Akhirnya khalifa memberanikan diri untuk menemui jihan dan renald dengan membawa koper kecil yang berisikan uang dua miliar yang diinginkan oleh renald dan jihan. Dirinya memang sengaja membawa uang itu hanya untuk memancing mereka agar menyerahkan eden.
Sesampainya di depan pintu, khalifa melihat terlebih dahulu nomor rumah apakah sudah sesuai dengan apa yang tertulis foto itu.
"Oke betul.. eden sabar nak.. daddy akan jemput kamu" ucap khalifa didepan pintu.
TOK.. TOK..
"Yangg.. yangg siapa tuh yang ngetok ngetok?" tanya renald kepada jihan yang masih asik berbaraing dan tertidur.
"Ahhhh elah yang.. ganggu aja kamu. Udah cek aja sana sendiri" ucap jihan yang menggerutu.
"Ahhh dasar istri gak berguna" ucap renlad yang akhirnya mengalah dan membuka pintu itu.
CEKLEK
"Siang.." sapa khalifa dengan sangat sopannya.
"Ohhh dateng juga lu akhirnya. Kenapa udah khawatir anak lu kenapa-napa?" tanya renald dengan angkuhnya.
Sebelum khalifa hendak berbicara, renald melirik keluar seperti berjaga-jaga dari sesuatu yang mengkhawatirkan.
"Tunggu, lu gak bawa polisi kan kesini?" tanya renald.
"Hmmm maaf banget tapi saya datang kesini bukan untuk basa-basi. Dan kamu bisa lihat kan kalau saya dateng kesini sendirian? Karena memang tujuan saya dari awal hanya untuk menjemput anak saya eden yang kalian culik beberapa hari lalu" ucap khalifa.
"Apa gua bisa pegang kata-kata lu?" tanya renald.
"Yang siapa itu?" tanya jihan yang terbangun dari tidurnya dan langsung berdiri.
"Ini yang kamu tunggu-tunggu. Mantan suami kamu yang dulu kamu idam-idamkan" ucap renald dengan sarkasnya.
"Tolong secepatnya kasih eden kembali ke saya. Saya gak butuh basa-basi kalian" ucap khalifa.
"Ohh kamu dateng juga sayang.. maaf ya dulu aku ninggalin kamu sama eden upsss" ucap jihan dengan sarkasnya seperti orang gila.
Karena khalifa sudah sangat muak akhirnya ia masuk dengan paksa dan mencari keberadaan eden.
"EDENN... SAYANG.." Panggil khalifa sambil berteriak.
"EDEN.. NAK INI DADDY SAYANG DIMANA KAMU?" Teriak khalifa.
Back to eden.
Eden yang sedang duduk di lantai kamar sambil termenung, tiba-tiba saja ia mendengar sesuatu yang memanggil dirinya.
"Hmmm itu kayak suara daddy.." ucap eden tersadar dan berdiri.
"EDENN SAYANG.. INI DADDY NAK DIMANA KAMU?" Teriak khalifa yang terus berusaha mencari ke segala sisi rumah itu.
"Daddyy.. daddyy .. eden disini daddy di kamar" ucap eden sambil menggedorkan pintu itu.
Khalifa yang mendengar itu langsung berjalan ke arah suara itu dari kamar depan, ia berusaha membukanya tapi nyatanya terkunci.
"Mana kuncinya? Cepet kasih saya kuncinya" ucap khalifa.
"Gak segampang itu bro. Kalau duit itu belum ada ditangan gua ya lu belum bisa ketemu sama eden" ucap renald.
Khalifa pun langsung memberikan koper yang sedari tadi ia pegang kepada renald dan jihan. Renald yang menerima itu memberikan senyuman sarkasnya dan langsung membuka pintu itu.
CEKLEK.
"DADDYYYY.." Ucap eden sambil berteriak dan berlari ke pelukan daddynya.
"Sayang..." balas khalifa dan langsung membalas pelukan rindu itu.
"HIKSSSS Eden takut daddy hiksssss daddy akhirnya datang juga hikss" ucap eden sambil menangis.
"Sayang.. udah sekarang kamu tenang aja ada daddy nak. Sekarang eden bantu daddy okey.. eden tindis tombol ini kalau daddy kasih kode tangan oke nak" ucap khalifa yang memberi barang itu kepada eden dengan suara berbisiknya.
Khalifa pun langsung berbalik badan menghadap ke arah jihan dan renald yang sedang sibuk melihat uang dua miliar yang mereka minta kepada khalifa.
"Yangg.. akhirnya kita kaya lagi.." ucap renald.
"Untung lu cepet juga kesininya hahahaha. Ternyata lu bisa juga dipercaya bro.. udeh pergi sono lu berdua gak butuh gua sama lu berdua" ucap renald. Khalifa yang langsung memberi kode tangan kepada anaknya yang ada dibelakangnya. Eden pun langsung menekan tombol itu.
Tiba-tiba..
"ANGKAT TANGAN KALIAN BERDUA!" Ucap bapak polisi yang dengan sangat cepat sudah masuk kedalam dan sudah menodongkan senjatanya dihadapan jihan dan renald.
...
.
.
TBC
LANJUTT?
KAMU SEDANG MEMBACA
OCCURSUM (KHALIFA & FABIOLA)
FanfictionPertemuan yang sangat tidak disengaja , dimana anak kecil yang sedang bermain dan terjatuh tiba2 bertemu dengan seorang malaikat yang membantunya. Apakah pertemuan ini akan berlanjut ataukah hanya sementara?