3 )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang