56 - Amnesia?

21.5K 2.9K 1.3K
                                    

Baekhyun terbangun. Dia memijat lehernya yang terasa sakit karena tidur dalam posisi duduk.

Pria itu mengucek matanya sebentar sebelum akhirnya melirik ke arah wanitanya yang masih terpejam.

Dia menatap ke arah tangannya yang masih menggenggam tangan Sena semalaman. Baekhyun menghembuskan napasnya sesaat lalu menunduk dan mencium kening Sena.

Pria itu menjauh seraya tersenyum lebar. "Good morning."

Baekhyun berdecak. "Tidak sopan sekali kau pada suami. Sudah selama 2 tahun setiap pagi aku mengucapkan selamat pagi, kau tidak pernah menjawab."

"Sena, kau mau jadi istri durhaka?"

Tak lama pria itu terkekeh sendiri menertawai kebodohannya. "Jika kau tidak sedang koma, mungkin sekarang kau sedang mengomeliku."

Baekhyun bangkit sambil meregangkan tangannya. Dia masuk ke kamar mandi untuk membasuh wajahnya dan menyikat gigi.

Baekhyun menyandarkan ponselnya di dekat cermin di depannya. Dia sedang melakukan video call dengan ibunya.

Pria itu tersenyum kecil melihat anaknya masih tertidur dan enggan dibangunkan.

"Cheonsa-ya. Ayo bangun. Katanya mau belanja bersama nenek hari ini.."

"Umm...."

"Cheonsa-ya......"

Terlihat tangan ibunya yang menggelitik perut Cheonsa. Cheonsa sedikit terusik namun masih enggan bangun dan menenggelamkan lagi kepalanya pada bantal.

Baekhyun kembali tersenyum sambil mengambil pasta gigi dan mengeluarkannya sedikit di atas sikat gigi di tangannya.

Dia mulai menggosok giginya dengan pandangan masih tertuju pada layar ponsel.

"Uh....diam nenek. Cheonsa sedang bermimpi."

"Aigoo, bermimpi? Bermimpi apa?"

"Bermimpi apa Cheonsa?"

Baekhyun melihat Cheonsa yang masih memejamkan matanya bersuara untuk menjawab pertanyaan ibunya.

"Bermimpi pria tampan."

Detik itu juga Baekhyun tersedak. Dia terbatuk-batuk dan segera berkumur. Tak lama ayah dari satu anak itu tertawa. Terdengar juga tawa ibunya dari ponselnya.

Astaga, anaknya itu memang luar biasa. Tidak beda jauh sifatnya dengan Sena.

"Biarkan saja dia tidur sebentar lagi, Bu. Dia sepertinya benar-benar tidak ingin diganggu karena bermimpi pria tampan." Baekhyun terkekeh.

Tak lama pintu kamar mandi terbuka. Baekhyun menoleh bertepatan dengan Sehun meyembulkan kepalanya dari balik pintu.

"Hyung, ada yang mau aku bicarakan."

Kini Baekhyun sudah ada di ruangan Sehun. Entah apa yang ingin dibicarakan dokter yang banyak digemari suster cantik disini, yang pasti Baekhyun harap itu suatu hal yang baik.

"Ada perkembangan," ujar Sehun.

"Maksudmu?" tanya Baekhyun.

"Aku berbicara tentang Sena. Keadaannya mulai ada perkembangan. Ternyata kami sebagai Dokter sudah salah. Dia adalah wanita yang kuat."

Sehun tersenyum. "Mungkin dia akan bangun."

Sontak perkataan Sehun membuat Baekhyun langsung lega. Harapan itu mulai muncul kembali. Harapan untuk kembali bersama-sama dengan Sena dan anak perempuannya.

AnimosityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang