Tangannya berusaha menggapai-gapai ponselnya yang terus menerus berdering di atas nakas. Sementara matanya masih terpejam rapat.
Namun yang terjadi justru ponselnya terjatuh saat tangannya berusaha mengambil ponsel itu. Masih dengan matanya yang terpejam, gadis itu menggeser tubuhnya dan menggapai-gapai ponselnya di bawah ranjang.
Bugh
Tubuhnya terjatuh ke bawah ranjang dengan masih berbalut selimut.
Ah, sial.
Gadis itu mendengus dan langsung membuka matanya, serta menempelkan ponselnya pada telinganya.
"Ah, pantatku...." rutuk gadis itu memegangi pantatnya yang terasa sakit.
"Ada apa? Pantatmu kenapa Noona?"
"Seharusnya aku yang bertanya. Ada apa?! Kenapa kau mengangguku di larut malam seperti ini? Apa kau tidak ada pekerjaan lain selain mengganggu diriku?!" teriak gadis itu.
"Noona. Telingaku sampai berdengung mendengar teriakanmu. Jika besok aku tidak bisa mendengar, maka itu adalah kesalahanmu. Noona."
Gadis itu bangkit dan melepaskan selimutnya. "Ada apa polisi idiot?"
"Jika aku idiot. Maka aku tidak akan menjadi polisi."
Gadis itu memutar bola matanya jengah. "Cepatlah katakan ada apa? Aish kau mengganggu mimpiku saja. Padahal tinggal sedikit lagi aku berciuman dengan Song Joong Ki."
"Memimpikan pria yang sudah menjadi suami orang lain itu tidak baik, Noona."
"Astaga Kyungsoo! Tinggal katakan ada apa kau menghubungiku? Kenapa kau terus-terusan berceloteh hal yang tidak jelas?"
"Noona, kau sedang PMS ya?"
Gadis itu menghela napas sesaat berusaha agar menahan dirinya untuk tidak melempar ponselnya saat ini juga.
"Noona?"
"Noona kau masih disana?"
"Noona, kau tidak mati tiba-tiba kan?"
"Ya, aku sudah mati! Jadi jangan menggangguku lagi oke? Bye!" Gadis itu memutuskan sambungannya sepihak dan membaringkan kembali tubuhnya.
Aish, polisi idiot itu benar-benar mengganggu tidurnya saja.
Gadis itu menaikkan kembali selimutnya dan memejamkan matanya kembali. Belum sempat dia terlelap, ponselnya berbunyi kembali.
"Sekarang apa lagi?! Setelah membuat pantat seksiku ini menghantam teras, kau juga ingin membuat emosiku meledak seperti bom atom?!"
Terdengar suara seseorang tertawa kecil. "Jadi apa sekarang pantat seksimu itu baik-baik saja? Nona Park Sena?"
Sena menggigit bibirnya saat menyadari jika orang yang menelponnya bukan Kyungsoo, si polisi idiot itu.
"Pengacara Zhang? Ada apa menghubungiku?" tanya Sena pelan.
"Kau belum menjawab pertanyaanku. Bagaimana dengan pantat seksimu itu?"
"Aish, apa pantas seorang pengacara membicarakan pantat seorang wanita?"
Pria disebrang sana terkekeh. "Aah jadi pantat seksimu baik-baik saja kan?"
"Oppa!" seru Sena.
Sena dapat mendengar pria itu masih tertawa. Ini semua gara-gara Kyungsoo, polisi menyebalkan itu.
Awas saja, jika bertemu dengannya. Maka Sena akan mematahkan kaki pria itu. Masa bodoh jika pria itu akan semakin pendek. Sungguh, Sena tidak peduli pada adiknya itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Animosity
Fanfiction(COMPLETED) Byun Baekhyun, seorang jaksa tampan yang datang dalam kehidupan Park Sena secara tiba-tiba. Dengan semua perkataan dan tingkah manisnya, berhasil meluluhkan Sena. Pesona dan kebaikan pria itu berhasil menarik Sena untuk membuka ruang hat...