61 - Request Cheonsa

22.6K 2.6K 537
                                        

1 tahun kemudian.

Cheonsa berlarian sambil membawa boneka barbienya ke arah box bayi. Dia berdiri di samping William dan sedikit berjinjit untuk melihat bayi yang ada di box itu.

"Annyeong, Aira-ya. Merindukan eonni?" ujar Cheonsa dengan cara bicaranya yang lucu.

William memegang tangan adiknya dan menggoyang-goyangkannya. "Tidak, untuk apa merindukan eonni galak ya?"

"Ish...." Cheonsa langsung mencubit lengan William membuat anak laki-laki itu menjerit kesakitan, diikuti suara tangis bayi setelahnya.

Junmyeon datang dan langsung menggendong bayinya. "Nah lihat dia menangis. Ayo mengaku, siapa yang membuatnya menangis?"

Cheonsa menunjuk William dan William menunjuk Cheonsa.

"Jadi, kalian berdua?" tanya Junmyeon.

"Bukan Cheonsa, tapi William. Dia teriak-teriak jadi adik bayinya menangis," jawab Cheonsa.

"Tapi jika Cheonsa tidak mencubit, Will tidak akan teriak ayah. Jadi itu salah Cheonsa," ujar William membela diri.

Junmyeon menggeleng-gelengkan kepalanya. "Sudah-sudah, ayo turun ke bawah. Kalian tadi ingin makan waffle bukan?"

Cheonsa dan William mengangguk. Tak lama datang Seoyon. "Ayo anak cantik dan tampan. Aunty Yuri sudah selesai membuat wafflenya. Ayo turun," ajak Seoyon.

Seoyon mendekati suaminya, dia langsung membawa bayinya dalam gendongannya. "Aku akan memberinya ASI dulu. Dia sepertinya lapar."

Seoyon mendudukkan dirinya di sofa dan mulai menyusui bayinya itu. Cheonsa dan William kembali mendekat.

"Eih, tidak mau turun?" tanya Seoyon

"Will mau menunggu Aira sampai selesai minum ASI, ibu..."

"Cheonsa juga aunty. Cheonsa masih ingin melihat adik bayi yang cantik seperti barbie punya Cheonsa," tambah Cheonsa.

Cheonsa dengan tanpa ragu mendekat dan mengusap-usap pipi bayi itu dengan tangannya.

"Awas, adikku jangan dicubit," ujar William memperingati.

Junmyeon tertawa. Dia ikut duduk di samping Seoyon. "Jadi rupanya dia menangis karena lapar."

Seoyon mengangguk. "Ya begitulah bayi."

"Zian kemana? Kenapa dia tidak ikut kesini?" tanya Seoyon pada Cheonsa.

"Zian sedang kesal aunty," jawab Cheonsa.

"Kesal kenapa?"

"Katanya dia kesal karena aunty Yuri dan uncle Minhyun berencana mau memberi adik bayi. Tapi dia tidak ingin punya adik bayi. Begitu..."

"Sama sepertimu berarti ya? Uncle dengar kau selalu marah-marah dan berteriak tidak ingin punya adik bayi pada daddymu." ujar Junmyeon.

Cheonsa hanya cengengesan dan beralih pada bayi di gendongan Seoyon lagi. Dia menekan-nekan pelan pipi bayi itu dengan jari telunjuknya. Terlihat sekali ekpresi gemas dari raut wajah anak itu.

"Sudah, jangan ditekan terus. Adikku bukan boneka barbie tau!" kata William.

"Ish, biarkan saja. terserah Cheonsa," balas Cheonsa.

"Tapi dia kan adikku."

"Adik Cheonsa juga. Iya kan aunty?" tanya Cheonsa pada Seoyon.

"Tidak. Dia tidak mau punya kakak penakut sepertimu, wlee," ejek William.

AnimosityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang