Baekhyun sedikit meringis saat telapak tangannya kembali terasa sakit, belum lagi bagian tubuh lainnya yang juga lukanya belum mengering sempurna.
Pria itu membuka perban di telapak tangannya dan hendak mengambil perban baru untuk membalut tangannya. Tapi nihil, perbannya habis.
Sambil menghela napas panjang, pria itu bangkit. Dia harus ke apotek. Baru beberapa langkah keluar dari rumah, ponselnya tiba-tiba berbunyi.
Pria itu mengernyit. Siapa yang menghubunginya?
Tersadar jika telapak tangan kanannya masih terluka, Baekhyun menggunakan tangan kiri untuk menempelkan ponselnya pada telinganya.
Belum sempat mulutnya hendak terbuka, terdengar suara seorang gadis yang membuatnya langsung mengernyit.
"Ya! Kenapa baru sekarang nomormu aktif hah?!"
Baekhyun kembali mengernyit, berusaha mengenali siapa pemilik suara itu. Matanya kembali memandang sederetan nomor tak dikenalnya.
Dia mengerjap beberapa saat, namun tak lama tersenyum kecil.
Aah, sepertinya dia tau siapa gadis ini.
"Yeobeoseyo?"
Hening. Tidak ada jawaban dari gadis itu.
Mulutnya hendak terbuka kembali, namun tiba-tiba seseorang menarik kemeja yang dipakainya. Otomatis membuat dia berbalik.
"Ya! Kemana saja kau selama ini? Kenapa kau menghilang begitu saja bak ditelan bumi? Taukah kau jika aku mengkhaw——"
Sebuah ide jahil tiba-tiba muncul begitu saja dalam kepalanya. "Kau siapa?"
Baekhyun menatap Sena, menunggu bagaimana respon gadis itu. Gadis itu menatapnya dengan tatapan tidak percaya.
"Kau..."
"Tidak hilang ingatan kan?"
"Baekhyun-ssi?"
Sekuat tenaga Baekhyun berusaha menahan tawanya melihat bagaimana ekspresi tegang milik Sena.
Menghela napas sesaat. Baekhyun kembali berakting dan menunjukkan ponselnya. "Apa kau yang menghubungiku?"
Sena mengangguk.
"Kau siapa? Apa kau mengenalku, Nona?"
Sena mengerjap. "Kau....tidak mengingatku?" tanya Sena.
Baekhyun mundur satu langkah. "Aku tidak mengenalmu."
Sena hanya diam. Memikirkan apa pria itu terluka separah itu sampai dia amnesia?
Bahkan Sena belum mengucapkan terimakasih pada pria itu. Tapi mengetahui jika pria itu tidak mengingatnya sama sekali, membuat ada sedikit rasa sesak dalam hatinya.
"Baekhyun-ssi kau......benar-benar tidak mengingatku? Aku——"
"Sudah kubilang aku tidak mengenalmu. Sebaiknya kau pergi saja, aku benar-benar tidak mengenalmu, Nona."
Sena terdiam. Perlahan-lahan dia mundur langkah demi langkah dengan masih menatap Baekhyun.
Sena membalik tubuhnya hendak melangkah cepat masuk ke rumahnya. Namun saat itu juga dia menghentikan niatnya karena tiba-tiba ada yang menahan tangannya.
Sena menoleh. Menatap Baekhyun yang kini sedang menatapnya.
Suara tawa menggelegar terdengar, dan tentu saja itu adalah suara tawa milik pria di depannya.
"Tentu saja aku tidak akan membiarkanmu pergi. Aigoo..."
Baekhyun tanpa tanggung-tanggung langsung memeluk Sena. "Aku senang kau baik-baik saja. Lama tidak bertemu, Nona Song Hye Kyo."
KAMU SEDANG MEMBACA
Animosity
Fanfiction(COMPLETED) Byun Baekhyun, seorang jaksa tampan yang datang dalam kehidupan Park Sena secara tiba-tiba. Dengan semua perkataan dan tingkah manisnya, berhasil meluluhkan Sena. Pesona dan kebaikan pria itu berhasil menarik Sena untuk membuka ruang hat...