"Yixing oppa?" Yang dipanggil menoleh.
"Yuri? Kapan kau tiba di Seoul?"
Yuri tersenyum. "Kemarin malam. Aku ingin mengunjungi ibuku. Ini adalah hari peringatan kematiannya."
Mereka ada di gedung khusus tempat menyimpan abu orang yang sudah meninggal. Yuri beralih menatap bunga mawar di tangan Yixing. Tapi sepertinya itu bukan bunga asli. Seperti bunga buatan.
"Lalu apa yang oppa lakukan disini?"
"Untuk mengunjungi seseorang," jawab Yixing.
"Seseorang? Siapa?"
Yixing tersenyum. "Hanya seseorang."
"Kau akan pulang? Bagaimana jika menungguku sebentar? Aku akan mengantarmu pulang."
Sontak Yuri mengangguk dengan cepat. Jelas saja, siapa yang akan menolak disaat pria yang kau sukai dengan senang hati akan mengantarmu?
Yixing kembali tersenyum. "Tunggu sebentar. Jangan kemana-mana. Aku akan segera kembali."
Yixing segera berjalan masuk, menuju yang menjadi tujuannya. Kini Yixing berdiri di depan sebuah abu. Ada sebuah foto wanita yang tersenyum lebar.
Wanita yang sangat cantik dan akan selalu sangat cantik sejak dulu ataupun sekarang bahkan disaat raga wanita itu sudah tiada.
"Aku datang, Alana."
Yixing menempelkan bunga mawar pada rak itu. "Selamat ulang tahun."
"Tidak usah khawatir. Ini adalah mawar buatan. Aku tentu masih ingat setelah bertahun-tahun jika kau alergi mawar. Aku bahkan selalu mengingatnya."
Yixing beralih menatap foto wanita yang sedang tertawa bahagia. "Kau bahagia disana? Kau tidak merasa tertekan lagi bukan?"
"Kau sepertinya benar-benar bahagia disana. Kau sering merindukanku?"
Yixing terkekeh. "Aku merindukanmu."
"Kau yakin tidak merindukanku? Nyatanya kau sering datang ke dalam mimpiku."
"Apa kau tidak merasa menyesal meninggalkanku? Sudah hampir 8 tahun Alana. Bagaimana kabarmu? Kau benar-benar bahagia?"
Yixing menghela napas. Memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celananya. "Berbahagialah disana. Kau harus tidur dengan tenang. Mengerti? Dan juga jangan lupa untuk merindukanku. Sekali lagi aku tanya, kau mengerti kan?"
Yixing terkekeh. "Aku tau. Kau pasti dengan mengumpat padaku. 'Memangnya aku ini sebodoh itu sampai tidak bisa mengerti?' "
"Baiklah. Aku mengerti. Nona Alana yang terhormat."
"Sekarang aku harus pergi. Aku akan mengunjungimu lagi. Tetaplah tersenyum dan tertawa disana oke?"
Yixing memandang sekali lagi foto itu dan segera berbalik. Namun dia terkejut saat melihat Yuri ada di belakangnya.
"Siapa wanita itu?"
"Wanita yang pernah aku cintai," jawab Yixing.
Yuri diam-diam menertawakan dirinya sendiri. Bagus, setelah merasa bersaing dengan sahabatanya sendiri yang bahkan seminggu lagi akan menikah. Kini dia juga bersaing dengan orang yang sudah mati?
"Kau menginap di hotel mana? Aku akan mengantarmu." Yixing menarik tangan Yuri.
Mereka berjalan berdampingan. "Oppa..." tiba-tiba Yuri bersuara kembali.
"Sebesar apa kau mencintai wanita itu?"
"Sangat besar. Sampai aku tidak bisa menggambarkannya," jawab Yixing.

KAMU SEDANG MEMBACA
Animosity
Fanfiction(COMPLETED) Byun Baekhyun, seorang jaksa tampan yang datang dalam kehidupan Park Sena secara tiba-tiba. Dengan semua perkataan dan tingkah manisnya, berhasil meluluhkan Sena. Pesona dan kebaikan pria itu berhasil menarik Sena untuk membuka ruang hat...