Chapter 14 : Seorang Srikandi

403 65 8
                                    

Shani dan Freya menyusuri jalan setapak di tempat yang terbuka. Mereka berdua tidak tau seberapa luas Hutan ini. Shani hanya mengikuti arah berjalan Freya, Karena hanya dia yang tau tentang hutan ini.

"Frey?" Tanya Shani.

"Hm?"

"Hutan ini berada di dunia manusia, Atau bukan?" Tanya Shani.

"Kita masih berada di dunia manusia, Tapi hutan ini memiliki belenggu gaib yang tidak terlihat oleh orang biasa. Di tambah, Cici Bisa melihatnya sendiri, Hutan ini masih asri dan sangat lebat. Tidak mungkin ada orang yang berani kesini. Dan menurut mitos, Hutan ini di juluki sebagai hutan iblis." Ucap Freya.

"Karena kuntilanak itu tinggal di sini?" Tanya Shani.

Freya mengangguk.

Setelah mencapai Akhir dari jalan setapak yang terbuka, Sekarang Shani dan Freya di hadapkan dengan jalan setapak di dalam hutan, Yang di tumbuhi oleh Pohon-pohon berakar besar yang merambat. Kabut tipis menjadi pengiring perjalanan mereka. Hingga mereka Sampai di sebuah sungai kecil, Yang mengalir.

"Kita istirahat sebentar, di sini." Ucap Freya. Shani setuju, entah sudah berapa lama mereka berjalan, Shani sedikit merasa lelah. Tanpa Shani duga, Freya menanggalkan satu persatu pakaiannya.

"Ka-kamu mau ngapain Frey?" Tanya Shani yang Terkejut.

"Mandi," Jawab Freya Singkat. "Badanku sedikit bau." Ucap Freya. Gadis Koleris tersebut mulai memasukan kakinya pada Air sungai yang jernih. Selama Freya berendam, Shani terkadang memperhatikannya. Freya merupakan gadis yang paling kuat, Dan berani yang Shani kenal. Di saat gadis-gadis lain, Sibuk dengan trend dan Sosmed, Freya Dengan berani menghadapi takdirnya. Shani tidak perduli lagi jika Freya adalah seorang wanita, Dia sudah jatuh Cinta pada gadis Koleris itu. Dia tau Freya tidak akan membalas perasaannya, Tapi selalu berada di samping Freya dalam suka dan duka, Sudah Cukup Untuknya.

"Ci Shani tidak akan mandi?" Tanya Freya, Yang sudah selesai dengan kegiatannya.

"Tidak, Airnya pasti dingin." Ucap Shani.

"Memang." Balas Freya.

Mereka kemudian melanjutkan perjalanan, Tapi, baru 10 menit berjalan, Malam dengan tiba-tiba datang. Hal tersebut memicu rasa penasaran pada Shani.

"Kenapa malamnya sangat cepat datang?" Ucap Shani.

"Jangan heran, Itu biasa terjadi di sini." Ucap Freya.

"Kamu sangat tau tentang Tempat ini ya." Ucap Shani.

"Kakekku yang menceritakannya, Dulu aku menganggapnya sebagai dongeng yang menakutkan." Balas Freya.

Freya mengumpulkan ranting kering dan membuat api unggun.

"Jam tangan ku tidak sinkron." Ucap Shani.

"Aliran waktu terganggu oleh energi yang bersemayam di sini. Jadi tidak heran, Jika waktu menunjukkan saat yang tidak tepat." Ucap Freya.

Tidak lama terdengar suara Seorang bayi yang menangis. Tangisannya sangat kencang, Bergema ke seluruh Hutan.

"Frey.." Shani menoleh pada Freya.

"Itu bayi setan, Cici pasti tau tentang asal usul kuntilanak kan?" Tanya Freya.

"Kuntilanak adalah mahluk yang dipercaya berasal dari perempuan hamil yang meninggal dunia atau wanita yang meninggal karena melahirkan dan anak tersebut belum sempat lahir." Ucap Shani.

"Benar, orang biasa tentu akan langsung lari jika mendengarnya." Ucap Freya.

"Kali ini aku yang berjaga ya.." Ucap Shani.

FRESHAN : Ragnarok ( BOOK 3 )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang