58 - Not Free Because Cheonsa

24.9K 2.8K 505
                                    

Setelah bersabar harus tetap di rumah sakit selama hampir 2 bulan, Sena akhirnya dapat bernapas lega karena diperbolehkan pulang.

Dia tidak suka di rumah sakit lama-lama. Selain dia takut hantu-hantu yang ada di rumah sakit, dia juga merindukan suasana rumah.

"Cheonsa sebaiknya menginap di rumah ibu dulu beberapa hari ini. Kau masih belum pulih benar jika harus langsung mengurus Cheonsa di rumah," ujar ibunya yang sedang memasukkan kembali beberapa pakaian gantinya.

Sena menghela napas. Sedari tadi dia hanya diam terduduk di atas ranjang rumah sakit karena ibunya melarang dia membereskan pakaiannya sendiri.

"Kan ada Baekhyun, bu."

Ibunya menoleh. "Baekhyun kan bekerja. Ibu khawatir jika kau mengurus Cheonsa sendiri saat Baekhyun bekerja. Kau tau sendiri anak itu aktif sekali."

Sena menghela napas. "Lalu apa salahnya? Dia kan anakku. Jadi aku harus mengurusnya."

"Bukan begitu maksud ibu." Ibunya ikut menghela napas. "Kau yakin sudah baik-baik saja?"

"Ibu tidak percaya?" Sena turun dari ranjang. "Haruskah aku melompat agar ibu percaya aku sudah sehat?"

Tiba-tiba pintu rumah sakit terbuka. Muncul sosok Baekhyun yang langsung menyapanya dengan senyuman manisnya.

"Sudah beres?" tanya Baekhyun.

Sena duduk kembali. "Kau sudah pulang kerja?"

Baekhyun mengangguk lalu mendekat. "Pekerjaanku sudah beres. Jadi aku pulang lebih awal untuk menjemputmu."

"Dimana Cheonsa?" tanya Sena.

"Jalan-jalan bersama Kyungsoo dan Kaelyn. "

"Biarkan saja. Sekalian mereka latihan," tambah Baekhyun.

"Adikmu itu, sudah berani tinggal serumah dengan seorang gadis tapi jika ditanya kapan akan menikah, dia selalu menjawab jika Kaelyn masih terlalu muda," sela Ibu Sena.

"Mungkin karena Kaelyn masih kuliah, bu. Kaelyn sekarang kan di tingkat semester akhir, jika dia sudah lulus nanti mungkin mereka akan menikah," balas Sena

Ibu Sena mendekat. Dia sudah selesai beres-beres. "Kau mau pulang sekarang?"

Sena mengangguk. Baekhyun mengulurkan tangannya pada Sena. "Ayo. Kau sudah kuat jalan tanpa kursi roda?"

Sena menerima uluran tangan Baekhyun. "Aku sudah baik-baik saja."

"Kalau begitu, ibu titip Sena. Jaga dia baik-baik ya Baekhyun," ujar Ibu Sena.

Baekhyun melepaskan tangannya lalu beralih menautkan jemarinya dengan Sena. "Tidak usah khawatir, bu. Dia istriku, sudah pasti aku akan menjaganya dengan baik."

Ibu Sena mendekat pada Sena. Dia mengusap rambut Sena. "Sehatlah terus. Jangan terus-terusan masuk rumah sakit. Kau mau terus-terusan membuat ibumu ini jantungan?"

Baekhyun tertawa diikuti Sena. Ibu Sena hendak bersuara lagi, namun dia ragu-ragu.

"Ada apa, bu? Ada yang ingin kau katakan?" tanya Sena.

"Tentang....daddymu. Kau....tidak akan mengunjunginya?" tanya Ibu Sena ragu.

Tanpa sadar tangan Sena terkepal. "Tidak. Aku tidak akan mengunjunginya. Sampai kapanpun aku tidak akan mengunjunginya."

"Setidaknya...kunjungi dia walau sekali saja," sela Baekhyun. "Bagaimanapun dia adalah ayahmu——"

"Dia bukan ayahku. Ayahku bukan Park Hyun-ki. Tapi ayahku adalah Do Young Jae. Dia lebih pantas menjadi ayahku dari pada pria tua jahat itu. Karena dia, aku koma dan tidak ada di samping putriku," potong Sena dengan cepat.

AnimosityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang