"Halo, hari ini kau mau kemana?"
"Oh aku mau pergi belanja."
Cheonsa tengah asik dengan imajinasinya sendiri. Anak perempuan itu sedang bermain dengan beberapa barbie miliknya di ruang tengah rumah neneknya.
Sementara Zian dan William yang baru datang, sedang bermain robot dan mobil-mobilan.
"Awas barbie! Ada musuh!" William mendekati Cheonsa.
"Dor! Dor! Dor!" Zian ikut mendekat dengan membawa robotnya.
"Tidak! Jangan menembaki barbie punya Cheonsa!" seru Cheonsa.
"Dor! Aah barbienya sudah mati," ujar Zian menabrak barbie Cheonsa dengan robot miliknya.
"Ish...." Cheonsa segera menjauh dan membawa barbienya. Anak perempuan itu kembali larut dalam permainannya tanpa memperdulikan Zian dan William yang sedang ricuh memainkan perang dengan menggunakan robot mereka.
"Zian sudah bermainnya, makan dulu." Yuri mendekat dan membawa robot milik Zian membuat anak itu ikut mendekat. Dan Zian makan dengan disuapi Yuri sambil memainkan robotnya.
Tak lama datang Seoyon yang juga memanggil William untuk makan dulu.
"Will, makan dulu. Kau belum makan dari tadi pagi."
"Will sayang."
"William."
Karena anak itu tidak menyahut saat dipanggil, Seoyon segera menariknya untuk duduk di dekatnya.
"Simpan dulu mainannya." William menurut dan akhirnya mau makan.
"Kunyah Will, jangan disimpan dimulut seperti itu," tegur Seoyon. William cengengesan dan menelan makanannya. Anak itu persis seperti Williamnya dulu, tidak aneh dia dan Junmyeon memutuskan menamai anaknya ini dengan nama William. Karena mereka benar-benar mirip. Sifatnya mirip sekali.
"Cheonsa, sayang. Ayo makan bersama Zian. Aunty Yuri suapi ya?" Yuri memanggil Cheonsa.
Cheonsa mendongkak. Dia melirik ke arah Zian dan William bergantian. Mendadak ekspresinya berubah murung.
"Nanti Cheonsa disuapi nenek," jawab Cheonsa. Cheonsa bangkit membawa barbienya dan berlari menuju kamar neneknya.
"Tunggu Cheonsa. Nenek ada di dapur!" teriak Yuri cukup kencang namun Cheonsa sudah masuk ke kamar neneknya.
"Dimana Cheonsa?" tanya Bibi Camelia yang datang dari arah dapur.
"Masuk ke kamarmu. Tadi aku menawarinya untuk makan, tapi dia bilang ingin disuapi oleh ibu," jawab Yuri.
Bibi Camelia segera masuk ke kamarnya untuk menyusul Cheonsa. Dan saat dia masuk kamar, dia sudah menemukan Cheonsa tengah tengkurap di atas ranjangnya.
"Cheonsa, ayo makan."
Cheonsa menggeleng. "Cheonsa tidak lapar."
Bibi Camelia menarik Cheonsa untuk bangkit. Dia mendudukkan Cheonsa di pangkuannya. "Cheonsa kenapa?"
"Cheonsa kesal," jawab anak itu dengan mata berkaca-kaca hendak menangis.
"Kesal kenapa sayang?" tanya Bibi Camelia.
"Zian disuapi ibunya. William disuapi ibunya. Tapi Cheonsa tidak pernah disuapi mommy."
Bibi Camelia mengusap air mata anak itu yang hendak turun. "Kan ada nenek sayang. Cheonsa kan biasanya disuapi nenek."
"Tapi Cheonsa ingin disuapi mommy. Ayo suruh mommy bangun, kenapa tidurnya lama sekali?"
"Mommy kan sedang sakit. Cheonsa," ujar Bibi Camelia lembut.
![](https://img.wattpad.com/cover/129201758-288-k197168.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Animosity
Fanfic(COMPLETED) Byun Baekhyun, seorang jaksa tampan yang datang dalam kehidupan Park Sena secara tiba-tiba. Dengan semua perkataan dan tingkah manisnya, berhasil meluluhkan Sena. Pesona dan kebaikan pria itu berhasil menarik Sena untuk membuka ruang hat...