Chapter 21 : Kunjungan Eye Lost

388 66 8
                                    

"Aku mau mandi dulu ya.." Ucap Shani, Ketika mereka telah sampai di apartemen. Freya mengangguk, Lalu Pergi ke dapur untuk menyeduh Teh hangat. Sembari menunggu Shani di kamar mandi, Freya yang bosan mulai menyalakan televisi. Sebuah berita dari salah satu stasiun televisi, tengah menyiarkan Tentang Sebuah tempat bernama 'Piramid Gunung padang'. Dalam berita tersebut, Dikatakan bahwa Piramida tersebut menyimpan Sejuta misteri, Dan para ilmuan tengah mencari pintu masuk kedalam bangunan tersebut. Hanya melihat dari layar kaca saja, Freya sudah tau, Kalau sesuatu yang ada di dalam piramid tersebut, Berhubungan dengan Obyek yang Hilang.

"Berita tentang apa Frey?" Tanya Shani. Gadis tersebut duduk di samping Freya Sembari mengeringkan rambutnya.

"Sebuah Piramid, Tapi aku yakin obyek selanjutnya ada di sana." Ucap Freya. Dia menenggak Teh hangat yang dia buat.

"Tapi bagaimana caranya kita masuk, Banyak orang yang ada di sana. Mulai dari wartawan bahkan para ilmuan. Tempat itu juga di jaga ketat." Ucap Shani.

"Kita datang dulu kesana, Setelah itu kita pikirkan bagaimana caranya untuk masuk." Ucap Freya. Shani mengangguk.

"Aku mau buat makan malam dulu ya.." Shani beranjak dari tempatnya. Tidak lama, Shani kembali berseru.

"Frey, Tolong beliin Gula pasir dan garam dong." Ucap Shani.

"Baiklah.." Freya beranjak dari tempatnya.

"Sekalian sama bumbu yang lainnya juga." Ucap Shani.

"Ok." Balas Freya.

***

Kebetulan di dekat apartemen mereka terdapat Sebuah toko Swalayan. Jadi Freya tidak perlu sampai pergi jauh. Setelah itu, Freya berkeliling di Swalayan tersebut, Untuk mencari bahan-bahan yang di minta Oleh Shani. Dia Juga ingat Kalau belum belanja Bulanan, Jadi dia pikir sekalian Saja. Freya membeli beberapa bumbu dapur, Makanan ringan, Minuman, Dan beberapa daging. Ketika mencari di sudut, Freya tidak sengaja menyenggol seseorang.

"Maaf." Ucap Freya.

"Tidak masalah." Ketika Mereka saling Menatap, Orang yang tidak sengaja di senggol oleh Freya, Adalah Gracia. Gadis itu juga terlihat membeli beberapa keperluan.

"Ferrel.." Ucap Gracia. Kembali Gadis itu Salting setiap bertemu dengan Freya. Gracia sengaja menyelipkan sebelah rambutnya pada telinga, Hal yang biasa di lakukan ketika tengah tersipu.

"Belanja juga?" Tanya Freya.

"I-iya, Kamu juga?"

Freya mengangguk, "Ci—Eh! Shani memintaku untuk belanja bulanan." Ucap Freya. Hampir Saja dia keceplosan memanggil Shani dengan sebutan Cici.

"O-oh.." Gracia sedikit tidak suka dengan hal tersebut.

"Aku sudah selesai.." Ucap Freya. Dia beranjak untuk pergi ke Kasir, Tapi Gracia menahannya.

"Kamu bisa bantuin aku sebentar gak." Ucapnya tanpa melepaskan pergelangan tangannya. Freya mengernyit melihat tingkah Gracia.

Sejak kapan Ci Gre menjadi genit seperti ini?

"Bantu apa?" Tanya Freya.

"Aku mau cari bumbu dapur, Tapi aku kurang tau Jenis-jenisnya." Ucap Gracia.

Freya ingat kalau Gracia adalah anak orang kaya, Dan dia juga ingat kalau Dulu Gracia bercerita dia tidak pernah memasak, Jadi tidak heran jika dia tidak tau tentang jenis-jenis bumbu dapur.

FRESHAN : Ragnarok ( BOOK 3 )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang