Baekhyun berdiri di bawah guyuran air shower. Sesekali mengusap wajahnya dan rambutnya.
Kegiatan mandinya terhenti saat tiba-tiba dia teringat sesuatu kembali. Darah yang dilihatnya 2 hari yang lalu. Darah siapa? Apa darah Sena?
Apa dia terluka?
Karena pecahan gelas pada waktu itu?
Baekhyun menghela napas dan kembali melanjutkan kegiatan mandinya.
Pria itu mematikan shower, mengambil bathrobe dan segera memakainya.
Baekhyun mengambil ponselnya yang berbunyi dan segera mengangkat panggilan tersebut.
Keningnya mengernyit. Dia sama sekali tidak mengenal nomor tersebut.
"Halo?"
"Kau berhasil, Baekhyun?"
Baekhyun terdiam beberapa saat sebelum akhirnya bersuara. "Ibu?"
"Aku bahkan malu dipanggil ibu olehmu."
"Apa maumu? Apa tidak cukup kau membuat hidupnya hancur setelah kau memperkosanya?"
"Apa seperti ini caramu menyapaku di telepon setelah sudah lama kau tidak pernah menghubungiku?"
Baekhyun masih ingat. Saat di Busan dia begitu terkejut karena melihat ibunya--Camelia Huang. Dan ibunya bersikap seolah tidak mengenalnya dan begitu mengumbar kebencian di depan Sena.
"Untuk apa? Kau bukan lagi anakku, Baekhyun. Aku bahkan merasa malu juga karena kau keluar dari rahimku."
"Ibu!" Nada bicara Baekhyun mulai meninggi.
"Kau bukan anakku lagi sejak 7 tahun yang lalu! Kau mengerti? Berhentilah memanggil ibu padaku!"
"Dan tentang Sena. Sudah kuperingatkan kau jangan mendekatinya!"
"Sudah terlambat. Aku sudah menikahinya," balas Baekhyun.
"Apa?"
"Aah apa anak kesayanganmu itu tidak memberitahumu?"
"Sena sudah menikah denganku. Dia adalah istriku. Dan aku berhak melakukan apapun pada istriku. Tidak ada yang bisa menghalangiku."
Dengan cepat Baekhyun memutuskan panggilannya secara sepihak. Pandangannya terpusat pada wallpaper ponselnya.
Terlihat foto Sena yang sedang tertawa. Sena yang mengganti wallpapernya saat itu. Tentu saja sebelum wanita itu tau siapa dirinya yang sebenarnya.
Baekhyun mengutak-atik ponselnya dan mengganti kembali walopaper ponselnya dengan wallpaper biasa.
Dia mengklik kembali foto Sena dan hendak memijit tombol hapus. Namun pergerakannya terhenti di udara.
Sejenak dia hanya diam memandangi wajah bahagia Sena yang menatap kamera.
Benar, wanita itu memang cantik.
Baekhyun mengakuinya.
Baekhyun menghela napas untuk kesekian kalinya dan melempar ponselnya ke ranjangnya.
Dia menjatuhkan dirinya di atas ranjang dan menatap langit-langit. Untuk kesekian kalinya dia kembali teringat dengan darah yang dilihatnya saat itu.
***
"Seoyon-ah," panggil Junmyeon.
Sontak Seoyon menghentikkan kegiatan membaca novelnya dan mendongkak, menatap sang suami yang memanggilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Animosity
Fanfiction(COMPLETED) Byun Baekhyun, seorang jaksa tampan yang datang dalam kehidupan Park Sena secara tiba-tiba. Dengan semua perkataan dan tingkah manisnya, berhasil meluluhkan Sena. Pesona dan kebaikan pria itu berhasil menarik Sena untuk membuka ruang hat...