Baekhyun menyentuh tangan Sena yang masih terpasang infus. Tidak ada siapapun disini maka dari itu Baekhyun bisa menemui Sena.
Karena jika ada Kyungsoo dan ibu mertuanya. Maka mereka akan melarangnya habis-habisan.
Baekhyun sudah memakai pakaian rapi. Bersiap untuk datang ke funeral hall untuk memberikan penghormatan terakhir pada kakaknya.
Tapi dia sengaja berdiam diri sebentar menunggu semuanya pergi agar dia bisa menemui Sena.
Baekhyun memandangi cincin yang terpasang pada jari manis Sena dan dirinya. Cincin yang sama. Cincin pernikahan.
Baekhyun merasa lega dan terluka dalam waktu bersamaan.
Dia merasa lega karena Sena kini sudah baik-baik saja dan akan segera sembuh. Tapi dia terluka karena harus kehilangan satu-satunya kakak yang dia miliki. Zhang Yixing.
"Aku merindukanmu...."
Baekhyun menghela napas sesaat. "Maaf karena sudah menghindar darimu saat itu. Aku merasa bersalah dan juga tidak punya muka untuk berhadapan denganmu."
"Karena aku begitu merasa bersalah saat kau terluka karena tertembak. Maafkan aku....kau pasti sangat kesakitan."
Baekhyun melirik ke arah nakas dan melihat gantungan kunci pororo. Dia juga melihat gantungan kunci yang sama di tas sekolah Sena yang masih ada di rumahnya
"Sena-ya sebenarnya kau mengingatkanku akan seseorang. Karena kau sangat menyukai pororo."
"Dulu aku secara tidak sengaja berbicara dengan seorang gadis di telepon. Saat aku bertanya namanya, dia bilang namanya pororo."
"Aku mengejeknya karena sudah remaja masih suka pororo. Dia tidak terima dan malah memanggilku ahjussi. Saat aku mengejeknya lagi dia malah memanggilku harabeoji."
"Lucu sekali bukan? Tapi aku tidak pernah bertemu dengannya. Kami hanya berbicara lewat telepon dan setelah itu tidak pernah lagi. Aku selalu penasaran bagaimana si gadis pororo itu."
"Mungkin aku memang tidak akan pernah bertemu dengannya."
Baekhyun menghembuskan napasnya. Mengusap tangan Sena dengan lembut. "Cepatlah sadar dan cepat sembuh. Sena-ya..."
Baekhyun bangkit dan mencium kening Sena cukup lama.
***
Dengan terburu-buru Junmyeon memasuki funeral hall, diikuti Seoyon dari belakangnya. Seoyon berusaha berjalan tidak begitu cepat karena dia harus ingat jika dia sedang mengandung. Maka dari itu dia membiarkan Junmyeon masuk terlebih dahulu. Suaminya itu pasti merasa sangat terpukul.
Kenapa takdir begitu kejam? Semua orang mengharapkan agar Sena sembuh. Tapi kenapa jadinya seperti ini? Kenapa harus ada kematian dan kehidupan baru sekaligus?
Sena sembuh dan akan tetap hidup. Tetapi Yixing pergi dan untuk selamanya.
Seoyon menatap iba ke arah Yuri yang sedang berdiri di samping Bibi Camelia. Mereka membungkukkan badannya saat beberapa orang datang dan mengucapkan duka cita.
KAMU SEDANG MEMBACA
Animosity
Fanfiction(COMPLETED) Byun Baekhyun, seorang jaksa tampan yang datang dalam kehidupan Park Sena secara tiba-tiba. Dengan semua perkataan dan tingkah manisnya, berhasil meluluhkan Sena. Pesona dan kebaikan pria itu berhasil menarik Sena untuk membuka ruang hat...