49 - A Farewell Letter

23.1K 2.7K 438
                                    

Demi Cheonsa anaknya yang belum lahir, Baekhyun berani bersumpah jika untuk pertama kalinya dia merasa kewalahan.

Rasanya bahkan seperti baru pertama kalinya menghadapi wanita hamil, padahal sebelumnya dia juga pernah bersama wanita hamil.

Sangat berbeda.

Bukannya berniat membandingkan Sena dan Alana. Dia juga sudah berjanji tidak akan mengingat lagi masa lalunya. Lagi pula sekarang perasaannya sudah sepenuhnya untuk Sena. Hanya untuk Sena.

Tapi jika bisa mengeluh sedikit, kehamilan Sena lebih membuatnya kesusahan. Dimulai dari dia yang merasakan mual sampai muntah-muntah. Lalu menghadapi Sena yang ibaratnya disenggol sedikit langsung menangis. Selain itu Sena juga sering marah karena hal kecil. Istrinya itu benar-benar sensitif sejak hamil.

Dan tentang permintaannya. Jika itu masih mudah didapatkan, Baekhyun tidak akan banyak omong ataupun menolak. Dia akan menuruti semua kemauan Sena. Makanan apapun akan dia belikan.

Dan sekarang permintaannya mulai melenceng ke hal luar biasa. Luar biasa sekali sampai Baekhyun harus menunggu berjam-jam agar bisa membawa Bae Jinyoung, Guanlin dan Jihoon ke rumahnya. Sekarang bahkan sudah hampir pagi.

"Maaf hyung, kau menunggu sangat lama tadi," ujar Bae Jinyoung yang ada di kursi belakang bersama Guanlin dan Jihoon. Sedangkan Daniel duduk di sampingnya.

Baekhyun menghela napas. "Tidak, tidak. Justru aku yang harus minta maaf sudah menganggu waktu kalian."

"Lagi pula ada-ada saja. Mengidam ingin bertemu Jinyoung, Guanlin dan Jihoon," ujar Daniel terkekeh. "Aigoo....Park Sena."

"Ngomong-ngomong ini ayam goreng dan donat siapa?" tanya Jihoon.

"Aah jika kalian mau, makan saja," balas Baekhyun seraya masih fokus menyetir.

"Awalnya Sena ingin ayam goreng, lalu berubah pikiran ingin donat dan berubah pikiran lagi ingin es krim. Es krimnya sekarang pasti sudah mencair."

Merasa sudah diperbolehkan, Jihoon mengambil ayam goreng itu dan segera memakannya. Jinyoung dan Guanlin ikut mengambil dan juga memakannya.

"Lalu Sena noona berubah pikiran lagi dan malah ingin bertemu kami?" tanya Guanlin.

Baekhyun mengangguk. "Dia bahkan sempat marah-marah. Setelah menikah nanti, kalian akan merasakannya bagaimana ada di posisiku."

"Dan kurasa nanti juga dia akan marah lagi karena Seongwoo tidak ikut."

Benar. Tidak ada Seongwoo, karena Seongwoo tidak bisa ikut bersama mereka.

"Jangan khawatir. Aku akan melakukan wink agar Sena noona terpesona dan tidak menyadari jika tidak ada Seongwoo hyung," seru Jihoon seraya memperagakan kedipan mata andalannya membuat semua orang tertawa kecil.

"Sebenarnya juga sudah lama sekali kami ingin bertemu Sena noona," sela Jinyoung.

Baekhyun mengernyit. "Memangnya kau tau dia sebelumnya?"

"Dulu Daniel hyung pernah menunjukkan fotonya pada kami. Dan semuanya setuju jika Sena noona sangat cantik." Kali ini Guanlin yang bersuara.

Baekhyun diam-diam tertawa dalam hati. Lihatlah, bahkan seorang idol seperti mereka saja terpesona pada istrinya itu.

"Itu foto SMPnya. Dan aku penasaran secantik apa Sena noona sekarang," timpal Jinyoung.

"Tidak berubah. Dia masih cantik," balas Daniel. Sontak Baekhyun langsung melayangkan tatapan tajam, meskipun hanya sekilas.

"Kau tidak marah saat mereka memuji Sena. Tapi kenapa melayangkan tatapan seperti itu saat aku mengatakan Sena cantik?" tanya Daniel tidak terima.

AnimosityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang